Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan penegakan hukum yang dilakukan aparat terkait hal-hal berbau komunisme semata demi keamanan negara. Ia tidak ingin keributan terjadi akibat penyebaran ajaran tersebut.

"Jadi semua yang dilaksanakan adalah sesuai undang-undang, tidak mengarang-ngarang. Saya sebagai Menteri Pertahanan tidak ingin di republik ini ada ribut-ribut. Apalagi ada perkelahian atau pertumpahan darah," ujarnya, pekan lalu.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu berkata, penindakan hukum seperti pemberangusan buku-buku dan atribut lain yang dianggap bermuatan komunisme sesuai dengan UU 27/1999 tentang Perubahan KUHP yang Berkaitan dengan Kejahatan terhadap Keamanan Negara.

Ryamizard menuturkan, dia hanya ingin mengingatkan masyarakat alih-alih memprovokasi. Menurutnya, sejarah yang tak baik sebaiknya tidak diungkit-ungkit kembali.

"Yang dulu-dulu, sudahlah. Kenapa diutak-atik lagi? Kan sudah lupa, kok diungkit-ungkit lagi. Pasti kalau dipancing-pancing akan ada kejadian seperti itu. Saya enggak ingin seperti di Timur Tengah yang berkelahi, berperang begitu. Enggak boleh," tuturnya.
Dari kutipan berita diatas dapatlah kita dukung secara 100 persen atas pernyataan Menhan Ryamizard. Sebagaimana kita ketahui sejarah kelam pembantaian dan pemberontakan PKI yang menodai sejarah Indonesia. Kita semua mengetahuinya, bahwasanya PKI sebagai ideologi di Indonesia tidak boleh tumbuh dan berkembang sampai kapan pun dan waktu apapun.

Komunisme telah menorehkan sejarah hitam dalam NKRI. Dimana dalam pemberontakan Muso tahun 1948 di Madiun, banyak santri-santri dari pesantren di bunuh. Mereka, yang berpaham komunisme benar-benar anti agama. Kita akan terus ingat sejarah kelam tersebut.

Tahun 1965, masih teringat dalam ingatan kita pembunuhan dengan keji yang dilakukan PKI terhadap tujuh Pahlawan Revolusi. Ini tidak pernah dilupakan dalam sejarah Indonesia. Dan bagi kita yang ingin mengetahui lebih dalam tentang kekejaman PKI dapat menonton film Penghianatan G 30 S-PKI yang fenomenal. Itu merupakan film propaganda yang positif yang dilakukan era Presiden Soeharto. Saat era Pak Harto, film itu menjadi film yang bisa disaksikan setiap tahunnya di stasiun televisi di Indonesia. Dan itu memberikan pengetahuan kepada elemen seluruh bangsa Indonesia tentang bahaya laten komunisme.

Karena itulah, pernyataan Menhan Ryamizard terkait atribut palu dan arit dan buku ideologi komunisme yang berdampak negatif bagi kondisi sosial-politik patutlah diapresiasikan. Sebab, hal itu tidak bertentangan dengan nalar publik dan tidak mengancam kebebasan berpikir dan berekspresi.

Menurut saya, apa yang diungkap Menhan Ryamizard merupakan warning kepada seluruh elemen bangsa agar waspada dan terus mewaspadai ancaman laten komunisme yang bisa muncul kapanpun dan dimanapun di bumi Indonesia. Karena itulah tidak boleh pernah muncul paham, ideologi, simbol-simbol dan lambang-lambang komunisme yang telah menodai sejarah kelam bangsa Indonesia.

Karena itulah ideologi Pancasila akan terus kokoh di bumi NKRI tercinta.

sumbernya Link : http://nasional.republika.co.id/beri...g-soal-komunis