TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN – Di tengah mencuatnya kasus rudapaksaan yang terjadi di Bengkulu yang menggegerkan masyarakat, kasus serupa terjadi di Klaten.

Seorang siswi SD menjadi korban rudapaksaan beberapa remaja.
Peristiwa tragis tersebut menimpa gadis berinisial LS (11) yang masih duduk di kelas 6 di salah satu SD di Jatinom.
Pada Rabu (11/5/2016) sore, ia dirudapaksa oleh lima remaja di salah satu rumah pelaku di Dusun Sribitan, Puluhan, Jatinom.
Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh warga setempat setelah mendobrak pintu rumah yang menjadi tempat pelaku melampiaskan nafsu bejatnya.

Mulanya warga curiga dengan adanya beberapa remaja tanggung sering berkumpul di rumah tersebut.
Ketua RT 19 RW 7 Sribitan, Budi Santoso mengatakan warga mencurigai rumah tersebut sering digunakan untuk pesta miras

Terlebih rumah tersebut kosong lantaran ditinggal pergi orang tua salah satu pelaku.
Warga juga sering melihat beberapa remaja pria dan perempuan berkumpul di rumah tersebut. Setelah beberapa hari memantau, warga akhirnya menggerebek rumah tersebut.

“Puncaknya pada Rabu sore, warga mengamati ada beberapa orang di dalam rumah itu. Karena sudah meresahkan, warga bermaksud untuk mendatangi rumah itu dan membubarkan kegiatan di dalamnya,” ungkapnya, Jumat (13/5/2016).
Tertutup

Saat didatangi warga, rumah tersebut dalam keadaan tertutup pintunya. Bahkan warga juga tidak mendapati sejumlah sepeda motor yang sebelumnya terparkir di halaman.

Warga kemudian beriinisiatif memasuki rumah tersebut. Awalnya warga mencoba mengetuk pintu namun tidak mendapat jawaban, karena curiga warga kemudian mendobrak.
Begitu pintu terbuka, sebuah pemandangan mengejutkan terpampang di hadapan warga.

Seorang gadis yang belum beranjak dewasa telanjang di salah satu ruangan rumah tersebut. Bahkan salah satu pelaku masih sempat menggagahi gadis malang itu.

“Saat warga masuk, korban sudah dalam keadaan lemas dan telanjang,” paparnya.
Menurut Budi, warga sempat menanyakan perihal yang terjadi di rumah tersebut. Korban mengaku telah dirudapaksa oleh beberapa orang.
“Korban mengaku sendiri, saya tidak tahu pastinya tapi yang jelas ada beberapa orang di sana,” katanya sembari mengingat peristiwa itu.
Warga yang kesal dengan perbuatan tersebut akhirnya meminta pihak kepolisian yang datang untuk mengamankan pelaku. Terdapat sekitar sepuluh orang yang diamankan dari dalam rumah tersebut.

Sementara itu, hingga berita ini disusun belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Klaten setelah kasus ini dilimpahkan dari tingkat Polsek.
Kendati demikian, Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Farial Ginting membenarkan adanya tindak rudapaksaan yang disertai kekerasan yang terjadi di Jatinom.

Ginting menjelaskan pihaknya saat ini sedang mendalami kasus tersebut dan masuk dalam proses penyidikan.

Terdapat sekitar tujuh orang yang diduga pelaku dimintai keterangan oleh penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).
“Terduga masih berusia di bawah umur, saat ini kami masih mengembangkan kasus ini dan terus melakukan pendekatan,” katanya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menghimpun keterangan dari beberapa saksi termasuk keterangan korban.

“Saya belum bisa menyimpulkan, yang jelas terduga pelaku sudah kami amankan dan saat ini menjalani penyidikan,” ujarnya.(tribunjogja.com)

http://jogja.tribunnews.com/2016/05/...dapaksa-massal

semakin memprihatinkan rupanya