Kaskus

Entertainment

bungaterataiAvatar border
TS
bungateratai
Keseruan Ujian Nasional Indonesia SD, SMP dan SMA 2016
Keseruan Ujian Nasional Indonesia SD, SMP dan SMA 2016


Pada Senin (4/4/2016), ujian nasional (UN) untuk murid sekolah lanjutan tingkat akhir (SLTA) atau sekolah menengah akhir (SMA) sudah mulai diselenggarakan. Bedanya UN tahun ini dengan UN tahun-tahun sebelumnya adalah pada UN kali ini, peserta menggunakan sistem komputerisasi yang dipersiapkan oleh pemerintah yang disebut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau Computer Based Test (CBT).

Pada artikel ini, Kru KotGa tidak ingin membahas tentang UNBK, tetapi ingin bercerita mengenai pengalaman saat menjalani UN tahun 2006 demi lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dulu. Ya, bisa dibilang UN merupakan momok bagi anak sekolah kala itu. Dikarenakan jika tidak mendapat atau melampaui nilai minimal pada mata pelajaran yang diujikan (Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris), maka siswa/i akan langsung tidak lulus sekolah, meski nilai dari pelajaran lain sangat tinggi.

Keseruan Ujian Nasional Indonesia SD, SMP dan SMA 2016
Doa bersama


Kalau UN sekarang, mata peajaran yang diujikan sudah bertambah, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan beberapa mata pelajaran lain tergantung dari jurusannya (IPA, IPS, Bahasa, Madrasah Aliyah). Jumlah pelajarannya memang lebih banyak, tetapi UN saat ini sudah tidak menjadi penentu kelulusan murid. Selain itu, UN juga sudah menggunakan komputer sehingga proses penilaian bisa lebih real-time dan tidak bisa dicurangi oleh oknun.

Persiapan murid-murid sebelum menjalani UN pun beragam, ada yang mendekatkan diri kepada Tuhan agar mendapat pencerahan dengan melakukan shalat dan doa bersama di sekolah, hingga nyari/beli contekan (wah, kacau ini) ke oknum penjual kunci jawaban. Tapi Kru KotGa beda, H-1 sebelum UN masih sibuk main video game sampai tengah malam. Kala itu game yang sedang dimainkan adalah Valkyrie Profile 2: Silmeria di PS2 dan Ragnarok Online di PC.

Pengalaman ketika menjalankan UN kala itu cukup mencekam karena masa depan hanya ditentukan dengan 3 mata pelajaran saja. Ketika nilai ujian diumumkan, Kru KotGa sangat bersyukur karena nilai yang diraih di atas rata-rata. Dengan kata lain Kru KotGa berhasil lulus. Namun sayang, beberapa teman yang sebenarnya pintar tidak lulus karena tidak mendapatkan nilai yang ditargetkan. Dugaan saat itu dikarenakan scanner soal tidak mampu men-scan jawaban peserta ujian dengan baik, atau ada oknum yang menukar lembar jawaban siswa pintar dengan lembar jawaban murid lain.

Ekspresi bahagian jelas di wajah murid yang lulus UN, bahkan di antara mereka ada yang konvoi kendaraan bermotor, dan coret-coret baju seragam. Namun ekspresi sedih, tangis dan histeris tentu saja dirasakan oleh siswa/i yang tidak lulus ujian karena mau tidak mau mereka harus mengulang setahun untuk ikut UN lagi, atau jika tidak mau, para murid yang tidak lulus bisa mengambil ujian paket C.



SUMBER
0
2.3K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan