Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

berdikaricenterAvatar border
TS
berdikaricenter
KE RUSIA, JOKOWI AKAN GELAR PERTEMUAN BILATERAL DENGAN PUTIN


Juru Bicara Kemenlu RI, Arrmanatha Nasir mengatakan Untuk pertama kalinya, Presiden RI, Joko Widodo, akan melakukan kunjungan kerja ke Rusia dan dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin pada 19 Mei mendatang. Direktur Kerja Sama Eropa Timur dan Tengah Kemlu, Witjaksono Adji menjelaskan dalam pertemuan bilateral itu, Presiden Jokowi dan Presiden Putin akan membahas berbagai isu bilateral, regional maupun global. Sebelumnya, Indonesia dikabarkan akan membeli pesawat Sukhoi dari Rusia. Namun menurut Witjaksono, pembahasan mengenai pembelian pesawat itu sudah dilaksanakan secara terpisah dan prosesnya masih berlangsung. Sementara dari sektor pertahanan, akan ada satu nota kesepahaman yang akan disepakati. (cnnindonesia.com & republika.co.id)

Pada 19 Mei nanti, setelah berkunjung ke Seoul Korea Selatan, Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke Sochi Rusia dan akan langsung bertemu bilateral dengan Presiden Vladimir Putin. Ini merupakan kunjungan pertama Presiden Joko Widodo ke Rusia. Kunjungan ini jadi bersejarah karena dalam pertemuan bilateral nanti, kedua Presiden akan membahas berbagai isu bilateral, regional maupun global. Untuk masalah ekonomi pembahasan berkisar pada upaya perluasan akses pasar bagi produk unggulan Indonesia, peningkatan investasi Rusia di Indonesia khususnya di bidang infrastruktur dan energi. Selain itu kedua Presiden juga akan membahas kerja sama pertahanan dan keamanan antara kedua negara. Hasil yang akan dicapai adalah kerja sama Perjanjian di bidang pertahanan dan komunike bersama untuk penanganan IUU Fishing. Pertemuan bilateral pertama dalam hampir satu dekade terakhir antara Negeri Beruang Merah dengan Indonesia yang diadakan di Rusia. MoU di bidang pertahanan fokus pada alutsista, pertukaran informasi, promosi SDM, dan angkatan bersenjata. Perjanjian pembelian pesawat Sukhi SU-35 kemungkinan menjadi pembahasan dalam pertemuan bilateral, walau proses pembelian pesawat canggih tersebut masih berlangsung.

Secara historis, Rusia dan Indonesia memiliki sejarah Kemitraan yang cukup panjang. Kemitraan kedua negara dimulai tidak lama setelah Indonesia Merdeka. Rusia sudah mendukung Indonesia sejak awal kemerdekaan, hubungan kedua negara tengah berkembang dan tengah memasuki fase baru. Hubungan Indonesia-Rusia sudah memasuki babak baru, khususnya dalam bidang pertahanan. Kedua negara yang bersahabat, memiliki kerjasama Teknik Militer yang sangat aktif, dan hubungan Militer kedua negara terus meningkat. Negara komunis Uni Soviet yang kemudian menjadi Federasi Rusia secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia yang merupakan negara muda ketika itu mulai 3 Februari 1950. Selama era Presiden Sukarno, hubungan RI-Soviet mengalami masa bulan madu. Pada 1956-1960, Indonesia memperoleh banyak dukungan dalam bidang Militer dan ekonomi dari negara komunis tersebut. Soviet menyokong terbentuknya Rumah Sakit Persahabatan di Jakarta hingga menghibahkan beberapa teknologi untuk pembangunan realtor nuklir Serpong. Belum termasuk dukungan alutsista senilai US$ 2,5 miliar berupa kapal perang, kapal selam, pesawat pemburu supersonic maupun pesawat MiG. Semuanya digunanakan Indonesia saat menggelar Operasi Trikora merebut Papua. Setelah Indonesia memasuki era reformasi, hubungan RI-Rusia semakin menguat ketika Presiden Megawati membuat kedua negara akrab kembali, terutama karena pembelian Jet Tempur Sukhoi.

Kini, di era Presiden Joko Widodo, Rusia menyatakan terus mendukung Indonesia. Hubungan bilateral kedua negara telah mencapai usia 65 Tahun. Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menggelar pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin di sela-sela forum APEC di China tahun lalu. Pembahasan berbagai isu tentang keamanan antara Indonesia-Rusia yang menyangkut kerja sama dalam bidang teknis Militer, Cyber, Narkoba, Intelijen dan Terorisme telah berjalan secara intensif dalam masa pemerintahan Joko Widodo. Indonesia bahkan telah sepakat membeli satu Skuadron pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia untuk menggantikan pesawat tempur F-5 Tiger, pembelian alutsista ini juga disertai Transfer of Technology (ToT) ilmu pesawat tempur.

Berdasarkan hal itu, maka muncul berbagai spekulasi jika nanti pembelian SU-35 disertai ToT, maka bisa jadi ada hal-hal lain yang menjadi daya tawar pemerintah agar mendapat kepastian ToT untuk alutsista TNI yang diajukan kepada pihak Rusia. Adapun peningkatan kerja sama di bidang Militer lainnya diharapkan ada juga Transfer of Technology Rusia kepada Indonesia sampai produksi bersama baik suku cadang maupun senjata itu sendiri di bumi Indonesia. Memasuki fase baru hubungan Indonesia-Rusia , sekarang sudah tercipta hubungan baru di bidang pertahanan antara kedua negara. Kekuatan Militer Rusia dan Indonesia bersama-sama melangkah dan meningkatkan hubungannya. Rusia terlihat siap untuk mengembangkan proses ini ke tingkat lebih tinggi selagi Indonesia juga siap melakukannya. Rusia telah memberi jaminannya bahwa tidak akan melakukan embargo atau larangan tertentu dalam kerja sama Militer dengan Indonesia. Hubungan Indonesia-Rusia yang sudah terjalin sejak Tahun 50-an, bagi Rusia beralasan untuk tetap merawat kerja sama tersebut.

Sumber Berita

Quote:
0
2.7K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan