Kaskus

News

BeritagarIDAvatar border
TS
BeritagarID
Dua babak sengketa Sudirman Mansion dan Lucy in the Sky
Dua babak sengketa Sudirman Mansion dan Lucy in the Sky
Dua spanduk yang bergantian dipasang di apartemen Sudirman Mansion. Penghuni apartemen itu menyatakan keberatannya terhadap volume musik dari bar Lucy in The Sky.
Volume musik bisa menjadi masalah yang serius. Demikian yang terlihat beberapa hari terakhir, dalam sengketa antara penghuni apartemen Sudirman Mansion versus bar Lucy in The Sky.

Perseteruan menghangat, sejak terpampangnya spanduk raksasa di Sudirman Mansion. Para penghuni apartemen itu mengungkapkan keluhannya atas bising hiburan yang datang dari Lucy in The Sky.

"Anak dan bayi kami tidak bisa tidur karena Lucy in The Sky sangat berisik dan tidak peduli dengan kenyamanan warga sekitar," demikian tulisan spanduk, yang juga mengundang percakapan di media sosial, sejak Senin (9/5/2016).

Setelah protes itu, para penghuni Sudirman Mansion dengan pihak Lucy in The Sky sempat berdamai, dalam pertemuan yang digelar di Kantor Kelurahan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (10/5). Setidaknya ada lima poin kesepakatan antara kedua belah pihak.

"Pihak Lucy in The Sky diberi batas waktu 14 hari dari saat ini, untuk memasang peredam suara sampai tidak terdengar suara dentuman musik ke hunian Sudirman Mansion," demikian salah satu bunyi kesepakatan itu.

Lucy in The Sky juga diminta menghentikan suara musik, hingga peredam terpasang. Tempat hiburan malam itu juga diminta untuk mengurusi izin operasi mereka. Adapun penghuni Sudirman Mansion sepakat menahan diri, dengan menurunkan spanduk raksasa yang mereka pasang.

Sebagai informasi, kedua bangunan itu berada di kawasan bisnis utama di ibu kota Jakarta, Jalan Sudirman. Merujuk Google Maps jarak keduanya hanya 180 meter, bisa ditempuh dalam 2 menit dengan jalan kaki.

Spanduk baru: sengketa babak kedua

Damai ternyata belum benar-benar tercipta. Sengketa memasuki babak kedua, Kamis (12/5), dengan hadirnya spanduk baru di Sudirman Mansion. Kali ini bertuliskan: "Kami Insomnia dan Harus Ngungsi Gara-gara Lucy in The Sky. Tirani Borju."

Foto spanduk itu diunggah akun Instagram @Sudirmanmansion. Mereka menyebut bahwa Lucy in The Sky tidak menghentikan aktivitas mereka --sebagaimana diatur dalam perjanjian. "Sudah lapor kemana-mana, tetep dibiarin saja Lucy party terus," tulis akun Twitter @sudirmmanmansion.

Foto itu juga diunggah akun Instagram @Sandiuno --milik Sandiaga Uno, pengusaha yang namanya masuk bursa Pilgub DKI Jakarta 2017. Dalam kirimannya, Sandiaga menyatakan dukungan kepada para penghuni Sudirman Mansion.

Ia mengaku mendapat keluhan dari sejumlah kawannya yang berstatus penghuni Sudirman Mansion. Menurut mereka, kesepakatan antara kedua belah pihak tak pernah terjadi.

Pun Lucy in The Sky disebut tidak mengantongi izin operasi. Konon, izin itu diteken lurah Senayan pada detik-detik terakhir sebelum memfasilitasi pertemuan antara kedua belah. Sandiaga, juga mengutip pernyataan pengacara Sudirman Mansion, yang menuding lurah Senayan telah berbohong.

Atas dasar itu, Sandiaga balik menyerang langkah pemerintah dalam penyelesaian ini --termasuk mempertanyakan sikap Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama (Ahok).

"Jelas sekali ada kekurangan aspek administrasi dan protokol komunikasi dalam pemerintahan kita," terjemahan bebas tulisan Sandiaga, yang disampaikan dalam bahasa Inggris itu. "Apakah tidak ada penegakan hukum? Apakah Lucy memiliki lisensi pencemaran suara?" demikian pertanyaan penutup dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik juga melemparkan pandangan ihwal sengketa ini. Taufik menyarankan agar Lucy in The Sky ditutup.

"Syarat mendapatkan izin itu kan tidak boleh mengganggu lingkungan. Ini kan sudah mengganggu lingkungan, dan katanya tidak ada izin, ya ditutup saja," ujar rekan separtai Sandiaga itu, seperti dinukil Kompas.com (12/5).
I have been following the latest development of Sudirman Mansion versus Lucy in the Sky. Clearly there's been a break down of administrative and communication protocol within our government. There is a Lurah and our Governor who stated the situation has been resolved, but my friends who stay at sudirman mansion told me that there is no agreement and Lucy doesn't have a license to operate. They say the Lurah made his own meeting minutes and signed it on his own. Sudirman mansion's lawyer even alleged that the lurah is lying. So how can our governor conclude that the situation is resolved? Didn't he check with the residents? In fact, I just visited Sudirman mansion and they have erected a new banner charging Lucy with 'tyrannical borjuism'. What is going on with Jakarta? Why is the governor so out of touch? Some people told me Jakarta is the only metropolitan city that allows clubs to operate unchecked until late morning, playing loud music in a residential neighbourhood. Is there no law enforcement? Does Lucy have a license to noise pollute? I wonder ...
A photo posted by Sandiaga S. Uno (@sandiuno) on May 11, 2016 at 7:54am PDT

Sementara itu, di media sosial, topik ini juga menjadi perhatian tweeps. Akun Twitter @pangeransiahaan mempertanyakan penggunaan kata "tirani borju" dalam spanduk teranyar di Sudirman Mansion.

"Saya enggak tahu, apakah Anda bisa menyebut orang lain "Borju" saat Anda tinggal di Sudirman Mansion," terjemahan bebas kicauan @pangeransiahaan.

Respons lain yang ditunjukkan netizen adalah melakukan manipulasi digital sederhana, guna mengganti teks pada spanduk yang terpasang di Sudirman Mansion. Umumnya teks itu memuat curahan hati ihwal asmara. Kicauan macam itu seolah menyulap kritik penghuni Sudirman Mansion menjadi candaan.

Di sisi lain, ada pula aktivitas sejumlah akun yang dipercaya milik penghuni Sudirman Mansion. Mereka terpantau mengecam aktivitas Lucy in The Sky.
I hope they sort the problem out, but I dont know if you can scream "borju" when you live in Sudirman Mansion. [URL="https://S E N S O RgJwWcZAHTm"]pic.twitter.com/gJwWcZAHTm[/URL]
— Pangeran (@pangeransiahaan) May 12, 2016 Tinggal di Sudirman Mansion tapi ga bisa tidur ya. That is life trying to be fair for everyone.
— Inge (@inge_august) May 12, 2016 Udah di Sudirman Mansion aja masih susah tidur.Yah.. Begitulah manusia. Memang dalam hidup ada kekecewaan.
— VCTRKMNG (@victorkamang) May 10, 2016 wah [URL="https://S E N S O Rh6tFzt2cko"]pic.twitter.com/h6tFzt2cko[/URL]
— rendy (@imandita) May 10, 2016 Driving to work because I woke up late. You don't have to live at Sudirman Mansion to have your sleep disturbed. At 4am, every morning.
— vipertongue (@vipertongue) May 12, 2016 SAYA JUGA TERGANGGU DENGAN HARGA SUDIRMAN MANSION!!
— Ammar Gill (@AmmarGill) May 9, 2016 #lucyintheskyberisik mengganggu warga @SudirmanMansion &sekitar setiap malam!Tidak bisa tidur krn kebisingan suara!
— Ketty Sari (@kettyjs) May 9, 2016

Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ucy-in-the-sky

---

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2.3K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan