SURYA.co.id I SURABAYA - AD (17) benar-benar geram terhadap ulah temannya, Doni (19). Dia tidak mengetahui bila Doni pernah mencabuli pacar barunya berinisial NH (16).

Warga Nginden, Surabaya, Jawa Timur baru tahu setelah sama-sama mendekam di sel Polsek Tenggilis Mejoyo.

AD mengenal NH melalui facebook (FB). AD hanya butuh waktu beberapa menit untuk merayu NH agar bersedia diajak bertemu tidak jauh dari rumahnya di Panjangjiwo. Mereka mulai chatting pada siang hari. AD sudah bisa mengajak NH bertemu pada sore hari.

Setelah bertemu, AD langsung membawa pacar barunya ke rumah kontrakan temannya di sekitar Prapen.

Sembilan teman tersangka sudah berada di rumah kontrakan ini, termasuk Doni.
Saat itu teman-teman tersangka sedang menggelar pesta minuman keras (miras). Tersangka pun mengajak NH menenggak miras.

Saat NH terpengaruh miras, AD membopong NH ke kamar. AD menyetubuhi NH yang baru menyetubuhinya di kamar ini.

Setelah menyetubuhi NH, AD kembali bergabung ke teman-temannya. Sedangkan NH tertidur di kamar.

“Saya keluar kontrakan pada pagi hari karena ada keperluan. NH masih di rumah kontrakan itu karena tidur,” kata AD, Jumat (13/5/2016).

Saat AD keluar rumah kontrakan inilah Doni masuk ke kamar. Dia langsung mencabuli NH yang masih tidur.

Sebelum AD kembali ke rumah kontrakan, Doni sudah meninggalkan kamar. Jadi AD tidak tahu bila Doni baru saja mencabuli pacar barunya.

Kapolsek Tenggilis Mejoyo, Kompol Mujito mengungkapkan keluarga korban sempat kebingungan mencari korban yang tidak pulang semalam. Ternyata korban baru pulang pada pukul 10.00 WIB. Keluarga langsung bertanya terkait keberadaan korban selama meninggalkan rumah.

Petugas tidak kesulitan menangkap tersangka. Awalnya petugas menangkap AD.ternyata berdasar keterangan saksi, pihaknya mendapat informasi bila ada teman tersangka yang juga mencabuli korban. Petugas pun langsung membekuk Doni.

“Kami masih mendalami adanya unsur pemaksaan atau tidak. Karena korban dibawah umur, tersangka dijerat dengan UU Perlindungan Anak,” kata Mujito.

http://surabaya.tribunnews.com/2016/...sendiri?page=2