- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Parkir Liar Milik Lulung Di Taman Ismail Marzuki Dimatikan Ahok


TS
tohir.57
Parkir Liar Milik Lulung Di Taman Ismail Marzuki Dimatikan Ahok
JAKARTA – Berdasarkan intruksi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengambil alih pengelolaan parkir di Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat, dari PT Putraja.
Yang menarik perhatian, PT Putraja disebut-sebut milik Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Perusahaan itu sudah mengelola parkir di TIM sejak tahun 2005 dan kontraknya berakhir pada 31 Maret 2016.
Pemprov DKI tidak memperpanjang kontrak perusahaan itu lantaran banyak laporan masyarakat soal pungutan liar. Menurut staf Humas UPT Perparkiran Dishubtrans DKI, Ivan Valentino, berdasarkan laporan masyarakat, pungutan liar itu besarannya Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
"Ada laporan masyarakat ke Pemprov soal pungutan ganda. Jadi, pungutan yang dilakukan Putraja itu pertama di pintu masuk sudah dipungut. Kemudian, di tengah, konon katanya, saya juga belum pernah dapat, disinyalir mereka dipungut lagi," beber Ivan, Kamis (12/5).
Kini, setelah diambil alih oleh Pemprov DKI Jakarta, pengelolaan parkir di TIM dinilai cukup baik dan sistematis. Hal ini terlihat dari pendapatan retribusi parkir di lokasi yang naik signifikan.
"Dulu waktu dikelola swasta sebulannya Rp 47 juta, tetapi saat kita ambil alih, baru empat hari saja sudah lebih dari segitu," ujar Andri Yansyah, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.
Di pintu masuk, fungsi petugas tiket digantikan mesin. Sementara itu, di pintu keluar, ada penjagaan oleh pegawai Dishub DKI Jakarta, baik di loket motor maupun mobil.
Dishubtrans menerapkan tarif parkir sesuai dengan Pergub 179 Tahun 2013 tentang Tarif Pelayanan Parkir. Untuk mobil, satu jam pertama adalah Rp 4.000. Setiap jam berikutnya Rp 2.000.
Tarif untuk sepeda motor adalah Rp 2.000 untuk satu jam pertama dan Rp 1.000 untuk setiap jam selanjutnya. Sementara itu, tarif parkir bus atau truk Rp 6.000 untuk satu jam pertama dan Rp 3.000 untuk setiap jam selanjutnya.
Hingga berita ini diturunkan, Lulung pun belum dapat dimintai keterangan.
http://www.jitunews.com/read/38160/p...kan-rsquo-ahok
inilah salah satu alasan mengapa si lulung benci setengah mati ama si ahok
Yang menarik perhatian, PT Putraja disebut-sebut milik Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Perusahaan itu sudah mengelola parkir di TIM sejak tahun 2005 dan kontraknya berakhir pada 31 Maret 2016.
Pemprov DKI tidak memperpanjang kontrak perusahaan itu lantaran banyak laporan masyarakat soal pungutan liar. Menurut staf Humas UPT Perparkiran Dishubtrans DKI, Ivan Valentino, berdasarkan laporan masyarakat, pungutan liar itu besarannya Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
"Ada laporan masyarakat ke Pemprov soal pungutan ganda. Jadi, pungutan yang dilakukan Putraja itu pertama di pintu masuk sudah dipungut. Kemudian, di tengah, konon katanya, saya juga belum pernah dapat, disinyalir mereka dipungut lagi," beber Ivan, Kamis (12/5).
Kini, setelah diambil alih oleh Pemprov DKI Jakarta, pengelolaan parkir di TIM dinilai cukup baik dan sistematis. Hal ini terlihat dari pendapatan retribusi parkir di lokasi yang naik signifikan.
"Dulu waktu dikelola swasta sebulannya Rp 47 juta, tetapi saat kita ambil alih, baru empat hari saja sudah lebih dari segitu," ujar Andri Yansyah, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.
Di pintu masuk, fungsi petugas tiket digantikan mesin. Sementara itu, di pintu keluar, ada penjagaan oleh pegawai Dishub DKI Jakarta, baik di loket motor maupun mobil.
Dishubtrans menerapkan tarif parkir sesuai dengan Pergub 179 Tahun 2013 tentang Tarif Pelayanan Parkir. Untuk mobil, satu jam pertama adalah Rp 4.000. Setiap jam berikutnya Rp 2.000.
Tarif untuk sepeda motor adalah Rp 2.000 untuk satu jam pertama dan Rp 1.000 untuk setiap jam selanjutnya. Sementara itu, tarif parkir bus atau truk Rp 6.000 untuk satu jam pertama dan Rp 3.000 untuk setiap jam selanjutnya.
Hingga berita ini diturunkan, Lulung pun belum dapat dimintai keterangan.
http://www.jitunews.com/read/38160/p...kan-rsquo-ahok
inilah salah satu alasan mengapa si lulung benci setengah mati ama si ahok

0
6.8K
66


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan