Kaskus

Entertainment

xsis.co.idAvatar border
TS
xsis.co.id
'Jadi Developer Jangan Kurang Piknik'
'Jadi Developer Jangan Kurang Piknik'

Jakarta - Tak asal jadi, sebuah aplikasi harus dibuat secara matang. Developer pun harus tangguh melewati berbagai tantangan. Apa saja?

Saat pembukaan 'IBM Linux Challenge 2016' di Balai Agung, Balaikota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu (11/5/2016), Budi Rahardjo yang menjadi salah satu juri kompetisi developer tersebut menyebutkan setidaknya ada tiga tantangan.

"Dulu resources jadi tantangan. Gak ada buku. Tapi sekarang sumber untuk belajar sudah banyak. Tapi tantangannya internet di Indonesia masih lemot. Jadi internet di Indonesia harus kenceng, agar membantu mendapatkan resources tersebut," papar pria yang ikut aktif mengembangkan platform Linux ini.

Hal kedua, menurut penilaiannya, developer Indonesia kurang banyak mengenal programmer hebat. Kalaupun punya sosok programmer idola, biasanya adalah programmer yang memang sudah mainstream.

"Teman-teman developer yang kurang piknik. Menjagokan programmer yang itu-itu saja. Programmer hebat itu banyak. Perlu ketemu dengan lebih banyak orang-orang jagoan. Meningkatkan kepedean, supaya gak minder," saran Budi.

Tantangan terakhir menurutnya ditujukan pada developer yang masih belum tahu akan diapakan aplikasi yang sudah dibuatnya.

"Mereka sudah buat, aplikasi bagus, sudah jadi, tapi mereka gak tahu ini mau dikemanakan? Makanya tahun depan kita mau buat semacam outlet untuk developer Indonesia untuk developer taruh aplikasi mereka di sana, kita dorong," sebutnya.

Itu pula sebabnya, melalui gelaran 'IBM Linux Challenge 2016', Budi berharap akan ada lebih banyak jagoan aplikasi dengan karya hebat dari Indonesia, terutama untuk aplikasi berbasis open source.

"Seperti challenge tahun kemarin itu pemenangnya untuk bidang pelayanan publik. Memberdayakan para RT dan digunakan sebagai bagian dari sistem kependudukan catatan sipil. Saya harap ada lebih banyak lagi, dan developer baru ikutan. Jangan loe lagi loe lagi," candanya.

Event 'IBM Linux Challenge 2016' membuka kompetisi untuk dua kategori, yakni mahasiswa dan profesional. Tujuannya, mengembangkan keterampilan para developer Teknologi Informasi (TI) membuat aplikasi berbasis Linux atau software Open Source yang bisa menjadi solusi masalah perkotaan.

Pendaftaran untuk ajang ini dibuka mulai tanggal 12 Mei hingga 1 Juni 2016, untuk memilih sepuluh peserta terbaik. Country Manager Hardware IBM Indonesia Al Novam Basukiwijaya menyebutkan, peserta yang menjadi pemenang, selain mendapatkan uang tunai senilai Rp 100 juta juga mendapat pendampingan dalam membangun dan menemukan mitra dalam penerapan aplikasi tersebut.

"Ini adalah ajang tantangan developer kedua kalinya yang diselenggarakan IBM Indonesia untuk mendukung terwujudnya smart city. IBM Indonesia ingin merangsang para developer TI untuk berkarya dan berkontribusi pada bangsa," ujarnya.

SUMUR
0
2.1K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan