Kejadian tragis terjadi di jalan Kelurahan Siulak Deras Kecamatan Gunung Kerinci, Selasa (10/5) dini hari. Warga Desa Jernih Jaya, Kecamatan Gunung Tujuh, Susi Marliba (37) meninggal dunia di dalam mobil ambulans yang hendak menuju Rumah Sakit Umum MH Thalib Kerinci. Tapi ambulans tersebut tetap tidak bisa lewat oleh sejumlah warga.
Keterangan Budi, keluarga yang ikut mengantarkan, Susi baru saja melahirkan di bidan desa yang ada di Jernih Jaya. Setelah melahirkan, namun tali bali anak tidak bisa dikeluarkan. Maka dibawa ke Puskesmas di sana. Namun puskemas minta dirujuk ke RS MH Tahlib Kerinci.
"Jadi saya bawa Susi bersama ambulans puskesmas menuju Sungai Penuh jam 1 malam sampai di Siulak Deras. Sampai disitu ternyata tidak bisa lewat oleh warga diblokir, saya sudah memohon dibukakan karena susi dalam keadaan kritis," ungkapnya sore ini (10/5).
Namun warga setempat tetap memblokir jalan dan tidak bisa dilewati sama sekali. Hampr satu jam menunggu, tak juga dibolehkan warga. "Warga bilang kalau bisa buka, buka saja sendiri. Karena lama menunggu jalan dibuka, Susi meninggal di mobil ambulans. Baru jalan dibuka. Karena ingin memastikan meninggal kami bawa juga ke rumah sakit. Sampai disana memang sudah lama meninggal kata dokter," ungkap Budi yang juga keluarga korban.
Kades Jernih Jaya Zalfinur mebenarkan kejadian ini. "Iya benar ada warga kami yang meninggal, karena tidak bisa lewat di jalan Siulak Deras malam tadi, saya turut prihatin," ungkapnya.
SUMBER
Quote:
Ibu yang Wafat di Ambulance itu Tinggalkan Anaknya yang Masih Bayi
Keluarga Susi Marlina (37)--warga yang meninggal di mobil ambulance saat aksi blokir jalan oleh warga Siulak Deras, Kecamatan Gunung Kerinci, meminta perhatian pemerintah dan Desa Siulak Deras.
Budi, adik Susi mengatakan, saat ini anak korban yang telah lahir masih bayi sangat butuh perhatian. "Kami meminta perhatian dari pemerintah dan warga Siulak Deras, karena kami tidak tahu apa-apa, jadi korban. Anak yang ditinggal Susi masih kecil, butuh perhatian," kata Budi, Rabu (11/5).
Ia berharap pemerintah tidak lepas tangan. Terlebih karena kejadian ini sudah menimbulkan korban. Walau begitu, katanya, dari pihak keluarga belum ada rencana untuk melaporkan ke pihak kepolisian.
"Kita hanya meminta perhatian saja, kami minta kepada Pemkab supaya ini tidak terulang lagi. Kalau melapor ke polisi belum ada rencana, kalau secara kekeluargaan kita lihat nanti," bebernya.
Aksi blokir jalan yang dilakukan warga Kelurahan Siulak Deras, Kecamatan Gunung Kerinci, Senin malam (9/5) kemarin, memakan korban jiwa.
Karena tidak diizinkan lewat, seorang warga Desa Jernih Jaya, Kecamatan Gujung Tujuh, Susi Marlina (37) meninggal di mobil ambulance saat mau dibawa ke Rumah Sakit (RS) Mayjen HA Thalib Kerinci, Selasa (10/5) tengah malam.
"Saya sudah memohon minta tolong, karena Susi sudah kritis. Tapi warga minta laporkan dulu ke orang adat. Lama berunding tetap tidak bisa, mereka bilang kalau bisa buka jalan, buka saja sendiri. Karena lama menunggu jalan dibuka, akhirnya Susi meninggal di mobil ambulance," pungkas Budi.
SUMBER
Quote:
Cukup Susi Saja yang Jadi Korban Pemblokiran Jalan
Aksi pemblokiran jalan oleh warga Siulak Deras, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Senin (9/5) malam lalu, menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Susi Marlina (37), warga Jernih Jaya, Kecamatan Gunung Tujuh yang dalam keadaan kritis usai melahirkan, gagal diselamatkan nyawanya karena ambulans yang membawanya tidak bisa melintas akibat pemblokiran jalan tersebut.
Kepala Desa Jernih Jaya, Zalfinur, mengharapkan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Dikatakannya, cukup Susi Marlina saja yang menjadi korban aksi pemblokiran jalan di Kerinci.
"Cukup warga kami (Susi Marlina, red) saja yang menjadi korban. Jangan lagi ada kejadian serupa kedepannya," ujar Zalfinur, Rabu (11/5).
Seperti diberitakan sebelumnya, karena kritis usai melahirkan, pihak keluarga lantas membawa Susi ke RSUF Mayjen H. A Thalib. Namun di tengah perjalanan, ambulans yang membawa Susi tidak bisa melintas karena jalan diblokir warga.
SUMBER
Quote:
Warga yang Menahan Ambulans Hingga Susi Meninggal Masih Dicari, Sanksi Adat Menunggu
Persoalan warga Jernih Jaya yang meninggal di Ambulance karena jalan di Blokir di Siulak Deras masih berlanjut. Kades Siulak Deras Asmirizal turut menyesalkan warga yang menahan ambulance tersebut.
Namun sampai saat ini, ia mengaku, dirinya bersama orang adat setempat masih mencari oknum warga tersebut. Bila nanti ada saksi dan ditemukan maka akan ditindak secara adat sesuai perbuatannya.
"Saya mengakui menahan ambulan itu tidak boleh. Tapi saat ini kita masih memcari warga yang menahan itu, karena malam itu sangat banyak warga. Kalau ada yang dicurigai akan dikenakan sanksi adat," ungkapnya kepada Tribunjambi.com siang ini (12/5).
Sebelumnya Kades Siulak Deras, Asmirizal tidak mengetahui bila ada ambulans yang lewat dan ditahan sejumlah warga. Karena saat blokir jalan sebelumnya ambulans dibolehkam lewat. Tindak lanjutnya, Kata Lurah ini, pihaknya akan mencari oknum warga yang menahan ambulans tersebut.
Selain itu malam nanti akan mengadakan rapat dengan orang adat dan tokoh masyarakat setempat terkait hal ini. Ia mengharaplan bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Aku dapat informasi malam tadi jugo kejadiannya ado orang meninggal di ambulans. Kita harap diselesaikan secara kekeluargaan. Yang blokir sebelumnya ambulan lewat dilepas warga. Tapi memang waktu malam itu kayu banyak, mgkin terhambat, nyangkut," bebernya
Ia mengatakan akan mencari pelaku dan melalulan pennindakan. "Nanti malam akan dibawa duduk dengan orang adat dan tokoh masyarakat, orang yang tidak membolehkan akan kita cari dan tindak," katanya
Sedangkan dari pihak kepolisian resort (Polres) Kerinci mengatakan belum ada laporan dari keluarga korban untuk mengusut kasus tersebut. Dari kepolisian akan memproses bila ada laporan.
"Kita belum menerima laporan dari keluarga korban, kalau ada laporan baru akan kita tindak," kata Wakapolres Kerinci, Kompol Ahyar.
SUMBER
SEBELUMNYA...
Quote:
Ratusan Kendaraan Macet di Siulak Deras Mudik, Warga Tutup Jalan
Ratusan kendaraan terjebak macet di jalan Siulak Deras pagi ini (19/4). Informasi yang diterima Tribunjambi.com macet terjadi sejak pagi tadi jam 7.00 Wib, hingga sekarang masih belum bisa dilewati. Belum diketahui penyebab pasti kemacetan.
Namun informasinya kemacetan terjadi karena jalan ditutup oleh warga setempat, pasalnya warga marah, banjir bandang yang terjadi dan menggenangi rumah diwilayah ini kemarin tidak mendapat perhatian pemerintah.
"Ratusan kendaraan macet di Siulak Deras Mudik, warga tutup jalan. Saat ini masih macet total," kata Amrizal seorang warga yang hendak melewati jalan ini, Selasa (19/4).
Kapolsek Gunung Kerinci, IPDA Pasaribu membenarkan adanya macet total di sepanjang jalan. Hal ini terjadi dari pagi tadi hingga sekarang. Kapolsek mengatakan anggotanya sudah berada di TKP, melakukan pengecekan langsung.
Ia mengatakan selain diblokir warga jalan itu juga terjadi masalah
di lokasi tambang galian C. "Iya macet panjang, saya baru juga mendapat laporan. Anggota kita sudah ke sana. Pak Kasat Intel Polres Kerinci juga sudah di lokasi," ungkapnya.
SUMBER