Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

solit4ireAvatar border
TS
solit4ire
Menunggu AHOK Pake Baju Kuning KPK, setelah Dia Peras Podomoro Rp300M
Peras Agung Podomoro, KPK Tunggu Apalagi Jadikan Ahok Tersangka?
Kamis, 12 Mei 2016


Ahok saat diperiksa di pengadilan Tipikor beberapa waktu lalu.

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat Kebijakan Publik, Amir Hamzah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK‎) tak main-main dalam menelisik keterlibatan Ahok dalam dugaan korupsi Raperda Reklamasi Pantai DKI Jakarta.

Amir menilai, komisioner KPK tak bisa lagi berkelit untuk tidak segera menetapkan Ahok sebagai tersangka.

"Saya kira pimpinan KPK harus segera menindaklanjuti hasil pemeriksaan penyidik KPK. Hasil pemeriksaan kepada Ahok selama delapan jam tidak boleh diabaikan," ujar Amir di Jakarta, Rabu (11/5/2016).

"Saya yakin, kemarin penyidik KPK tidak akan kesulitan menelanjangi kebobrokan Ahok. Sebab, selama menjabat, Ahok memang kerap melakukan penyalahgunaan wewenang."‎

Apalagi kata Amir, berdasarkan data yang dia kantongi, dalam menerbitkan izin pelaksanaan proyek reklamasi, Ahok telah melanggar hukum. Sebab, ‎Ahok telah memeras Agung Podomoro Land (APL) dengan cara meminta kontribusi tambahan pada perusahaan tersebut sebesar‎ Rp 392,672,527,282 tanpa melalui mekanisme yang semestinya.‎

Permintaan kontribusi tambahan itu tidak melalui keputusan Pemprov DKI‎ secara resmi, tetapi hanya dengan menggunakan memo pribadi.

"Tanpa dasar hukum yang jelas, Ahok meminta kontribusi tambahan kepada APL 300 miliar," ungkapnya.

Kesalahan selanjutnya, kata dia, ‎anggaran tersebut tidak dimasukkan terlebih dahulu ke APBD DKI, tetapi langsung digunakan untuk mengerjakan 13 proyek Pemprov DKI‎.

Proyek-proyek tersebut, yaitu, Rusunawa Daan Mogot, Furnitur Rusunawa DM, Kali Ciliwung, Rumah Pompa, Kali Mookevart Tahap I, Kalitubagus Angke, Kali Item Kemayoran, Kali Apuran Tahap I, Kali Sekretaris, Kali Mookevart Tahap II, Kali Apuran Tahap II, Pengadaan Tiang PJU Kali Ciliwung, Penertiban Kalijodo.

"Termasuk anggaran yang digunakan membiayai operasional TNI/Polri untuk penggusuran dibeberapa titik di Ibu Kota," ungkap Amir.

Dengan demikian, menurut Amir, KPK tak punya alasan apapun untuk menunda-nunda menetapkan Ahok sebagai tersangka.

"Sebab tanpa payung hukum. Rp1 rupiah pun Ahok telah melakukan korupsi, dia bisa dijerat dengan pasal berlapis, kena gratifikasi dan juga pemerasan," jelas Amir.
‎‎
Belum lagi, tambah dia, penggunaan dana tersebut juga tidak pernah melalui mikanisme yang semestinya, termasuk proyek-proyek tersebut dilaksanakan tanpa proses lelang.‎

"Untuk memuluskan niat jahatnya, Ahok juga menekan DPRD untuk memasukkan tambahan kontribusi dalam Raperda Zonasi.‎ Tapi, untungnya DPRD cerdas sehingga mereka tidak mau," beber Amir.

"Jadi, apa yang dilakukan Ahok tersebut jelas merupakan penyalahgunaan wewenang, termasuk di dalamnya melanggar aturan. ‎KPK mau nunggu apa lagi? ‎Sekarang tinggal keberanian dan kejujuran KPK," cetus Amir.
http://www.teropongsenayan.com/38991...ahok-tersangka


Inilah Rumah Mewah Ahok Ayo Intip



Bilang Hidup Sanusi Mewah, Habiburokhman: Rumah Ahok Puluhan Miliar
Senin, 4 April 2016 - 12:20 wib


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

JAKARTA - Anggota Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, memberikan sindiran keras kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mengatakan Mohammad Sanusi hidupnya terlalu mewah.

Hal tersebut dilontarkan Habiburokhman ketika awak media menanyakan pernyataan Ahok beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohammad Sanusi memiliki gaya hidup.

"Ahok ini kan juga hidupnya mewah, rumahnya di Pluit mahal puluhan milyar yang saya tahu dia naikin mobil Land Cruiser, itu juga mahal. Jadi kalo dia nunjuk Pak Sanusi hidup mewah, tiga jari lainnya menunjuk ke dirinya sendiri," ujar Habiburokhman di kantor DPP Gerindra, Jalan HM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (4/4/2016).

Sementara itu, saat ini DPP Partai Gerindra masih melangsungkan rapat tertutup sidang etik anggotanya yakni Mohammad Sanusi yang terlibat kasus dugaan suap dari PT Podomoro Land.

"Rapatnya tertutup, tapi hasil terbuka. Yang hadir Pak Dasco, Ketua majelis Pak Wutanto Yuwono, Pak Ele, Pak Amir Tohar, Pak Permadi dan rata-rata memang senior Partai Gerindra. Putusan siang inilah," tandasnya.

Sebelumnya diketahui bahwa Ahok member pernyataan bahwa gaya hidup Sanusi mewah. Hal itu dilontarkannya setelah Sanusi tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi beberapa waktu lalu.

"Saya cuma tahu dia hidupnya mewah saja. Jam tangan miliaran kalau ketemu, mobilnya miliaran semua. Semua mobil yang kelas atas dia punya. Ya, saya enggak tahu, mungkin dia orang kaya kali," kata Ahok di Balai Kota baru-baru ini.
http://news.okezone.com/read/2016/04...puluhan-miliar

-----------------------------------

Oo ... kamu ketahuan!

emoticon-Big Grin
Diubah oleh solit4ire 12-05-2016 13:28
0
3.4K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan