Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

soultravelerAvatar border
TS
soultraveler
Yuk Baper Bareng Lewat Puisi Rangga di AADC 2
AADC 2 memang fenomenal. Ga lebih dari seminggu aja udah 2 juta penonton yang memadati bioskop saking penasaran seperti apa kelanjutan cerita Rangga-CInta yang legendaris itu.

Dari keseluruhan film, yang bikin ane baper yakni puisi-puisi Rangga di film. Puisi tersebut dibuat langsung oleh sastrawan yang tengah naik daun, M. Aan Mansyur.

Yuk Baper Bareng Lewat Puisi Rangga di AADC 2

Bertepatan dengan peluncuran AADC 2 pada 28 April lalu, buku kumpulan puisi AADC2 "Tidak Ada New York Hari Ini" juga ikut diluncurkan.


Yuk Baper Bareng Lewat Puisi Rangga di AADC 2


Nah, seperti apa sih puisi-puisi yang bikin baper di AADC 2, berikut ane kutip beberapa gan dari buku Tidak Ada New York Hari Ini.


1. Batas

Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta

Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata

begitu pula rindu. Antara pulau dan seorang petualang yang gila

Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang

Seorang ayah membelah anak dari ibunya dan sebaliknya

Atau senyummu dinding di antara aku dan ketidakwarasan

Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur

Apa kabar hari ini?

Lihat tanda tanya itu jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi



2. Pagi di Central Park

Aku seperti menyelami kesedihan lama
yang hidup bahagia dalam pelukan puisi-puisi Pablo Neruda.
Aku bagai menyelami sepasang kolam yng dalam dan diam di wajahmu


3. Pukul 4 Pagi


Kadang-kadang, kau pikir, lebih mudah mencintai
semua orang daripada melupakan satu orang. Jika
ada seorang telanjur menyentuh inti jantungmu,
mereka yang datang kemudian hanya akan
menemukan kemungkinan-kemungkinan



4. Tidak Ada New York Hari Ini


Tidak ada New York hari ini.
Tidak ada New York kemarin.
Aku sendiri dan tidak berada di sini.
Semua orang adalah orang lain.

Bahasa ibu adalah kamar tidurku.
Kupeluk tubuh sendiri.
Dan cinta-kau tak ingin aku
mematikan mata lampu.
Jendela terbuka
dan masa lampau memasukiku sebagai angin.
Meriang. Meriang. Aku meriang.
Kau yang panas di kening. Kau yang dingin di kenang.




Kalau ane baper sama puisi yang judulnya Batas, Kalau agan sendiri yang mana? Komen ya gaan..
0
30.4K
29
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan