Oknum PNS Pegawai Negeri Abdi Negara yang masih meminta "SUKARELA"
TS
cartenszs
Oknum PNS Pegawai Negeri Abdi Negara yang masih meminta "SUKARELA"
update 24 jam setelah thread ini dibuat, Alhamdulillah... doa orang yang ter-aniaya dan dizalimi didengar oleh Tuhan. Mentri Dalam Negeri mengeluarkan surat edaran baru tentang e-KTP dan Akte Kelahiran. Saya bungkus dalam thread baru disini
Spoiler for susulan bukti video, durasi singkat hanya 11 detik. bukti SUKARELA di detik ke 5 - tinggikan volume untuk mendengar:
videopun tidak menangkap semua moment kejadian, karena TS (saya) menyalakan HP setelah si oknum mengatakan.. "Mas, Se-Sukarela-nya", dan TS kaget. karena antrian panjang, dan malas berdebat (habisin waktu, tenaga dan pikiran), TS ambil receh disaku dan baru ingat untuk ambil HP dan nyalakan VIDEO. yang tertangkap momen ketika menyerahkan uang nya.
yang belum paham... TS = saya
Spoiler for info - pelayanan hanya jam 8.30 ke 12 saja:
Spoiler for Kronologi Lengkap - Mohon Maaf agak panjang tapi detail Gan:
Awal Cerita
Alhamdulillah kelahiran Putra lancar, ibu dan anak selamat. Sebelum putra kami lahir TS sudah ke kantor CAPIL (catatan sipil) menanyakan proses pembuatan AKTE LAHIR, petugas menyampaikan prosesnya di meja informasi (petugas berpakaian dinas resmi)
TS: Permisi Pak, Proses Akte Kelahiran anak spt apa?
Petugas: ".....Silahkan datang ke CAPILmembawa FotoCopy buku nikah, KK, KTP, Surat Keterangan Lahir dari Bidan/Klinik dan 2 orang saksi..."
TS: Apakah ada dokumen, pengantar atau sesuatu yang harus saya urus di RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan?
Petugas: "Tidak ada Pak"
TS: "Apakah ada formulir atau isian yang harus saya isi disini/capil?"
Petugas: Anak nya belum lahir kan, nanti saja sekalian bawa syarat2 tersebut.
OK, clear. terima kasih Pak, rasanya semua itu bisa saya penuhi, dan pada saat itu hati gembira karena proses tidak akan berbelit belit nih ujar TS.
Proses meng-konfirmasi ini TS lakukan , karena TS sudah trauma dan pengalaman di daerah TS mengurus ini itu yang berhubungan dengan pemerintahan harus siap mental, waktu, tenaga dan pikiran karena proses nya bisa berbulan bulan... BULLSH*T kalau katanya dengan kebijakan pemerintahan saat ini atau kebijakan gubernur/walikota/bupati saat ini proses ini itu selesai dalam hitungan JAM... sekali lagi itu TIDAK BENAR dan hanya Omong Kosong Belaka!
Jadi bagi yang bekerja sebagai pegawai/karyawan, silahkan siap siap Izin (terus) ke atasan anda untuk berleha leha dan menghabiskan waktu di kantor pemerintah / dinas terkait mengurus sesuatu yang seharusnya bisa diproses dalam hitungan jam, jadinya anda harus izin berkalil kali datang "sungkem" kesana.
Lho, TS yang salah, kenapa tidak merencakan dengan baik susunan waktunya supaya proses selesai dalam hitungan jam/hari dsb? hmm, ditempat TS (tidak tahu kalau di tempat anda), kantor pelayanan pemerintahan rata rata efektif di hari Senin sampai Kamis dari jam 8 sampai jam 12. lewat jam 12, silahkan datang lagi jam 2 (istirahat katanya), dan syukur2 ketemu mereka setelah jam 2 sampai jam pulang kerja (jam 5), karena nanti ada yang infonya sedang rapat di luar, di kantor A, B dan C. dan di hari Jum'at mereka Senam Pagi sampai jam 10an (plus istirahat) dan setelah jam 12 (mayoritas) tidak kembali bahkan kantor mereka pun tutup. TS sudah buktikan sendiri ketika datang ke Kantor Kelurahan, Kecamatan dan KUA. kalau Kantor CAPIL masih buka tapi petugasnya yang sedang "rapat" hahahaha
Jadi perencanaan "planning" yang dibuat harus lebih dari 1 hari / lebih dari 1 kali kunjungan dan berkali kali.
Singkat Cerita
Alhamdulillah wasyukurillah kepada Tuhan YME putra kami lahir sehat wal'afiat ibu dan anak selamat dan sehat.
HARI PERTAMA
di hari ke 15 setelah putra kami lahir TS datang ke kantor capil, membawa semua persyaratan yang diinformasikan sebelumnya serta 2 orang rekan TS untuk menjadi saksi. kami semua (ber-3) izin keluar dari kantor.
sampai di meja informasi, ambil nomor antrian dan bertemu petugas. singkat cerita petugas katakan bahwa syarat yang saya bawa salah dan kurang. Saya harus ke Kelurahan, Kecamatan dan format Fotocopy ktp, kk dan surat nikah harus seperti ini itu dsb.
NAHHHHH, disini TS mulai GERAM, emosi pun naik tapi masih terkontrol. TS sudah menjelaskan bahwa saya belum pikun dan petugas yang sebelumnya menjelaskan kepada saya itu mana? supaya bisa kalian crosscheck, apa saya yang pikun atau kalian yang bekerja tidak becus? Setelah berdebat lama dengan 2 orang petugas di meja informasi, akhirnya TS mengatakan "Saya izin catat nama anda dan izin saya foto" segera TS ambil hp untuk foto dan catat nama mereka dan TS katakan "Terima Kasih".
Setelah keluar dari pintu saya disusul salah satu petugas dan dia info, Pak mari ikut saya bertemu Atasan.
Singkat cerita, berkas TS diterima atasan nya dengan catatan persyaratan yang kurang kurang dilengkapi...hahaha. yang kurang dimaksud adalah TS harus ke kelurahan dan kecamatan mengurus ABCDEFG dst...akhirnya kami bertiga balik kanan dan sudah habiskan waktu berleha leha dan "bermesraan" bersama para abdi negara tsb.
HARI KEDUA
bukan 1 hari setelah kejadian diatas, karena TS datang hari kamis dan pesimis hari jum'at para abdi negara masih ada dikantor nya.
hari senin, pukul 8 pagi datang ke kelurahan dan membawa formulir yang sudah TS isi, dan datang ke sana hanya sekedar meminta tanda tangan pejabat kelurahan atau lurah atau yang mewakili, yang nantinya formulir tsb dibawah ke kecamatan dan selanjutnya ke capil (demikian info terakhir yang disampaikan kepada TS ketika datang terakhir kali ke capil)
Petugas: Pak, silahkan ke Kecamatan dulu, mana perubahan susunan keluarganya?
TS: langsung GERAM... PAKKK, saya datang kesini atas info dari CAPIL dan mekanismenya saya kekelurahan dulu meminta ttd disurat ini, setelah itu barulah saya ke kecamatan untuk perubahan data anggota keluarga. (jadinya malah TS yang sok ngajari si abdi negara)
Petugas: O gitu, OK Tolong fotocopy ini, itu dan yang ini dsb... (modus mulai terendus)
TS: OK lah jika memang demikian, padahal semua dokumen yang saya Foto Copy ini sudah sesuai info dari petugas CAPIL dan jumlahnya sudah saya ikuti masing masing satu.
TS mutar cari tempat fotocopy karena harap dimaklum kota kecil.
dapat dan kembali ke Kelurahan langsung kasih ke si Petugas setelah antrian 2 orang.
TS: ini Pak
Petugas: OK, tunggu sebentar. dia membawa berkas tsb ke seseorang entah dia lurah atau pejabat apa saya sudah tidak mau tahu, karena sudah kesal dan waktu sudah habis banyak (dari jam 8, dan saat itu posisi sudah menunjukkan hampir jam 10)
Petugas: ini Pak, silahkan bawa ke kecamatan dan SE-SUKARELA-nya
TS: sudah malas berdebat, dan kebetulan ada receh 10 ribu lebih sekian disaku dari kembali foto copy, mungkin ada sekitar 16 ribuan.
langsung TS ambil berkas tsb dan tancap gas kabur.... dan lumayanlah, TS melihat antrian yang lain ada yang kasih lembaran biru dan merah.... apa mungkin standard tarif nya segitu? ya sudahlah yang penting sudah beres dan lanjut ke Kecamatan. karena sudah hampir jam istirahat, pesimis ke kecamatan, TS lanjut balik ke kantor saja
HARI KETIGA
izin lagi dari kantor dan datang ke kecamatan, dan masuk ke kecamatan, disana bertemu dengan abdi negara yang cantik2 sedang berleha leha. ts: permisi, saya mau mengurus dokumen untuk akte lahir anak saya. petugas: disamping sana, bukan disini.
ts jalan kesamping, ternyata tempatnya tidak menyatu dengan kecamatan, ada ruangan kecil 4x3 meter, ber-kipas angin dan antriannya yang puannjangg... sementara kantor/ruangan kecamatan itu ber-ac, besar luas, lengkap dengan kursi tunggu dsb. hahaha, inilah cara abdi negara mengatur/melayani masyarakat. benar dugan TS, disana tertulis mengurus Akte Lahir, KTP, KK pelayanan jam 8.30 sampai jam 12.00 lewat dari itu silahkan datang esok harinya. tuh benar kan....
dapat nomor antrian 26 (dari 1), lumayan... dan lagi lagi TS harus ambil hikmahnya, ini ujian buat TS. semoga semua indah pada waktunya... aamiin.
singkat cerita, masuk nomor antrian dan ke meja pengurusan KK.
TS: ini bu, semua syarat dan dokumen yang sudah di steples (di binder) / di hekter dan diberi note oleh petugas capil untuk dibawa ke kecamatan dan ini yang dari kelurahan
Petugas: Pak yang dari kelurahan ini tidak perlu, hanya perlu yang ini (sebagian yang dibinder oleh capil). tapi mana yang aslinya?
TS: bu, saya hanya membawa ini karena sesuai info dari petugas capil
petugas: tidak bisa pak, harus ambil yang asli.
TS: OK!!!! alhamdulilllah.... ....... terima kasih bu, ada lagi yang lain?
dan TS pergi, sudah malas debat, karena sudah hampir jam 11 dan pulang ke rumah PP tidak akan mungkin ke kejar jadi kembali di hari lain saja.
HARI KEEMPAT
TS izin lagi dari kantor, antri lagi di kecamatan. dan memasukkan semua dokumen persyaratan dan alhmdulillah beres, dan diberi tanda terima dan info petugas silahkan datang 2 minggu dari sekarang..... alamak jang!!!!!
PENUTUP
Perjuangan TS untuk mendapatkan Akte Kelahiran Anak belum selesai, karena masih ada 2 misi lagi yaitu datang yang ke-3 kalinya ke kantor kecamatan mengambil dokumen yang direvisi, dan selanjutnya ke kantor CAPIL lagi, menunggu tentunya sekian hari/minggu barulah akte diterima.
KESIMPULAN
1. Kita Merencanakan, "Mereka" yang berkendak (sesukanya)
2. Mereka bekerja tidak TERINTEGRASI antar bagian/instansi/dinas, sehingga SOP / Mekanisme dan Persyaratan Tidak Sama/Seragam serta minimnya MONITOR dan KONTROL oleh atasannya dan atau badan terkait.
3. Harus SUKA dan RELA baca "Sukarela" menghabiskan waktu tenaga dan pikiran apabila berurusan dengan "Pemerintahan" terlebih jika yang masih banyak "oknum" yang meminta minta (uang) dan oknum yang tidak "kompeten"
4. "Layanan Satu Atap", "One Stop Shop", Proses Ringkas dalam hitungan Jam seperti "reklame" pemerintah itu BULLSH*T. Program nya juga bagus, promo nya juga bagus, tapi Aktor / Pelaku nya yang tidak menjalankan dan tidak adanya Kontrol dan Monitor? Ya sami mawon.......
5. Bagi anda yang juga pegawai/karyawan, sebaiknya bisa memberikan penjelasan dengan baik kepada atasan/perusahaan untuk bisa izin mengurus bla bla bla spt ini jika berurusan dengan pemerintahan, atau sekalian ambil cuti saja
Last - Semoga rekan rekan lainnya disini tidak mengalami (lagi) dan kita berdoa semoga bangsa dan negara ini bisa maju dan lebih baik mental dan akhlak abdi negara dan para pejabatnya serta pemerintahannya demi (UNTUK) kesejahteraan rakyat adil dan merata... aamiin
Berikut Bukti Bukti Foto bentuk pelayanan hebat untuk masyarakat (kelas bawah?) kecuali punya kenalan KKN atau uang lebih banyak bermain ...
Spoiler for Beberapa foto kenangan Bermesraan dan Berleha leha dengan Abdi Negara:
Maaf, hanya melayani 8 sampai 12 saja ....
antrian yang panjang menunggu diruangan kecil 3x4m, sementara ruangan kecamatan besar, ber AC ber tempat duduk banyak kosong melompong dan disalahan para menir bermalas malasan
antrian yang panjang menunggu diruangan kecil 3x4m, sementara ruangan kecamatan besar, ber AC ber tempat duduk banyak kosong melompong dan disalahan para menir bermalas malasan