- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ribut Disebut Cabe-cabean, Siswi SMK Bunuh Siswi SD
TS
jokohadiningrat
Ribut Disebut Cabe-cabean, Siswi SMK Bunuh Siswi SD
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap seorang siswi SMK di Panongan, Kabupaten Tangerang, karena disangka sebagai pembunuh seorang siswi kelas II SD di daerah yang sama, kemarin. Pembunuhan dilakukan dengan cara menceburkan korban ke sumur atau kolam penampungan air hanya karena sakit hati pernah dirisak sebagai “cabe-cabean”.
“Sumur dekat sekolah korban, sedangkan pelaku juga tinggal di dekat sekolah itu,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Tangerang Komisaris Gunarko, saat dihubungi kemarin.
Gunarko hanya menyebut tersangka berinisial A, 17 tahun. Dia adalah siswi kelas II SMK. Sedangkan N, korban, berusia delapan tahun dan duduk di bangku kelas II SD.
Pembunuhan terjadi setelah A mendorong N ke kolam sedalam 4 meter pada Senin pagi lalu. Sebelumnya, A, yang membawa N ke lokasi itu, mempereteli anting-anting di telinga bocah tersebut. “Pelaku kemudian berteriak meminta tolong kepada warga lain untuk membantu. Tapi, karena sumur terlalu dalam, korban tenggelam dan meninggal,” ujar Gunarko lagi.
N ditemukan tak bernyawa setelah beberapa jam kemudian. Adapun A ditangkap di rumahnya di Kampung Ranca Kelapa, Panongan, kemarin siang.
Secara terpisah, polisi di Kota Depok memastikan kematian Suyamti, nenek berusia 74 tahun penjual jamu gendong, karena pembunuhan. Suyamti ditemukan tak bernyawa di kamar rumahnya di RT 4/RW 3 Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Senin sore lalu.
Saat itu dia masih mengenakan mukena dan diduga baru saja menjalani salat zuhur. Tapi wajahnya terbekap sarung, mulutnya tersumpal lap, dan tubuhnya tertimpa kipas angin serta kasur. Cincin yang biasa dipakai di jemarinya juga hilang.
"Berdasarkan pemeriksaan di tempat kejadian, Polsek, Polres, dibantu Polda, melihat ada unsur pidana atas kematian Suyamti," kata Kepala Polsek Sukmajaya Ajun Komisaris Supriyadi, kemarin.
Polisi menduga ada lebih dari satu pelaku yang masuk ke rumah korban. “Empat saksi sudah diperiksa, termasuk tukang ojek yang biasa mengantar korban,” kata Supriyadi.
JONIANSYAH HARDJONO | IMAM HAMDI
“Sumur dekat sekolah korban, sedangkan pelaku juga tinggal di dekat sekolah itu,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Tangerang Komisaris Gunarko, saat dihubungi kemarin.
Gunarko hanya menyebut tersangka berinisial A, 17 tahun. Dia adalah siswi kelas II SMK. Sedangkan N, korban, berusia delapan tahun dan duduk di bangku kelas II SD.
Pembunuhan terjadi setelah A mendorong N ke kolam sedalam 4 meter pada Senin pagi lalu. Sebelumnya, A, yang membawa N ke lokasi itu, mempereteli anting-anting di telinga bocah tersebut. “Pelaku kemudian berteriak meminta tolong kepada warga lain untuk membantu. Tapi, karena sumur terlalu dalam, korban tenggelam dan meninggal,” ujar Gunarko lagi.
N ditemukan tak bernyawa setelah beberapa jam kemudian. Adapun A ditangkap di rumahnya di Kampung Ranca Kelapa, Panongan, kemarin siang.
Secara terpisah, polisi di Kota Depok memastikan kematian Suyamti, nenek berusia 74 tahun penjual jamu gendong, karena pembunuhan. Suyamti ditemukan tak bernyawa di kamar rumahnya di RT 4/RW 3 Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Senin sore lalu.
Saat itu dia masih mengenakan mukena dan diduga baru saja menjalani salat zuhur. Tapi wajahnya terbekap sarung, mulutnya tersumpal lap, dan tubuhnya tertimpa kipas angin serta kasur. Cincin yang biasa dipakai di jemarinya juga hilang.
"Berdasarkan pemeriksaan di tempat kejadian, Polsek, Polres, dibantu Polda, melihat ada unsur pidana atas kematian Suyamti," kata Kepala Polsek Sukmajaya Ajun Komisaris Supriyadi, kemarin.
Polisi menduga ada lebih dari satu pelaku yang masuk ke rumah korban. “Empat saksi sudah diperiksa, termasuk tukang ojek yang biasa mengantar korban,” kata Supriyadi.
JONIANSYAH HARDJONO | IMAM HAMDI
Sumber
Quote:
Dikatai Cabe-cabean, Cewek SMK Ajak Murid SD ke Sumur dan...
TEMPO.CO, Tangerang - Polisi menangkap A, siswi Sekolah Menengah Kejuruan di Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten, karena diduga membunuh N, murid kelas II Sekolah Dasar Rancah Kelapa 3, Panongan. A menghabisi nyawa bocah 8 tahun itu dengan mendorong tubuh mungil N ke sumur penampungan air sedalam 4 meter.
"Sumur dekat sekolah korban, pelaku juga tinggal dekat sekolah itu," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Tangerang Komisaris Gunarko saat dihubungi Tempo, Selasa, 10 Mei 2016. Gunarko mengatakan peristiwa ini terjadi Senin pagi, 9 Mei, pukul 06.45.
A berpura-pura mengajak N ke dekat sumur yang berada di dekat sekolah dan langsung mendorong N ke sumur. N ditemukan tak bernyawa beberapa jam kemudian. Polisi berhasil menangkap A di rumahnya di Kampung Rancah Kelapa, Panongan, Kabupaten Tangerang, siang ini, Selasa, 10 Mei.
Menurut Gunarko, motif pembunuhan tersebut diduga karena persoalan dendam. "Pelaku dendam karena korban pernah mengatainya cabe-cabean," ujar Gunarko. Istilah cabe-cabean biasanya dipakai untuk menggambarkan gadis-gadis di bawah umur yang mulai merintis bisnis prostitusi.
Sumber
Sadis bener nih cabe....
Diubah oleh jokohadiningrat 11-05-2016 01:07
0
3.9K
Kutip
26
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan