JAKARTA – Mulai Senin 16 Mei 2016 Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI resmi menghapus 3 in 1. Keputusan ini diambil setelah usainya masa kajian dan uji coba penghapusan 3 in 1 selama satu bulan.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah mengatakan, kebijakan 3 in 1 saat ini sudah tidak signifikan. Menurutnya, 3 in 1 tidak efektif mengatasi kemacetan Ibukota.

“Jadi tidak signifikan, makanya mulai Senin mendatang secara resmi dihapuskan. Selama ada atau tidak ada kebijakan tersebut tetap macet," ujarnya saat forum group discussion (FGD) evaluasi perpanjangan pelaksanaan uji coba penghapusan kawasan pengendalian lalu lintas 3 in 1, di gedung Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Selasa (10/5/2016).

Dia melanjutkan, kemacetan di Jakarta memang sedikit bertambah, itu karena adanya pembangunan MRT, jalan layang susun Semanggi dan penataan kawasan Sudirman-Thamrin.

Menurutnya, salah satu upaya mengatasi kemacetan di Jakarta yakni dengan mempercepat kebijakan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar. “Penghapusan kebijakan 3 in 1 rencananya akan mulai disosialisasikan‎ hari ini. Sehingga masyarakat bisa beralih menggunakan jalan alternatif untuk mengurai kemacetan," tandasnya.

SUMBER

Bakal digantikan dengan ERP Gan