- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rencana Pemblokiran 15 Game Online, Tepat atau Salah Sasaran?


TS
normalorbs
Rencana Pemblokiran 15 Game Online, Tepat atau Salah Sasaran?

Quote:
Original Posted By Pemblokiran Game Online Oleh KKPI
Rekomendasi pemblokiran 15 judul game online oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengundang perdebatan. Sebagian pihak menyambut baik rekomendasi tersebut. Tidak sedikit pula yang menentang habis-habisan wacana pemblokiran itu.
Rekomendasi pemblokiran 15 judul game online oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengundang perdebatan. Sebagian pihak menyambut baik rekomendasi tersebut. Tidak sedikit pula yang menentang habis-habisan wacana pemblokiran itu.
Ke-15 Game yang dimaksud adalah
Spoiler for 1. World of Warcraft (WoW):

World of Warcraft (umumnya disebut WoW) adalah permainanmassively multiplayer online role-playing game(MMORPG). Permainan ini adalah permainan keempatBlizzard Entertainment dalam duniaWarcraft, dengan permainan pertama dari seri Warcraft yang diperkenalkan adalah Warcraft: Orcs & Humans tahun 1994. World of Warcraft terjadi di dunia Azeroth, empat tahun setelah kesimpulan Warcraft III: The Frozen Throne. Blizzard Entertainment mengumumkan World of Warcraft pada tanggal 2 September2001. Permainan ini dirilis pada tanggal 23 November2004, merayakan ulang tahun ke-10 Warcraft. Permainan ini adalah permainan MMORPG terbesar di dunia.
Spoiler for 2. Grand Theft Auto (GTA):

Grand Theft Auto (disingkatGTA) adalah permainan video aksi-petualangan yang dibuat oleh DMA Design (sekarang Rockstar North) dan diterbitkan oleh Rockstar Games. Permainan ini memungkinkan pemain untuk mengambil peran seorang penjahat yang dapat berkeliaran dengan bebas di sekitar kota besar. Berbagai misi yang ditetapkan untuk penyelesaian, seperti perampokan bank, pembunuhan, dan kejahatan lainnya. Ini adalah yang pertama dalam seri Grand Theft Auto yang membentang sejauh sepuluh permainan, dan empat paket ekspansi. Permainan ini awalnya ditujukan untuk diberi nama"Race N Chase".
Spoiler for 3. Call of Duty:

Call of Duty (pertama dirilis pada tanggal29 Oktober2003) adalah permainan tembak-menembak orang-pertama dengan engine berdasarkan permainan Quake III: Team Arena. Permainan perang ini awalnya mensimulasikan tentara dan persenjataan dalamPerang Dunia Kedua. Dipublikasikan oleh Activisiondan dikembangkan oleh Infinity Ward,Treyarchdan Sledgehammer Games.
Spoiler for 4. Point Blank:

Point Blank adalah sebuah permainan komputer ber-genre FPS yang dimainkan secara online. Permainan ini dikembangkan oleh Zepetto dari Korea Selatan dan dipublikasikan oleh Zepetto. Selain di Korea Selatan, permainan ini mempunyai server sendiri di beberapa negara seperti Thailand, Rusia, Indonesia,Brasil,Turki, Amerika Serikat, dan Peru. Di Indonesia, permainan ini dikelola oleh Garena.Point Blank berkisah tentang perseteruan antara Free Rebelsdan pemerintah yang dalam hal ini adalah Counter Terrorist Force (CT-Force).
Spoiler for 5. Cross Fire:

Cross-fire adalah sebuah game FPS atau First-Person Shooter yang dibuat oleh satu perusahaan game di Korea,yaitu Neowiz dan Smile Gate lalu disambungkan ke sebuah server di Indonesia sehingga saat ini Cross-fire ini atau yang disingkat CF bisa dimainkan di Indonesia. Penggunanya sudah cukup banyak dan dapat bermain dengan orang lain yang berada di luar negeri.
Spoiler for 6. War Rock:

War Rock (juga biasa dieja WarRock) adalah amultiplayerfirst-orang shootermade oleh perusahaan Korea Selatan, Dream Execution. Permainan ini di distribusikan sebagai free-to-play, bentuk umum offreewareEULAand tersedia melalui download online. Di luar theFar Timur, permainan di-host by NexonEU, yang layanan The Game untuk Eropa dan America.Though Utara permainan dapat didownload secara gratis, Perang Rockrequires pendaftaran online.
Spoiler for 7. Counter Strike:

Counter-Strike (disingkatCS) adalah permainan video tembak-menembak orang-pertamayang merupakan modifikasi dari permainan videoHalf-LifeolehMinh "Gooseman" LedanJess "Cliffe" Cliffe. Permainan ini telah berkembang menjadi serangkaian permainan baru sejak diluncurkan, antara lainCounter-Strike: Condition Zero,Counter-Strike: Source, dan Counter-Strike pada Xbox.Counter-Strike menampilkan tim counter-terrorist(CT) yang melawan tim teroris dalam serangkaian ronde.
Spoiler for 8. Mortal Kombat:

Mortal Kombat adalah seripermainan video pertarungan yang dibuat oleh Ed Boondan John Tobias pada tahun1992.Mortal Kombat awalnya hanya ada di arkade, yang kemudian diangkat oleh Acclaim Entertainment untuk diterbitkan dikonsol permainan video. Kemudian Midway Games mengambil alihkan Mortal Kombat.Permainan ini dikenal karena grafik yang digitalisasi (berbeda dibandingkan dengan sprite yang digambar), dan tingkat kekerasan dan darahnya yang tinggi, termasuk gerakan penyelesaiannya yang membutuhkan kombinasi tombol, yang menjadi alasan terbentuknyaESRB.
Spoiler for 9. Future Cop LAPD:

Future Cop: LAPD adalah sebuah game bernuansa mechafuturistic. Game ini menceritakan robot transformatif milik Los Angeles Police Department yang digunakan untuk membasmi kejahatan di kota tersebut.
Spoiler for 10. Carmageddon:

Carmageddonis permainan combat 1997 PCvideo grafis violentvehicular. Ia kemudian porting ke platform lain, dan melahirkan serangkaian tindak lanjut gelar. Ini terinspirasi oleh 1975 cult klasik movie Death Balap 2000. Permainan wasproduced by Stainless Games, diterbitkan by InterplayandSCi. awal 2012, diumumkan bahwa pelabuhan baru dari game tersebut akan dirilis perangkat for iOS dan Android mobile. Permainan ini dirilis sebagai baik demo gratis dan berbayar permainan 2013.
Spoiler for 11. ShellShock:

SHELLSHOCK Permainan thatis ditetapkan selama Vietnam Warin yang pemain mengambil controlof sebuah AS prajurit yang baru disusun. Hal ini dirilis for Microsoft Windows, PlayStation 2and Xbox platforms pada tanggal 3 September, 2004 Eropa dan September 14, 2004 inNorth Amerika. Hal ini dikembangkan by Guerrilla Gamesand diterbitkan byEidos Interaktif. Sebuah sekuel dirilis pada tahun 2009 entitled Shellshock 2: Jalur Darah.
Spoiler for 12. Rising Force:

RF online (atau Rising Force Online) adalah permainan video daring (MMORPG) dengan nuansa gabungan antara fantasi dan masa depan dengan tema yang menarik. Bermula di suatu galaxy bernama NOVUS pemain bisa memilih salah satudari 3 bangsa yang ada untuk memakmurkan bangsa tersebut dan bertempur untuk menaklukan seluruh jagad.
Spoiler for 13. Atlantika:

Atlantica Onlineis Afree-to-play (F2P) 3D tacticalmassively multiplayer online role-playing game (MMORPG) yang dikembangkan byNDOORS Corporation. Pengaturan utama permainan ini adalah history Earth afantasy-themedalternate terdiri dari campuran beragam sejarah,budaya, alegoris, andmythologicalelements. Dunia game terutama model setelah geografi dunia nyata dengan lokasi diakses di enam dari tujuh benua serta mitos mengambang ofAtlantisfrom benua yang nama permainan ini berasal.
Spoiler for 14. Confict Vietnam:

Konflik: Vietnamis angsuran ketiga dalam theConflictseries ofvideo gamesfor thePlayStation 2, XboxandMicrosoft Windows.
Spoiler for 15. Bully:

Bullyjuga diketahui dengan nama Canis Canem Edituntuk PAL Playstation 2, adalah game petualangan sendiri yang di rilis oleh Rockstar Vancouver tanggal 17 Oktober 2006 di Amerika Utara, dan di Inggris tanggal 25 Oktober 2006Lalu game dirilis ulang tanggal: 4 Maret 2008, menjadiBully: Scholarship Editionuntuk Wii dan Xbox 360, dan untuk komputer dirilis tanggal 24 Oktober 2008.
Quote:
Original Posted By Perdebatan
Jika boleh berandai-andai, pemblokiran game online sepertinya tidak akan terlalu efektif. Apalagi untuk tujuan menghindarkan anak-anak dari kontenberbau kekerasan.Anak di bawah umur masih saja bisa terpapar dengan konten tersebut dari mana saja. Melalui tayangan di televisi, contohnya.
Di luar ke-15 judul game itu juga masih ada ratusan hingga ribuan judul game yang mengandung kekerasan.Meskipun begitu, pemblokiran setidaknya masih bisa meminimalisir konsumsi konten kekerasan melalui sebuah media bernama game.
Media yang satu ini sendiri memang memiliki image yang begitu melekat di kalangan anak-anak. Bisa dikatakan, sebagian besar kalangan anak pasti gemar bermain game.
Jika boleh berandai-andai, pemblokiran game online sepertinya tidak akan terlalu efektif. Apalagi untuk tujuan menghindarkan anak-anak dari kontenberbau kekerasan.Anak di bawah umur masih saja bisa terpapar dengan konten tersebut dari mana saja. Melalui tayangan di televisi, contohnya.
Di luar ke-15 judul game itu juga masih ada ratusan hingga ribuan judul game yang mengandung kekerasan.Meskipun begitu, pemblokiran setidaknya masih bisa meminimalisir konsumsi konten kekerasan melalui sebuah media bernama game.
Media yang satu ini sendiri memang memiliki image yang begitu melekat di kalangan anak-anak. Bisa dikatakan, sebagian besar kalangan anak pasti gemar bermain game.
Quote:
Original Posted By Orang Tua harus Mengawasi
Lantas, cara apa yang paling efektif ditempuh? Orangtua, merupakan jawaban dari pertanyaan tersebut. Ya, orangtua harus berperan aktif untuk memantau atau mengawasi permainan dari si anak.
Jangan melarang anak untuk bermain game. Pasalnya, ada banyak segi positif yang bisa diraih melalui game, seperti meningkatnya koordinasi matadan tangan, meningkatkan kemampuan belajar, hingga mengurangi rasa stres.
Di beberapa waktu, anak-anak tentunya masih bisa saja lepas dari pengawasan orangtua. Bisa saja, si anak memilih bermain di warung internet (warnet).
Menyikapi hal tersebut, ada baiknya orangtua banyak memberikan pengertian untuk tidak bermain sembarang game. Komunikasi yang baik antara anak dan orangtua merupakan salah satu kunci terbaik untuk masalah ini.
Lantas, cara apa yang paling efektif ditempuh? Orangtua, merupakan jawaban dari pertanyaan tersebut. Ya, orangtua harus berperan aktif untuk memantau atau mengawasi permainan dari si anak.
Jangan melarang anak untuk bermain game. Pasalnya, ada banyak segi positif yang bisa diraih melalui game, seperti meningkatnya koordinasi matadan tangan, meningkatkan kemampuan belajar, hingga mengurangi rasa stres.
Di beberapa waktu, anak-anak tentunya masih bisa saja lepas dari pengawasan orangtua. Bisa saja, si anak memilih bermain di warung internet (warnet).
Menyikapi hal tersebut, ada baiknya orangtua banyak memberikan pengertian untuk tidak bermain sembarang game. Komunikasi yang baik antara anak dan orangtua merupakan salah satu kunci terbaik untuk masalah ini.
Quote:
Original Posted By Rating Game
Nah, bagi kalangan orangtua sendiri, sebenarnya ada cara mudah untuk menentukan game yang cocokbagi kalangan anak. Cara tersebut adalah dengan memantau rating game
.Apa sebenarnya rating game itu? Beberapa negara di luar Indonesia, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa, sebenarnya sudah memiliki lembaga rating game sendiri-sendiri.Lembaga tersebut bertugas untuk menentukan acuanbatasan umur dari sebuah game.
Lembaga rating game di AS dinamakan Entertainment Software Rating Board (ESRB), Jepang dinamakan Computer Entertainment Rating Organization (CERO), dan Eropa dinamakan Pan European Game Information (PEGI).
Ketiganya memiliki rating masing-masing. Meskipun begitu, rating itu tidaklah terlalu begitu berbeda.
Sebagai contoh, ESRB memiliki rating eC atau Early Childhood untuk anak di bawah 5 tahun; E atau Everyone untuk semua umur; dan Ao untuk Adults only 18+ untuk pemain di atas 18 tahun.
Sementara itu, CERO punya rating CERO A untuk semua umur, CERO B untuk 12 tahun ke atas, CERO C untuk 15 tahun ke atas, dan CERO Z untuk 18 tahun ke atas.
Beberapa rating juga memiliki deskripsi untuk menjelaskan konten game, seperti kekerasan, kata kasar, dan lain-lain.
Di Indonesia sendiri, saat ini pihak pemerintah sedang menggodok aturan mengenai rating game tersebut.
Dengan sistem rating tersebut, orangtua dapat melihat apakah konten yang ada cocok untuk dikonsumsi atau tidak bagi sang buah hati.
Sebagai contoh, jangan membiarkan anak-anak untuk bermain game dengan rating Ao karena itu khusus untuk orang berusia di atas 18 tahun.
Akan tetapi, satu hal yang harus diingat, rating game tersebut hanya berupa acuan saja alias tidak mengikat sama sekali. Rating tersebut hanya bertugas sebagai peringatan saja.
Itu artinya, bagi orangtua tetap bebas membelikan game dengan rating apapun untuk sang anak. Tentunya, jika orangtua sudah memahami tanggungjawab dan konsekuensi di balik keputusannya.
Jadi, jika jadi terlaksana, apakah pemblokiran dapat membantu mengurangi paparan konten kekerasan? Bisa iya, bisa saja tidak. Namun, satu hal yang pasti, peran orangtua sangat diperlukan untuk masalah ini. Sebaiknya cermat dalam mengawasi game yang dimainkan si anak dan pahamisi game tersebut melalui rating yang ada sebelum memberikannya.
Nah, bagi kalangan orangtua sendiri, sebenarnya ada cara mudah untuk menentukan game yang cocokbagi kalangan anak. Cara tersebut adalah dengan memantau rating game
.Apa sebenarnya rating game itu? Beberapa negara di luar Indonesia, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa, sebenarnya sudah memiliki lembaga rating game sendiri-sendiri.Lembaga tersebut bertugas untuk menentukan acuanbatasan umur dari sebuah game.
Lembaga rating game di AS dinamakan Entertainment Software Rating Board (ESRB), Jepang dinamakan Computer Entertainment Rating Organization (CERO), dan Eropa dinamakan Pan European Game Information (PEGI).
Ketiganya memiliki rating masing-masing. Meskipun begitu, rating itu tidaklah terlalu begitu berbeda.
Sebagai contoh, ESRB memiliki rating eC atau Early Childhood untuk anak di bawah 5 tahun; E atau Everyone untuk semua umur; dan Ao untuk Adults only 18+ untuk pemain di atas 18 tahun.
Sementara itu, CERO punya rating CERO A untuk semua umur, CERO B untuk 12 tahun ke atas, CERO C untuk 15 tahun ke atas, dan CERO Z untuk 18 tahun ke atas.
Beberapa rating juga memiliki deskripsi untuk menjelaskan konten game, seperti kekerasan, kata kasar, dan lain-lain.
Di Indonesia sendiri, saat ini pihak pemerintah sedang menggodok aturan mengenai rating game tersebut.
Dengan sistem rating tersebut, orangtua dapat melihat apakah konten yang ada cocok untuk dikonsumsi atau tidak bagi sang buah hati.
Sebagai contoh, jangan membiarkan anak-anak untuk bermain game dengan rating Ao karena itu khusus untuk orang berusia di atas 18 tahun.
Akan tetapi, satu hal yang harus diingat, rating game tersebut hanya berupa acuan saja alias tidak mengikat sama sekali. Rating tersebut hanya bertugas sebagai peringatan saja.
Itu artinya, bagi orangtua tetap bebas membelikan game dengan rating apapun untuk sang anak. Tentunya, jika orangtua sudah memahami tanggungjawab dan konsekuensi di balik keputusannya.
Jadi, jika jadi terlaksana, apakah pemblokiran dapat membantu mengurangi paparan konten kekerasan? Bisa iya, bisa saja tidak. Namun, satu hal yang pasti, peran orangtua sangat diperlukan untuk masalah ini. Sebaiknya cermat dalam mengawasi game yang dimainkan si anak dan pahamisi game tersebut melalui rating yang ada sebelum memberikannya.
[spoiler=Sumur:]
www.kompas.com
translate.google.com
www.wikipedia.com
Sebagian nyari di google dan blogspot

Diubah oleh normalorbs 10-05-2016 17:14
0
2.6K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan