Setiap generasi pasti pernah merasakan masa kecil yang berbeda-beda. Dari yang masa kecilnya saat zaman TV baru hitam putih doang sampai yang TV nya udah ada yang LED, LCD dan bisa dikantongin. Dan gak lengkap rasanya kalau masa kecil kita lewatkan begitu saja tanpa adanya sesuatu yang membekas contohnya film kartun. Entah kenapa Film Kartun selalu diidentikan dengan anak-anak, mungkin karena saat itu otak kita merasakan rangsangan yang berbeda ketika melihat suatu objek yang bergerak dengan warna yang mencolok. Oleh karena itu, sudah sejak lama bisnis Film Animasi ini digarap dengan serius, seperti Walt Disney, Pixar dan Dreamworks. But wait, kita persempit pembahasan ini dengan sesempit-sempitnya

Seperti judul diatas gan, Trend serial TV Animasi di Indonesia mulai berkembang. Para Animator tanah air sudah menunjukkan eksistensinya dan bisa jadi trend ini akan terus berkembang dan bisa jadi juga kita bisa susul negara pembuat anime tersukses seperti Jepang dan Amerika. Tapi tantangan terbesarnya adalah, biaya produksi yang besar membuat film animasi sulit berkembang di Indonesia. Dikutip dari laman Tempo bahwa 1 menit durasi serial Animasi seperti Adit Sopo Jarwo biayanya sama dengan 40 menit Sinetron.
Maka selain butuh investasi yang besar, dibutuhkan juga manajemen yang baiksalah satunya pencatatan dan pembukuan. Mulai dari biaya pra produksi, Produksi, Pasca produksi, biaya tenaga kerja, biaya overhead dan lain-lain harus dikelola secara benar. Tentunya tidak sulit mengingat perkembangan teknologi yang canggih belakangan ini.