Ketenangan Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Jombang, Jawa Timur, mendadak terusik. Amin, warga Desa Dapur Kejambon, Kecamatan Peterongan, Jombang, tiba-tiba mengamuk dan coba merusak panel listrik di sana.

Selain itu, ia juga menekan tombol kebakaran yang terdapat di samping panel listrik, akibat kesal dengan ulah pihak rumah sakit yang diduga menelantar dan menahan jasad bayinya. Praktis, hal itu membuat seisi IGD panik dan berhamburan keluar ruangan.

"Anak saya lahir Kamis 5 Mei. Kondisinya normal, bahkan gerak-geraknya aktif. Tapi, tadi kesehatannya memburuk. Saya sudah konfirmasi ke petugas, namun katanya dokternya lagi libur," ujar Amin kepada Okezone, Sabtu (7/5/2016).

Ia menerangkan, setelah kondisi kesehatan tiba-tiba memburuk, bayi yang baru lahir itu meninggal tadi pagi. Namun hingga siang ini anak kandungnya tersebut tidak tersentuh perawatan dari pihak rumah sakit. Sehingga, Amin bermaksud membawa pulang untuk dikebumikan.

"Pihak rumah sakit mengatakan kalau tanggal merah, dan dokternya libur selama empat hari. Saya bingung, kok seperti itu," imbuh pria bekerja sebagai loper koran itu.

Sejumlah warga yang ada di rumah sakit pun berupaya meredam kemarahan Amin. Bahkan, seorang keluarga Amin kemudian membawanya pergi dari rumah sakit pelat merah itu. Sementara anaknya masih berada di Ruang Anggrek RSUD Jombang.

Direktur RSUD Jombang, Pudji Umbaran, mengaku belum menerima informasi terkait hal itu. Ia mengatakan jika saat ini dirinya berada di luar kota. "Saya sekarang di Surabaya dan belum menerima laporan itu," ujarnya saat dikonfirmasi.

OKEzone

turut berduka cita pak

libur panjang.. dokternya libur panjang gak ada penggantinya :tepar