- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kebanyakan wanita di Singapura Enggan Menikah, Ini Alasanya....


TS
mbkcitra
Kebanyakan wanita di Singapura Enggan Menikah, Ini Alasanya....
BELANJA, wisata dan pergeseran nilai tak akan memudar di Singapura. Sebut saja Orchard Road hingga Resort World Sentosa yang tidak pernah redup. Gaya hidup dan pengelolaan kota dunia kosmopolitan itu terus bergerak maju. Wartawan Malang Post, Hary Santoso, awal pekan ini eksplore kekinian dan sebagian masa depan Negeri Singa itu.
= == =
PESAT dan majunya kota sekaligus negara Singapura, belum jaminan tidak ada masalah serius. Saat ini, pemerintah Singapura pusing tujuh keliling gara-gara para wanita Singapura enggan menikah.
Penyebab keengganan wanita Singapura berumah tangga karena tujuan hidup mereka bukan untuk itu. Perkembangan ekonomi dan pesatnya pembangunan Singapura ternyata ‘surga’ bagi wanita di sana.
‘’Mereka (wanita di Singapura) terlalu asyik dengan kenikmatan yang diraih negaranya. Akibatnya, nikah bukan lagi sebuah kebutuhan,’’ tutur Surya, warga musiman Singapura yang keliling kawasan Orchard Road, awal pekan ini.
5 C. Itulah yang kini ada dibenak wanita Singapura. Yaitu Carrier, Cash, Condominium, Car dan Credit Card. Dan seluruh tantangan untuk mendapatkan 5C di Singapura semakin tahun semakin terbuka lebar.
Carrier. Meski pun tidak gampang, tetapi wanita Singapura kini tengah berlomba mengejar karier setinggi-tingginya. Singapura sebagai pintu masuk perdagangan, bisnis, jasa dan pariwisata di Asia memberi banyak lapangan pekerjaan.
Setelah pekerjaan diraih, biasanya dalam kurun waktu tiga tahun karier mereka sudah bisa dirasakan hasilnya. Dan harapan menumpuk pundi-pundi atau Cash (uang tunai) mulai dilakukan.
Karier yang cerah dan uang mulai berlimpah, kebutuhan tempat tinggal pun mulai dirasakan. Jika selama ini mereka masih tinggal dengan orang tua, maka sudah waktunya untuk memiliki Condominium. Dan semua orang sudah mahfum kalau harga Condominium di Singapura luar biasa mahalnya.
‘’Sangat mahal sekali. Hanya orang berduit saja yang bisa beli kondo di sini. Fasilitas yang ditawarkan kondo beda dibanding apartamen biasa,’’ ungkap Surya dengan mencoba mengingat-ingat harga satu unit kondo di Singapura.
Sukses dengan kepemilikan kondo, kurang pas jika tidak memiliki kendaraan pribadi. Lagi-lagi untuk memiliki mobil di Singapura, bukan pekerjaan mudah. Berbagai ketentuan diberlakukan sangat ketat. Termasuk harga jualnya. Selangit !!!
Cara ini sengaja diterapkan pemerintah Singapura. Tujuannya untuk menekan kemacetan di jalanan. Sampai sekarang, Singapura dengan penduduk kurang lebih 5,6 juta jiwa, jalanan utama masih cukup lengang. Ada macet, tidak macet parah seperti di Surabaya atau Jakarta.
‘’Pertumbuhan ekonomi di Singapura cukup pesat. Meskipun harga mobil mahal, tetap saja jutawan di sini tidak berhenti beli mobil baru. Apalagi bagi wanita karier yang sudah merasa punya duit,’’ ungkap Surya.
Setelah 4 C dimiliki para wanita karier Singapura, seperti umumnya wanita karier negara berkembang, belanja menjadi kebutuhan. Gaya hidup sopaholic tidak mungkin dihindarkan. Apalagi, negara mereka surganya belanja dunia.
Di sinilah peran Credit Card sangat penting. Puluhan bahkan ratusan bank-bank besar berdiri di Singapura. Mereka berlomba memberi fasilitas lebih untuk wanita karier Singapura yang ingin memiliki Credit Card.
‘’Kalau 5C itu sudah terpenuhi, perasaan untuk nikah sudah tidak ada lagi dibenak mereka. Kenapa, kalau menikah, maka gaya hidup mereka bisa hilang semua. Sebab, kehidupan tidak sebebas seperti masih lajang. Dan di sini, perawan tua s
angat banyak,’’ ujarnya sembari tersenyum penuh arti.
Gaya hidup ini secara tidak langsung ternyata berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk di Singapura. Jika dulu pemerintah membatasi jumlah anak dalam setiap keluarga, sekarang tidak lagi.
Sebaliknya, tiap keluarga yang mendapatkan anak baru diberi kehidupan oleh pemerintah Singapura. Artinya, begitu anak lahir dan kemudian dilaporkan ke pemerintah maka langsung diberi uang santunan Rp 150 juta. Benar-benar Luar biasa Singapura.
Jgan Lupa Komen Gan...Kamsia Gan
= == =
PESAT dan majunya kota sekaligus negara Singapura, belum jaminan tidak ada masalah serius. Saat ini, pemerintah Singapura pusing tujuh keliling gara-gara para wanita Singapura enggan menikah.
Penyebab keengganan wanita Singapura berumah tangga karena tujuan hidup mereka bukan untuk itu. Perkembangan ekonomi dan pesatnya pembangunan Singapura ternyata ‘surga’ bagi wanita di sana.
‘’Mereka (wanita di Singapura) terlalu asyik dengan kenikmatan yang diraih negaranya. Akibatnya, nikah bukan lagi sebuah kebutuhan,’’ tutur Surya, warga musiman Singapura yang keliling kawasan Orchard Road, awal pekan ini.
5 C. Itulah yang kini ada dibenak wanita Singapura. Yaitu Carrier, Cash, Condominium, Car dan Credit Card. Dan seluruh tantangan untuk mendapatkan 5C di Singapura semakin tahun semakin terbuka lebar.
Carrier. Meski pun tidak gampang, tetapi wanita Singapura kini tengah berlomba mengejar karier setinggi-tingginya. Singapura sebagai pintu masuk perdagangan, bisnis, jasa dan pariwisata di Asia memberi banyak lapangan pekerjaan.
Setelah pekerjaan diraih, biasanya dalam kurun waktu tiga tahun karier mereka sudah bisa dirasakan hasilnya. Dan harapan menumpuk pundi-pundi atau Cash (uang tunai) mulai dilakukan.
Karier yang cerah dan uang mulai berlimpah, kebutuhan tempat tinggal pun mulai dirasakan. Jika selama ini mereka masih tinggal dengan orang tua, maka sudah waktunya untuk memiliki Condominium. Dan semua orang sudah mahfum kalau harga Condominium di Singapura luar biasa mahalnya.
‘’Sangat mahal sekali. Hanya orang berduit saja yang bisa beli kondo di sini. Fasilitas yang ditawarkan kondo beda dibanding apartamen biasa,’’ ungkap Surya dengan mencoba mengingat-ingat harga satu unit kondo di Singapura.
Sukses dengan kepemilikan kondo, kurang pas jika tidak memiliki kendaraan pribadi. Lagi-lagi untuk memiliki mobil di Singapura, bukan pekerjaan mudah. Berbagai ketentuan diberlakukan sangat ketat. Termasuk harga jualnya. Selangit !!!
Cara ini sengaja diterapkan pemerintah Singapura. Tujuannya untuk menekan kemacetan di jalanan. Sampai sekarang, Singapura dengan penduduk kurang lebih 5,6 juta jiwa, jalanan utama masih cukup lengang. Ada macet, tidak macet parah seperti di Surabaya atau Jakarta.
‘’Pertumbuhan ekonomi di Singapura cukup pesat. Meskipun harga mobil mahal, tetap saja jutawan di sini tidak berhenti beli mobil baru. Apalagi bagi wanita karier yang sudah merasa punya duit,’’ ungkap Surya.
Setelah 4 C dimiliki para wanita karier Singapura, seperti umumnya wanita karier negara berkembang, belanja menjadi kebutuhan. Gaya hidup sopaholic tidak mungkin dihindarkan. Apalagi, negara mereka surganya belanja dunia.
Di sinilah peran Credit Card sangat penting. Puluhan bahkan ratusan bank-bank besar berdiri di Singapura. Mereka berlomba memberi fasilitas lebih untuk wanita karier Singapura yang ingin memiliki Credit Card.
‘’Kalau 5C itu sudah terpenuhi, perasaan untuk nikah sudah tidak ada lagi dibenak mereka. Kenapa, kalau menikah, maka gaya hidup mereka bisa hilang semua. Sebab, kehidupan tidak sebebas seperti masih lajang. Dan di sini, perawan tua s

Gaya hidup ini secara tidak langsung ternyata berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk di Singapura. Jika dulu pemerintah membatasi jumlah anak dalam setiap keluarga, sekarang tidak lagi.
Sebaliknya, tiap keluarga yang mendapatkan anak baru diberi kehidupan oleh pemerintah Singapura. Artinya, begitu anak lahir dan kemudian dilaporkan ke pemerintah maka langsung diberi uang santunan Rp 150 juta. Benar-benar Luar biasa Singapura.
Jgan Lupa Komen Gan...Kamsia Gan






Polling
0 suara
Monnggo gan
0
9.4K
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan