- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Desi Istri Yayan, WNI Korban Kecelakaan di AS Kaget Ada Oknum Minta Biaya US$ 8 ribu


TS
zorrez88
Desi Istri Yayan, WNI Korban Kecelakaan di AS Kaget Ada Oknum Minta Biaya US$ 8 ribu
Sukabumi - Desi Kurnia Susanti (30) istri dari Yayan Royani (38) salah satu korban kecelakaan maut di Hancock County, Mississippi, Amerika Serikat tengah berduka. Suaminya yang bekerja sebagai pelayan di restoran di negeri paman Sam itu meninggal dunia. Yayan sudah 16 bulan bekerja di sana.
Namun ada gundah gulana yang sempat mengganggu Desi. Dia sempat dibuat kaget dengan permintaan uang sebesar US$ 8 ribu dolar dari seseorang yang mengaku-ngaku bekerja di Kementrian Luar Negeri.
"Saya ditelpon, katanya ibu mau jenazah dimakamkan di Amerika atau mau di bawa ke tanah air. Saya jawab mau dibawa pulang ke sini, terus dia nanya lagi ibu sudah siap belum uang US$ 8 ribu buat pengurusan jenazahnya. Saya langsung diam, saya jawab uang segitu darimana pak," tutur Desi, kepada detikcom seraya menerima sejumlah kerabat yang datang ke kediamannya sekira pukul 09.45 WIB
Sebelum berangkat Yayan bekerja sebagai seorang pelayan disalah satu restoran yang ada di Sukabumi.
"Kerja disana diajak sama kenalannya ada dua saudara juga yang bekerja sama-sama di restoran di Amerika, kalau masalah bagaimana dia berangkat setau saya dia punya paspor dan bikin visa nya di Jakarta. Kalau kirim uang sebulan sekali ya cukup buat anak sekolah," lanjut Desi.
Kembali ke soal permintaan dari seseorang yang mengaku-ngaku staf di Kemlu itu, Desi segera mengontak staf KBRI di Washington bernama Kalista yang biasa berkomunikasi dengan dia.
Ternyata setelah ditanyakan ke Kalista, sama sekali tidak pernah ada permintaan uang sebesar itu. Desi mengaku, oknum yang menelepon itu bisa saja mencatut nama pegawai Kemlu.
"Awalnya saya sering kontekan dengan Fitri Sumantri dan Asep Apik, saudara yang juga kerja di sana. Mungkin nomer saya diberikan ke staf KBRI yang kalau nggak salah namanya bu Kalista. Beliau ini yang rutin kasih informasi nenangin keluarga di sini saya salut. Karena hal itu, nggak ada tuh permintaan uang US$ 8000 seperti yang dikatakan orang yang mengaku kerja di Kemenlu, malah jadi beban ke keluarga kan kalau begitu" lanjutnya.
Desi mengaku berharap bantuan dan perhatian dari pemerintah untuk memulangkan jasad suaminya. Jika ada permintaan uang, Desi mengaku tak sanggup untuk memenuhinya.
"Kami lagi kena musibah, saya malah kerasa seperti dikasih beban kalau begitu," tandas ibu satu orang anak ini.
http://m.detik.com/news/berita/32049...aya-us--8-ribu
=========================
Pemulangan Jenazah WNI Korban Kecelakaan Maut di AS Diperkirakan 1 Pekan
Jakarta - Lima orang WNI menjadi korban kecelakaan beruntun di HancockCounty, Mississippi, Amerika Serikat (AS), Senin (2/5). Tiga orang tewas dalam peristiwa ini, dua lainnya luka berat dan ringan.
Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Houston Henk Saroinsong mengatakan, dirinya sudah mengutus Fungsi Konsuler Konsulat Jenderal RI (KJRI) Houston, Kalista Siregar, untuk membantu pengurusan kepulangan jenazah.
"Semua keluarga korban meninggal dan luka sudah di-notified oleh KJRI. Semua keluarga minta jenazah dipulangkan ke Indonesia," kata Henk saat dihubungi detikcom lewat telepon, Jumat (6/5/2016).
Dihubungi terpisah, Kalista mengatakan dirinya sudah datang ke rumah pemakaman di Bay St Louis, Missisipi, AS, untuk mengurus kepulangan 2 jenazah. Keduanya adalah jenazah Yayan Royani asal Sukabumi, Jawa Barat, dan Uken Bremani asal Situbondo, Jawa Timur. KJRI Houston juga sudah menyambangi jenazah Sridewi di New Orleans.
Dijelaskan Kalista, dirinya sudah berkoordinasi dengan rumah duka di Missisipi untuk pemulangan jenazah Yayan dan Uken. Pihak rumah duka juga merespons baik untuk membantu kepulangan korban.
"Rumah duka di Missisipi kalau mengirimkan jenazah harus diterima sama rumah duka di Indonesia yang menjadi tujuan. Itu salah satu syaratnya yang sedang kami tunggu dari keluarga korban. Ada juga pengurusan dokumen-dokumen sertifikat dan lain-lain akan diurus oleh funeral home di sini," jelas Kalista saat dihubungi lewat telepon.
Pemulangan jenazah Sridewi, lanjut Kalista, juga tak berbeda prosesnya dengan Yayan dan Uken.
"Direktur funeral homenya bilang, proses pemulangannya seminggu paling cepat. Dia akan berusaha untuk mempercepat," ujar Kalista.
"Biaya pemulangan satu jenazah sekitar USD 6.000 sampai USD 8.000," jelasnya.
http://m.detik.com/news/berita/32048...irakan-1-pekan
========================
Konfirmasi kemenlu OKNUM
Namun ada gundah gulana yang sempat mengganggu Desi. Dia sempat dibuat kaget dengan permintaan uang sebesar US$ 8 ribu dolar dari seseorang yang mengaku-ngaku bekerja di Kementrian Luar Negeri.
"Saya ditelpon, katanya ibu mau jenazah dimakamkan di Amerika atau mau di bawa ke tanah air. Saya jawab mau dibawa pulang ke sini, terus dia nanya lagi ibu sudah siap belum uang US$ 8 ribu buat pengurusan jenazahnya. Saya langsung diam, saya jawab uang segitu darimana pak," tutur Desi, kepada detikcom seraya menerima sejumlah kerabat yang datang ke kediamannya sekira pukul 09.45 WIB
Sebelum berangkat Yayan bekerja sebagai seorang pelayan disalah satu restoran yang ada di Sukabumi.
"Kerja disana diajak sama kenalannya ada dua saudara juga yang bekerja sama-sama di restoran di Amerika, kalau masalah bagaimana dia berangkat setau saya dia punya paspor dan bikin visa nya di Jakarta. Kalau kirim uang sebulan sekali ya cukup buat anak sekolah," lanjut Desi.
Kembali ke soal permintaan dari seseorang yang mengaku-ngaku staf di Kemlu itu, Desi segera mengontak staf KBRI di Washington bernama Kalista yang biasa berkomunikasi dengan dia.
Ternyata setelah ditanyakan ke Kalista, sama sekali tidak pernah ada permintaan uang sebesar itu. Desi mengaku, oknum yang menelepon itu bisa saja mencatut nama pegawai Kemlu.
"Awalnya saya sering kontekan dengan Fitri Sumantri dan Asep Apik, saudara yang juga kerja di sana. Mungkin nomer saya diberikan ke staf KBRI yang kalau nggak salah namanya bu Kalista. Beliau ini yang rutin kasih informasi nenangin keluarga di sini saya salut. Karena hal itu, nggak ada tuh permintaan uang US$ 8000 seperti yang dikatakan orang yang mengaku kerja di Kemenlu, malah jadi beban ke keluarga kan kalau begitu" lanjutnya.
Desi mengaku berharap bantuan dan perhatian dari pemerintah untuk memulangkan jasad suaminya. Jika ada permintaan uang, Desi mengaku tak sanggup untuk memenuhinya.
"Kami lagi kena musibah, saya malah kerasa seperti dikasih beban kalau begitu," tandas ibu satu orang anak ini.
http://m.detik.com/news/berita/32049...aya-us--8-ribu
=========================
Pemulangan Jenazah WNI Korban Kecelakaan Maut di AS Diperkirakan 1 Pekan
Jakarta - Lima orang WNI menjadi korban kecelakaan beruntun di HancockCounty, Mississippi, Amerika Serikat (AS), Senin (2/5). Tiga orang tewas dalam peristiwa ini, dua lainnya luka berat dan ringan.
Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Houston Henk Saroinsong mengatakan, dirinya sudah mengutus Fungsi Konsuler Konsulat Jenderal RI (KJRI) Houston, Kalista Siregar, untuk membantu pengurusan kepulangan jenazah.
"Semua keluarga korban meninggal dan luka sudah di-notified oleh KJRI. Semua keluarga minta jenazah dipulangkan ke Indonesia," kata Henk saat dihubungi detikcom lewat telepon, Jumat (6/5/2016).
Dihubungi terpisah, Kalista mengatakan dirinya sudah datang ke rumah pemakaman di Bay St Louis, Missisipi, AS, untuk mengurus kepulangan 2 jenazah. Keduanya adalah jenazah Yayan Royani asal Sukabumi, Jawa Barat, dan Uken Bremani asal Situbondo, Jawa Timur. KJRI Houston juga sudah menyambangi jenazah Sridewi di New Orleans.
Dijelaskan Kalista, dirinya sudah berkoordinasi dengan rumah duka di Missisipi untuk pemulangan jenazah Yayan dan Uken. Pihak rumah duka juga merespons baik untuk membantu kepulangan korban.
"Rumah duka di Missisipi kalau mengirimkan jenazah harus diterima sama rumah duka di Indonesia yang menjadi tujuan. Itu salah satu syaratnya yang sedang kami tunggu dari keluarga korban. Ada juga pengurusan dokumen-dokumen sertifikat dan lain-lain akan diurus oleh funeral home di sini," jelas Kalista saat dihubungi lewat telepon.
Pemulangan jenazah Sridewi, lanjut Kalista, juga tak berbeda prosesnya dengan Yayan dan Uken.
"Direktur funeral homenya bilang, proses pemulangannya seminggu paling cepat. Dia akan berusaha untuk mempercepat," ujar Kalista.
"Biaya pemulangan satu jenazah sekitar USD 6.000 sampai USD 8.000," jelasnya.
http://m.detik.com/news/berita/32048...irakan-1-pekan
========================
Konfirmasi kemenlu OKNUM
Diubah oleh zorrez88 09-05-2016 08:53
0
6.6K
63


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan