- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polisi dan Tim Forensik Beda Temuan


TS
jangan.percaya
Polisi dan Tim Forensik Beda Temuan
Quote:
Quote:
TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Kepala Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Komisaris Besar Abdul Hasyim Gani menyatakan adanya perbedaan kesimpulan antara penyidik kepolisian dan tim forensik yang memeriksa jasad Feby Kurnia karena belum mendapatkan hasil final otopsi dari Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito.
Tentang keyakinan polisi bahwa ada tindak kekerasan pada tubuh korban merupakan salah satu alat bukti untuk meyakinkan kasus itu adalah kasus pembunuhan. Sebelumnya, tim forensik dari RSUP Dr Sardjito menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Tapi polisi yakin ada bekas jeratan atau cekikan pada leher korban. "Kami punya alat bukti yang cukup untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka," kata Gani.
Lagi pula, dengan teknik penyelidikan dan penyidikan polisi yang dilengkapi alat dan personel yang sudah berpengalaman, pelaku bisa dengan cepat ditangkap. Meskipun kamera pengintai di lantai lima tidak berfungsi, masih banyak kamera yang bisa merekam siapa saja yang masuk kampus itu. Sebab banyak kamera yang dipasang di kampus.
Proses otopsi oleh tim dokter forensik Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito belum bisa memastikan penyebab kematian mahasiswi angkatan 2015 itu. "Kami tidak menemukan luka atau tanda-tanda kekerasan di tubuhnya," kata ketua tim dokter forensik Ida Bagus Gede Suryaputra Pidada kemarin.
Suryaputra mengatakan timnya telah memeriksa bagian luar dan dalam jenazah Febi. Beranggotakan lima dokter ahli forensik, proses otopsi berlangsung selama 3,5 jam mulai pukul delapan pagi.
Ihwal adanya bekas luka, seperti sayatan melingkar di leher jenazah,Suryaputra mengatakan itu karena perubahan bentuk fisik akibat pembusukan. "Karena sudah membusuk, kulit lehernya berlipat, menggembung dan mulai mengelupas," ucapnya.
Jasad Feby ditemukan telah membusuk di toilet Gedung Pascasarjana Fakultas MIPA UGM pada Senin petang, 2 Mei 2016. Selain jasadnya telah mengeluarkan aroma tak sedap, sejumlah belatung mulai muncul di jenazah Febi. Karena itu, Suryaputra memperkirakan mahasiswi asal Kota Batam tersebut telah meninggal sejak tiga atau lima hari yang lalu.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Hudit Wahyudi mengatakan kuat dugaan Febi dibunuh. Hudit mengatakan, dari penyelidikan awal, ada bekas jeratan tali di leher Feby.
......
......
.....
Setelah masuk kelas, korban keluar menuju toilet di lantai 5. Melihat korban ke kamar mandi wanita, pelaku yang merupakan tenaga outsourcing kebersihan di kampus itu mengikuti dari belakang.
"Pelaku menyusul masuk, lalu mencekik leher korban hingga meninggal," kata Yulianto.
.......
Quote:
Saat melihat rekannya ditikam hingga tewas, anggota Brimob terpaksa menembak Amok dengan peluru tajam.
Tapi Amok yang sudah ditembak berkali-kali menggunakan senapan laras panjang ini masih bisa berdiri dan bangun dari dalam got.
Sebelum naik, petugas mendekati Amok dan menancapkan alat stun gun (alat kejut listrik) ke leher Amox.
Tetapi stun gun kepolisian tak juga mempan dan diambil Amok kemudian dibuangnya.
Usai kena kejut listrik, Amok kembali berdiri dan belasan peluru pun kembali dilontarkan.
Terdengar sekitar 15 kali tembakan hingga akhirnya Amok tersungkur di bahu jalan dekat got.
Darah segar mengucur deras dari badannya.
Mendapati Amok masih berupaya bangkit untuk melawan, anggota Brimob kemudian melumpuhkannya dengan menembak di bagian kepala yang tepat menembus jidatnya.
"Amok tewas di tempat setelah kena tembak di bagian badan dan kepalanya," tandas Sugeng.
........
.....
...
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pihak RSUP Sanglah, Denpasar, Bali yang dikomandoi Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi melakukan autopsi terhadap jenazah Amokrane Sabet (49) WN asal Prancis.
.....
...
Kemungkinan besar, dalam pergulatan itu Brigadir Sudirta merampas sajam dan mengenai leher Amok.
Dan dalam luka tusukan di leher Amok itu mengenai pipa udara di leher, yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke paru-paru.
Terjadi penyesakan dalam luka itu.
"Hasil autopsi tidak ditemukan peluru tajam. Hasilnya peluru karet saja. Luka tusukan yang meyebabkan Amokrane tewas. Organ-organ dalam lainnya, otak dan yang lainnya tidak ditemukan yang luka apapun," pungkasnya.

Apakah ahli forensik indo sekarang sudah tidak bisa di sejajarkan lagi seperti CSI forensik diluar sana.
Memalukan saja
Diubah oleh jangan.percaya 06-05-2016 00:59
0
3.2K
Kutip
33
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan