- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Negosiator Bantah Keterlibatan Partai NASDEM dan Tim Kemanusiaan Surya Paloh


TS
fortinet
Negosiator Bantah Keterlibatan Partai NASDEM dan Tim Kemanusiaan Surya Paloh

Salah satu anggota tim negosiator pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf, Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zein membantah pihaknya melibatkan Yayasan Sukma dalam proses negosiasi. Menurutnya, tidak ada keterlibatan Yayasan Sukma yang berafiliasi dengan Partai NasDem itu.
Kivlan menegaskan, negosiasi pembebasan murni dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan.
"Kami bekerja dalam grup. Kami tidak melibatkan yayasan atau partai," jelas Kivlan kepada Tempo di Jakarta, Senin (2/5).
Ia mengaku kaget 10 WNI yang telah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf itu langsung dibawa ke Indonesia oleh pesawat milik Surya Paloh.
"Kita tidak tahu kalau mau langsung dibawa ke Indonesia," tutur Kivlan.
Lebih lanjut, Kivlan menerangkan Gubernur Sulu pun membenarkan tidak ada keterlibatan yayasan dalam proses negosiasi pembebasan. Pihak yang terlibat, kata dia adalah pemerintah, pihak militer dan tokoh internal.
Sebelumnya, Deputi Chairman Media Group Rerie L. Moerdijat mengklaim negosiasi pembebasan 10 ABK WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf dilakukan tim kemanusiaan Surya Paloh, yang merupakan sinergi jaringan pendidikan Yayasan Sukma (Sekolah Sukma Bangsa di Aceh) dibawah pimpinan Ahmad Baidowi dan Samsul Rizall Panggabean, kelompok Media Group, Partai Nasdem di bawah Ketua Fraksi DPR Victor B Laiskodat serta anggota DPR Fraksi Nasdem Mayjen (Purn) Supiadin.
"Upaya dan proses pembebasan dilakukan oleh tim kemanusiaan Surya Paloh sejak 3 April 2016. Negosiasi pembebasan sandera dilakukan jaringan Yayasan Sukma dengan melakukan dialog langsung dengan sejumlah tokoh masyarakat, LSM, lembaga kemanusian di daerah Sulu yang memiliki akses langsung ke pihak Abu Sayyaf di bawah koordinasi langsung pemerintah Republik Indonesia," kata Rerie L. Moerdijat dalam keterangan persnya, Senin (2/5/2016)
Kivlan menegaskan, negosiasi pembebasan murni dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan.
"Kami bekerja dalam grup. Kami tidak melibatkan yayasan atau partai," jelas Kivlan kepada Tempo di Jakarta, Senin (2/5).
Ia mengaku kaget 10 WNI yang telah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf itu langsung dibawa ke Indonesia oleh pesawat milik Surya Paloh.
"Kita tidak tahu kalau mau langsung dibawa ke Indonesia," tutur Kivlan.
Lebih lanjut, Kivlan menerangkan Gubernur Sulu pun membenarkan tidak ada keterlibatan yayasan dalam proses negosiasi pembebasan. Pihak yang terlibat, kata dia adalah pemerintah, pihak militer dan tokoh internal.
Sebelumnya, Deputi Chairman Media Group Rerie L. Moerdijat mengklaim negosiasi pembebasan 10 ABK WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf dilakukan tim kemanusiaan Surya Paloh, yang merupakan sinergi jaringan pendidikan Yayasan Sukma (Sekolah Sukma Bangsa di Aceh) dibawah pimpinan Ahmad Baidowi dan Samsul Rizall Panggabean, kelompok Media Group, Partai Nasdem di bawah Ketua Fraksi DPR Victor B Laiskodat serta anggota DPR Fraksi Nasdem Mayjen (Purn) Supiadin.
"Upaya dan proses pembebasan dilakukan oleh tim kemanusiaan Surya Paloh sejak 3 April 2016. Negosiasi pembebasan sandera dilakukan jaringan Yayasan Sukma dengan melakukan dialog langsung dengan sejumlah tokoh masyarakat, LSM, lembaga kemanusian di daerah Sulu yang memiliki akses langsung ke pihak Abu Sayyaf di bawah koordinasi langsung pemerintah Republik Indonesia," kata Rerie L. Moerdijat dalam keterangan persnya, Senin (2/5/2016)
Sumber Berita : BersatuNews

Diubah oleh fortinet 06-05-2016 18:56
0
2.9K
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan