Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mengantisipasi lima kecamatan dalam jangkauan Gunung Semeru.

Karena gunung tertinggi di Pulau Jawa ini tengah menunjukan peningkatan aktivitas.

Lima kecamatan tersebut adalah Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Poncokusumo dan Wajak. Khusus untuk Poncokusumo, BPBD memberi perhatian lebih. Sebab selain dalam jangkaun Semeru, kecamatan ini juga kecamatan paling berdampak akibat aktivitas vulkanik Gunung Bromo.

"Semeru lebih berbahaya dibanding Bromo," ucap Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Malang, Sanyoto, Senin (15/2/2016).

Sanyoto memaparkan, Jumat (12/2/2016) ada peningkatan lava pijar dan abu vulkanik. Mengacu pada Badan Pusat Nasionak Vulcanologi Gunung Berapi, Semeru masuk status waspada level 2.

Masih ada dua status di atasnya, yaitu siaga dan awas. Namun fenomena alam tidak bisa ditebak. Status hanya bersifat peringatan.

"Ini kan alam. Bisa saja statusnya masih waspada, namun tiba-tiba meletus," terang Sanyoto.

Tingkat aktivitas tremor Semeru selama ini kurang dari 40 milimeter. Daya lontar material seperti asap dan abu dari dalam gunung, masih di bawah 1500 meter.

"Namun kondisi Jumat kemarin sudah sangat mengawatirkan kami. Karena aka kenaikan aktivitas seismografis," ujarnya.

Sementara Sekretaris BPBD Kabupaten Malang, Endah Parminingtyas, pihaknya terus mencermati perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Jika diperlukan, sewaktu-waktu BPBD telah siap dengan personil, alat, jalur evakuasi dan posko.

Selain itu, BPBD melakukan sosialisasi bahaya gunung Semeru. Sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa, jika meletus Semeru akan menimbulkan dampak yang lebih luas.

"Jadi sekarang kita mengantisipasi dampak letusan Bromo. Selain itu kita juga memantau aktivitas Semeru," tandasnya.

Sumber