LINGGA - Karena tidak terima anaknya di cubit oleh guru karena tidak bisa menghapal Asmaul Husna, seorang guru SD dipolisikan orang tua murid. Cubitan sang guru di bagian paha siswanya itu meninggalkan bekas lebam, membuat orang tua murid tersebut tidak terima dan dianggapnya sebuah penaniayaan. Peristiwa ini terjadi pada Jumat lalu.

Namun laporan orang tua murid ini oleh pihak Kepolisian Sektor Dabo disarankan agar berdamai dan bermediasi terlebih dahulu oleh kedua belah pihak. tapi pihak orang tua ngotot untuk berdamai malah melaporkan peristiwa tersebut ke pihak KPPAD Kabupaten Lingga

"Sayangnya pihak orang tua murid menolak tidak mau berdamai, tetap dan kembali melaporkan peristiwa ini ke KPPAD kabupaten Lingga," ujar Hadsumantri anggota KPPAD Kabupaten Lingga dikutip dari Haluan Kepri.

Pihak KPPAD sendiri kata Hadsumatri telah mengunjungi sekolah dimana siswa tersebut mengajar. Menurut pengakuan sang guru dirinya mencubit agar anak itu cepat pandai, dan guru tersebut mengaku menyesal serta telah meminta maaf kepada orang tua murid anak tersebut.

"Namun tetap saja orang tua muris itu tidak mau berdamai dan akan terus memperkarakan kasus ini kepada pihak yang berwajib,"jelasnya.

Diceritakan Hadisumantri, awalnya guru SD ini menyuruh anak muridnya untuk menghafal Asmaul Husna dirumah. Namun setelah di suruh ke depan membacakan ia tidak bisa, lalu guru ini mencubit anak tersebut.

"Anak itu di surih maju ke depan kelas membacakan hapalan, tapi ia tidak bisa, makanya muridnya guru mencukup. Tapi keesokan harinya, orang tua melaporkan ke Polisi katanya kasus penganiayaan karena pahanya legam," ucap Hadisumatri lagi. Untuk sementara, kasus ini masih dalam proses penyelesaian dan ditangani oleh pihak-pihak terkait.

(amr)
http://news.okezone.com/read/2016/05...ru-dipolisikan