- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Nyawa Mahasiswa UGM Seharga Rp 650.000


TS
gembalarusa13
Nyawa Mahasiswa UGM Seharga Rp 650.000
Quote:

Yogyakarta- Setelah membunuh mahasiswi UGM bernama Feby Kurnia Nuraisyah Siregar, pelaku Eko Agus Nugroho (26), warga Pleret Bantul, sempat menggadaikan dua buah handphone dan satu power bank milik korban ke sebuah toko di Pandeyan UH V 5/875 RT13/RW05 Pandeyan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Total uang yang diperolehnya Rp 650.000. Uang itu lantas digunakan untuk membeli sepasang sepatu sandal kecil, sepatu wanita dewasa, pakaian, susu formula untuk anaknya yang masih balita, bensin, dan rokok. Selain itu, uang tersebut juga dipakai untuk membeli sebuah celana kain.
Ungkapan penyesalan atas tindakan kejamnya dilontarkan Eko kepada penyidik Polres Sleman. Akibat putus kontrak dengan perusahaan outsourcing pada Sabtu (30/4), Eko mengaku "kepepet."
Polisi pun menyita barang bukti sepatu, celana, dan sandal yang dipakai anak tersangka berumur sekitar empat tahun.
"Barang itu dibeli tersangka dari uang hasil kejahatan, dengan menggadaikan HP dan power bank milik korban," kata Kapolres Sleman AKBP Yuliyanto, dalam gelar perkara kasus tersebut di Mapolda DIY, Rabu (4/5).
Selain barang tersebut, polisi juga mengamankan barang bukti lain seperti, tas warna hijau, motor Mio J milik korban, motor tersangka, sepatu, dan seperangkat pakaian cleaning service milik tersangka saat melakukan aksi kejahatan.
Pelaku memang bukan orang profesional, karena itu masih kebingungan mencari cara untuk menjual motor korban jenis Mio J. Pelaku kemudian menitipkannya di tempat parkir Terminal Giwangan.
Apakah karena kepepet tidak punya uang, Eko tega menghabisi nyawa orang lain? Kapolres Sleman menyebutkan, bahwa menurut pengakuan pelaku, hanya alasan itu. "Dia mengaku menyesali perbuatannya," ucap Kapolres Sleman.
Evaluasi Perusahaan Outsourcing
Dekan FMIPA UGM, Pekik Nurwantoro mengungkapkan, pelaku pembunuhan keji atas mahasiswanya, bukan karyawan tetap UGM, sehingga tidak terjadi interaksi langsung dengan dirinya.
"Yang bersangkutan sudah tidak jadi tenaga kebersihan di UGM. Pegawai outsourching itu mulai Sabtu kemarin sudah habis kontraknya sudah tidak bekerja lagi dengan kita," jelas Pekik.
Pekik Nurwantoro menduga, karena panik akan kehilangan penghasilan itulah pelaku nekat mengambil harta benda Feby Kurnia dan membunuhnya.
Menurut Pekik, kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya terkait sistem kerja. Saat ditanya apakah perusahaan rekanan penyedia tenaga kerja outsourcing itu akan diputus kontrak, ia mengaku masih akan mengevaluasi.
Atas kejadian tersebut, Pekik menyatakan bahwa UGM akan meninjau ulang sistem penerimaan tenaga lepas.
"Kami akan tinjau ulang sistem kontrak dengan perusahaan outsourching tersebut serta memperketat pihak luar yang akan bekerja di UGM," ujarnya.
Dikatakan, UGM juga akan menerapkan sistem SKCK juga catatan psikologis setiap pegawai agar hal ini tidak terjadi lagi.
Keamanan kampus, lanjutnya, sudah dilakukan secara maksimal. Setidaknya 18 Satuan Keamanan Kampus ditempatkan dalam tiap shif, juga 11 CCTV yang tersebar di dalam gedung.
"Kita tetap akan evaluasi sistem keamanan kita, kita bicarakan juga dengan universitas. Kita juga sebenarnya baru menambah CCTV di tempat parkir," katanya.
Humas UGM Iva Ariani mengapresiasi kerja Kepolisian yang tidak sampai 24 jam sudah menemukan pelaku pembunuhan.
Kejahatan diduga tidak direncanakan hanya saja korban yang merupakan mahasiswa rajin tersebut adalah yang pertama datang ke kelas saat yang lain belum datang.
"Kami berterima kasih kepada pihak kepolisian yang sudah cepat menyelidiki. Ketika ditemukan pada Senin malam, saat ini kita sudah tahu siapa pelakunya," ujar Iva.
Fuska Sani Evani/PCN
Suara Pembaruan
http://www.beritasatu.com/nasional/3...rp-650000.html
gara2 duit sgtu.. :dor :dor :dor :dor
0
3K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan