- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
6 Jenis Ikan Hiu Paling Mematikan di Dunia


TS
arketket
6 Jenis Ikan Hiu Paling Mematikan di Dunia
Quote:
Quote:






Budayakan Rate dan Comment


Quote:
No REPOST diantara kita
Spoiler for :

Beberapa hewan memberikan tingkat ketakutan yang sama seperti hiu. Sebagai predator puncak, banyak jenis hiu yang memiliki senjata lengkap untuk menimbulkan cedera serius; dia besar, cepat, kuat dan memiliki senjata yang berupa gigi tajam berbentuk pisau cukur, ikan ini sangat cocok dijuluki mesin pembunuh. Namun dari sekitar 400 spesies hiu, ternyata hanya sebagian kecil saja yang sangat berbahaya bagi manusia.
Berikut ini adalah beberapa hiu paling berbahaya yang perlu Agan hindari:
Quote:
1. Great White Shark
Spoiler for :

Hanya dengan mendengar nama Great White Shark saja, cukup untuk membuat orang-orang lari menjauh dari pantai. Sudah sangat terkenal di film Jaws di tahun 1970-an dan reputasinya sebagai pemakan manusia. Spesies dengan nama ilmiah Carcharodon carcharias tidak diragukan lagi merupakan salah satu mesin pembunuh terganas di planet Bumi.
Spesimen ini memiliki ukuran panjang sekitar 6,5 meter. Namun, beberapa laporan mengatakan bahwa terdapat hiu sebesar 8 meter dan memiliki berat hampir 3,5 ton. Terletak di antara rahang yang kuat terdapat beberapa baris gigi segitiga sekitar 3 inci panjang yang bergerigi di sepanjang kedua sisi, ini digunakan untuk mengiris mangsanya. Hiu ini merupakan makhluk teritorial sehingga jika ada yang dirasa mengganggu ia tidak akan segan memangsanya, termasuk juga manusia.
Quote:
2. Hiu Banteng
Quote:
2. Hiu Banteng
Spoiler for :

Hiu banteng dengan nama latin Carcharhinus leucas menurut pendapat beberapa orang merupakan Hiu paling mematikan di dunia. Namun reputasi Hiu ini kalah dengan Hiu Putih dan Hiu Macan. Hiu ini digolongkan mematikan karena memiliki bagian fisik yang memang berbahaya.
Hiu ini dapat mencapai panjang hingga 3.5 meter dan beratnya sampai 318 kilogram. Hiu ini akan menyerang siapa saja yang menganggu teritorialnya termasuk manusia.
Quote:
3. Hiu Macan
Spoiler for :

Tiger Shark atau Hiu macan merupakan salah satu dari hiu terbesar, dan satu-satunya anggota genus Galeocerdo. Hiu macan dewasa memiliki panjang tubuh berkisar antara 3,25 m hingga 4,25 m, dan berbobot 385 kg hingga 635 kg. Hiu ini banyak ditemukan di samudera tropis dan hangat, terutama di sekitar pulau di tengah Pasifik. Hiu harimau adalah pemburu soliter, dan berburu di malam hari.
Predator dengan hidung besar dan tumpul ini terkenal dengan reputasinya sebagai pemakan/penyerang manusia. Masalah terbesar dengan hiu ini adalah, mereka tidak membeda-bedakan jenis menu yang mereka akan makan. Apabila mereka menyerang manusia dan melakukan gigitan pertama, mereka kemungkinan akan terus menyerang. Tercatat 158 serangan dan 27 diantaranya menimbulkan kematian bagi manusia yang menjadi korbannya.
Quote:
4. Hiu Koboi
Spoiler for :

Hiu koboi pada awalnya dideskripsikan sebagai hiu pelagis. Ia kerap kali dijumpai di sepanjang perairan hangat subtropis dan tropis dari Samudra Atlantik dan bagian luar paparan kontinental dari Teluk Meksiko.
Di Indonesia, berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 2001-2006, jarang ditemukan hiu koboi dewasa. Kisaran ukuran yang umumnya didaratkan di tempat pendaratan ikan antara 70-180 cm, yang merupakan ukuran hiu koboi belum dewasa. Hal ini jelas menjadi ancaman bagi populasi hiu koboi karena semakin banyak ikan belum dewasa tertangkap, peluang ikan tersebut untuk berkembang biak semakin kecil.
Quote:
5. Shortfin Mako Shark
Spoiler for :

Hiu ini dapat ditemukan di seluruh dunia. Mereka dapat berenang hingga 46 mph dan dapat melompat hingga 28 kaki di udara. Ketika mulutnya tertutup, Anda masih dapat melihat giginya. Hiu ini merupakan salah satu dari 4 hiu berdarah panas. Hingga saat ini mereka memiliki rekor 42 penyerangan dengan 2 kematian.
Quote:
6. Blacktip Reef Shark
Spoiler for :

Hiu ini banyak ditemukan di perairan hangat dangkal di sekitar batu karang. Mereka memiliki pendengaran yang sangat baik, hampir sebaik manusia. Hiu ini diberi nama karena siripnya memiliki warna hitam pada ujung2nya, dan hampir terancam punah karena sering ditangkap secara tidak sengaja oleh nelayan dan siripnya suka dijual untuk sup sirip hiu. Hiu ini biasanya tidak akan menyerang kecuali ‘terprovokasi’ tetapi mereka mungkin menyerang para penyelam jika airnya keruh dan mereka tidak dapat melihat dengan jelas.
Quote:
Yang Mirisnya Setahun 10 juta ekor hiu ditangkap di perairan Indonesia
Quote:
Lebih dari 10 juta hiu dibunuh di seluruh perairan Indonesia setiap tahun. Belakangan, muncul gerakan kelas menengah Indonesia yang menuntut agar spesies yang semakin langka ini diselamatkan dari kepunahan. Ekonomi Indonesia yang tumbuh pesat melahirkan kelas menengah baru. Kelompok sosial dengan kesadaran dan tuntutan baru: termasuk menyelamatkan spesies yang kian langka di dunia itu.
Kelas menengah adalah pembela utama hiu Indonesia yang semakin punah. Nicholas Saputra, adalah aktor paling terkenal di Indonesia yang ikut dalam kampanya menyelamatkan hiu.
Awal tahun 2013, sebuah situs berita paling terkenal dipaksa mengubah sudut pandang laporan mereka. Berawal dari sebuah berita di kolom bisnis berjudul “Berburu Sirip Hiu, Bisnis Menggiurkan”. Berita itu menyulut protes di Twitter, karena dianggap bisa mendorong semakin maraknya perburuan hiu. Tekanan itu akhirnya membuat berita itu diganti dengan judul “Memprihatinkan! Perburuan dan Bisnis Sirip Hiu Masih Marak di Papua”.
Perburuan di Raja Ampat
Raja Ampat di ujung timur Indonesia adalah perairan yang dikenal sebagai surga. Perairan jernih dan dalam yang dikelilingi gugusan pulau itu menjadi tujuan utama para penyelam dunia yang antara lain ingin melihat hiu yang populasinya di dunia semakin langka. Belakangan pemerintah lokal menyatakan kawasan itu sebagai wilayah perlindungan bagi hiu dan pari manta.
Kresna Astraatmadja adalah field producer dokumenter bawah laut. Selama menyelam dan mendokumentasikan Raja Ampat di Papua Barat, dia mengaku hanya melihat satu atau dua yang melintas. Tapi ironisnya, di darat dia melihat ratusan hiu, termasuk dari jenis martil yang selama ini paling dia cari dalam petualangan bawah laut.
“Hiu-hiu itu masih segar, tapi sudah tidak ada siripnya,“ kata Kresna kepada Deutsche Welle yang mengaku sejak awal mendalami diving ingin bertemu hiu martil. Ironisnya, dia bertemu dengan spesies langka itu sudah tidak bersirip: mati di sekitar pantai salah satu pulau Raja Ampat.
Di pantai di belakang gubuk, dia menemukan seratusan lebih sirip kering dan daging hiu. Dua nelayan yang dia temui mengaku menjual sirip hiu setiap kilogram seharga Rp 1 juta untuk yang berwarna hitam, sementara yang ujung siripnya berwarna putih sekitar Rp 1,5 juta.
Kresna juga menemukan bangkai-bangkai hiu tanpa sirip bergelimpangan di perairan sekitar pantai. Hiu mati itu dibiarkan beberapa saat di dalam air, dan setelah itu akan diambil dagingnya untuk dijual seharga Rp 15 ribu per kilogram.
Sirip dan daging hiu lantas dikirim ke Sorong, dan di sana sudah ada penadah yang siap membelinya untuk kemudian dikirim ke Jakarta.
Pemasok utama
Perairan Indonesia adalah surga bagi hiu dan para pemburunya. Lebih dari 10 juta hiu dibunuh setiap tahun di perairan Nusantara. Indonesia adalah pemasok utama dalam rantai bisnis yang bertanggungjawab atas kematian 73 juta hiu di dunia setiap tahun.
Perburuan hiu di Indonesia adalah sebuah wilayah abu-abu. Kemiskinan dan ketidaktahuan membuat nelayan miskin terus memburu hiu. Apalagi sirip spesies ini berani dihargai cukup mahal.
“Masalahnya permintaan (sirip hiu-red) terus tinggi. Pasar terbesar sirip hiu sesungguhnya ada di luar negeri,“ kata Abdul Halim, direktur kelautan The Nature Conservancy, yang aktif dalam gerakan menyelamatkan hiu kepada Deutsche Welle.
Terutama di beberapa negara yang memang bisa mengkonsumsi produk biodiversitas yang eksotik, kata Halim sambil menyebut Hongkong dan Taiwan sebagai tujuan utama ekspor diam-diam sirip hiu asal Indonesia.
Lebih mahal jika hidup
Abdul Halim mengingatkan bahwa nilai ekonomi hiu akan lebih tinggi saat hidup bebas di lautan lepas.
“Sudah banyak studi yang mengindikasikan bahwa nilai hiu yang hidup lebih mahal dibanding harga sirip jika dibunuh. Pariwisata membuat orang membayar lebih mahal untuk melilhat mereka hidup di lautan bebas,” kata Halim.
Pada 2011, kajian yang dilakukan Australian Institute of Marine Science menemukan bahwa satu hiu karang di Palau menghasilkan hampir 2 juta dollar dari wisata eko sepanjang hidupnya. Jauh lebih mahal ketimbang jika dia mati dan sirip hiu besar yang dijual dengan harga hanya 250 dollar per kilogram.
Tapi masalahnya kini menurut Kresna Astraatmadja, adalah bagaimana membuat keberadaan hiu di Raja Ampat misalnya, punya dampak ekonomi bagi para nelayan sekitar.
“Biaya wisata ke Raja Ampat itu sangat mahal. Sekali ke Raja Ampat itu ongkosnya hampir sama seperti naik haji (sekitar Rp 30 juta). Itu semua untuk biaya diving, penginapan, makan dan lain-lain. Itu seharusnya ikut dinikmati penduduk setempat."
Seperti di Costa Rica kata Kresna, di mana para nelayan diajak menyelam: diberdayakan, diajari jadi dive guide, dipekerjakan di resor-resor, atau industri yang menunjang wisata menyelam. Itu akan otomatis membuat mereka berhenti bahkan akan ikut menjaga dan memperingatkan kawan-kawannya agar jangan membunuh hiu.
Kelas menengah adalah pembela utama hiu Indonesia yang semakin punah. Nicholas Saputra, adalah aktor paling terkenal di Indonesia yang ikut dalam kampanya menyelamatkan hiu.
Awal tahun 2013, sebuah situs berita paling terkenal dipaksa mengubah sudut pandang laporan mereka. Berawal dari sebuah berita di kolom bisnis berjudul “Berburu Sirip Hiu, Bisnis Menggiurkan”. Berita itu menyulut protes di Twitter, karena dianggap bisa mendorong semakin maraknya perburuan hiu. Tekanan itu akhirnya membuat berita itu diganti dengan judul “Memprihatinkan! Perburuan dan Bisnis Sirip Hiu Masih Marak di Papua”.
Perburuan di Raja Ampat
Raja Ampat di ujung timur Indonesia adalah perairan yang dikenal sebagai surga. Perairan jernih dan dalam yang dikelilingi gugusan pulau itu menjadi tujuan utama para penyelam dunia yang antara lain ingin melihat hiu yang populasinya di dunia semakin langka. Belakangan pemerintah lokal menyatakan kawasan itu sebagai wilayah perlindungan bagi hiu dan pari manta.
Kresna Astraatmadja adalah field producer dokumenter bawah laut. Selama menyelam dan mendokumentasikan Raja Ampat di Papua Barat, dia mengaku hanya melihat satu atau dua yang melintas. Tapi ironisnya, di darat dia melihat ratusan hiu, termasuk dari jenis martil yang selama ini paling dia cari dalam petualangan bawah laut.
“Hiu-hiu itu masih segar, tapi sudah tidak ada siripnya,“ kata Kresna kepada Deutsche Welle yang mengaku sejak awal mendalami diving ingin bertemu hiu martil. Ironisnya, dia bertemu dengan spesies langka itu sudah tidak bersirip: mati di sekitar pantai salah satu pulau Raja Ampat.
Di pantai di belakang gubuk, dia menemukan seratusan lebih sirip kering dan daging hiu. Dua nelayan yang dia temui mengaku menjual sirip hiu setiap kilogram seharga Rp 1 juta untuk yang berwarna hitam, sementara yang ujung siripnya berwarna putih sekitar Rp 1,5 juta.
Kresna juga menemukan bangkai-bangkai hiu tanpa sirip bergelimpangan di perairan sekitar pantai. Hiu mati itu dibiarkan beberapa saat di dalam air, dan setelah itu akan diambil dagingnya untuk dijual seharga Rp 15 ribu per kilogram.
Sirip dan daging hiu lantas dikirim ke Sorong, dan di sana sudah ada penadah yang siap membelinya untuk kemudian dikirim ke Jakarta.
Pemasok utama
Perairan Indonesia adalah surga bagi hiu dan para pemburunya. Lebih dari 10 juta hiu dibunuh setiap tahun di perairan Nusantara. Indonesia adalah pemasok utama dalam rantai bisnis yang bertanggungjawab atas kematian 73 juta hiu di dunia setiap tahun.
Perburuan hiu di Indonesia adalah sebuah wilayah abu-abu. Kemiskinan dan ketidaktahuan membuat nelayan miskin terus memburu hiu. Apalagi sirip spesies ini berani dihargai cukup mahal.
“Masalahnya permintaan (sirip hiu-red) terus tinggi. Pasar terbesar sirip hiu sesungguhnya ada di luar negeri,“ kata Abdul Halim, direktur kelautan The Nature Conservancy, yang aktif dalam gerakan menyelamatkan hiu kepada Deutsche Welle.
Terutama di beberapa negara yang memang bisa mengkonsumsi produk biodiversitas yang eksotik, kata Halim sambil menyebut Hongkong dan Taiwan sebagai tujuan utama ekspor diam-diam sirip hiu asal Indonesia.
Lebih mahal jika hidup
Abdul Halim mengingatkan bahwa nilai ekonomi hiu akan lebih tinggi saat hidup bebas di lautan lepas.
“Sudah banyak studi yang mengindikasikan bahwa nilai hiu yang hidup lebih mahal dibanding harga sirip jika dibunuh. Pariwisata membuat orang membayar lebih mahal untuk melilhat mereka hidup di lautan bebas,” kata Halim.
Pada 2011, kajian yang dilakukan Australian Institute of Marine Science menemukan bahwa satu hiu karang di Palau menghasilkan hampir 2 juta dollar dari wisata eko sepanjang hidupnya. Jauh lebih mahal ketimbang jika dia mati dan sirip hiu besar yang dijual dengan harga hanya 250 dollar per kilogram.
Tapi masalahnya kini menurut Kresna Astraatmadja, adalah bagaimana membuat keberadaan hiu di Raja Ampat misalnya, punya dampak ekonomi bagi para nelayan sekitar.
“Biaya wisata ke Raja Ampat itu sangat mahal. Sekali ke Raja Ampat itu ongkosnya hampir sama seperti naik haji (sekitar Rp 30 juta). Itu semua untuk biaya diving, penginapan, makan dan lain-lain. Itu seharusnya ikut dinikmati penduduk setempat."
Seperti di Costa Rica kata Kresna, di mana para nelayan diajak menyelam: diberdayakan, diajari jadi dive guide, dipekerjakan di resor-resor, atau industri yang menunjang wisata menyelam. Itu akan otomatis membuat mereka berhenti bahkan akan ikut menjaga dan memperingatkan kawan-kawannya agar jangan membunuh hiu.
Sekian dari ane semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan
Spoiler for Cek Trit yg Lain Gan:
Quote:
Mampir gan ke Thread ane:
Menampar Payudara: Teknik Rahasia Untuk Memperindah Bentuk Badan Wanita
Sekarang ada Alat Simulator Kelahiran Bayi
Dibalik topeng seram mereka [wajah asli Slipknot]
[PIC] Patung Besi Besar [Horse statue of Genghis Khan]
Urban Legend Anime dan Manga yang Kita Tidak Ketahui
[Pic]Inilah Foto Panorama Terbesar di Dunia, 272 Gigapixel!
Beginilah Nasib Mobil Selundupan di Russia
Menampar Payudara: Teknik Rahasia Untuk Memperindah Bentuk Badan Wanita
Sekarang ada Alat Simulator Kelahiran Bayi
Dibalik topeng seram mereka [wajah asli Slipknot]
[PIC] Patung Besi Besar [Horse statue of Genghis Khan]
Urban Legend Anime dan Manga yang Kita Tidak Ketahui
[Pic]Inilah Foto Panorama Terbesar di Dunia, 272 Gigapixel!
Beginilah Nasib Mobil Selundupan di Russia
Quote:
Dilarang keras lempar 
kalau udah ISO Lempar
aja sama gelas2nya yah gan [Berharap ada yg baik hati]
. kalo ga cukup di rate ***** aja atau
:
: Terima Kasih ya Gan sudah mampir di Thread sederhana ane 


kalau udah ISO Lempar








Diubah oleh arketket 06-05-2016 21:35
0
8.6K
Kutip
52
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan