JAKARTA – Jelang penggusuran yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, warga Luar Batang, Jakarta Utara, ternyata acap kali menerima teror pembakaran. Beruntung, empat aksi yang dilakukan oknum tersebut berhasil digagalkan.

Bahkan, kebakaran yang terjadi pada Selasa 3 Mei 2016 dini hari diduga sudah ada yang mengaturnya.

"Kebakaran tadi malam kami yakin ini sebuahgrand design yang sangat besar itu letupannya. Karena beberapa hari terakhir ini, lebih kurang 10 hari terakhir sudah empat kali kami berhasil menggagalkan orang yang mau melakukan pembakaran," kata pengurus Masjid Keramat Luar Batang, Mansyur Amin saat ditemuiOkezone di Masjid Luar Batang, Jakarta Utara, Selasa 3 Mei malam.

Sayangnya, mereka selalu berhasil meloloskan diri. Masnyur mengatakan, biasanya mereka melakukan aksinya dalam kurun waktu dua hingga tiga hari dan kerap dilakukan pada jam rawan seperti pukul 03.00-05.00 WIB.

"Ya itulah karena mungkin mereka terlatih kitaenggak pernah berhasil bisa nangkep, lolos terus. Mereka nyamar jadi pemulung, ada juga orang naik motor, ada orang yang seolah-olah dia mau datang ziarah pakai pakaian Islam, pakai topi haji dan sebagainya. Yang sudah-sudah selalu dua orang, tetapi yang pemulung sendirian. Selebihnya selalu berdua terus," paparnya.

(Baca Juga: Kebakaran di Luar Batang Diduga Ulah OTK)

Biasanya aksi oknum tersebut selalu dipergoki oleh ibu-ibu. Mereka tidak berani berupaya apa pun karena takut. Sebab itu, guna mengantisipasi hal serupa, pihaknya kini membeli handy talky (HT) dan mengadakan ronda setiap malam.

"Insya Allah ada (ronda) karena bagaimana pun kita juga enggak ingin terulang lagi. Kami sangat yakin ada orang-orang yang memang dibayar untuk bermain di kampung kami dalam bentuk melakukan pecah belah dan memberikan isu-isu yang memprovokasi orang. Ini (HT) kita baru punya dua tiga hari yang lalu. Kita semuanya patungan pada beli HT, minta sumbangan sama orang, saweran pokoknya paling enggak teman-teman di kampung punya HT sebanyak-banyaknya," ujarnya.

Sekadar diketahui, upaya teror itu sudah terjadi sejak pertengahan April. Pelakunya juga diduga ada yang berjenis kelamin perempuan, sebab saat melakukan aksinya mereka tengah berpakaian perempuan. (erh)