- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Live Report] UGM Bergejolak !! Puncak dari Segala Uneg-uneg.
TS
faiz.azhar
[Live Report] UGM Bergejolak !! Puncak dari Segala Uneg-uneg.
Tuntut Revolusi Pendidikan, Mahasiswa UGM Gelar Pesta Rakyat. Tetap Semangat!
Ada apa dengan UGM?
Quote:
Momen Dua Mei yang diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional menjadi titik peringatan tersendiri bagi masyarakat di negeri ini. Kampus perjuangan Universitas Gadjah Mada (UGM) pun ikut ramai. Ribuan mahasiswa dengan jas almamater terlihat memadati Gedung Balairung UGM sejak Senin pagi. Alih-alih merayakan momen Hari Pendidikan dengan seremoni, sekumpulan mahasiswa dan pegawai UGM memilih menggelar aksi lewat pesta rakyat.
Unjuk rasa ini digawangi oleh gabungan Aliansi Mahasiswa UGM, Tenaga Kependidikan UGM, dan Pedagang Kantin Sosio-Humaniora Bonbin. Tujuan utamanya adalah untuk mendesak adanya dialog dua arah tentang kebijakan rektor yang dinilai bermasalah.
Apa sih sebenarnya yang sedang diminta teman-teman kita di Balairung UGM sana?
Beberapa kronologis isu tuntutan yang diangkat dalam Pesta Rakyat ini yaitu terkait kenaikan dan penerapan Uang Kuliah Tunggal (UKT), relokasi Kantin Sosio-Humaniora alias Bonbin, serta tuntutan Tunjangan Kinerja (Tukin) Tenaga Kependidikan (Tendik) yang belum dibayarkan selama tiga semester. Dalam tuntutannya, para mahasiswa dan pegawai UGM menyatakan bahwa selama ini pihak universitas hanya mengadakan sosialisasi yang sarat dengan tekanan, sehingga belum tercipta satu pun kesepakatan yang melegakan bagi kedua belah pihak.
Uniknya, aksi massal ini merupakan aksi independen yang tidak membawa embel-embel bendera atau organisasi manapun. Berawal dari isu yang digembar-gemborkan di media sosial, lahirlah aksi yang murni berasal dari solidaritas perjuangan rakyat UGM bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional.
Selain itu, teman-teman UGM juga ingin menyampaikan klarifikasi…
Tuntutan-tuntutan yang disampaikan memang sudah berasal dari kronologi isu yang panjang. Dalam momen ini pula, selain menyampaikan tuntutan, mereka juga memrotes pernyataan yang dikeluarkan oleh Rektor UGM, Dwikorita, yang dianggap membohongi publik. Sebelumnya, Bu Rektor Dwikorita memang tampil dalam siaran radio pada 1 Mei 2016, menyatakan bahwa aksi ini adalah simulasi politik praktis demonstrasi untuk mahasiswa yang difasilitasi oleh UGM.
Sementara aksi unjuk rasa dilakukan, proses negosiasi juga sedang dilaksanakan. Para pengunjuk rasa menolak bubar sebelum Rektor UGM hadir langsung menemui mereka.
Mari kita doakan saja teman-teman kita yang di sana agar tetap jaga kesehatan dan ketertiban. Semoga dialog dua arah berhasil dicapai dan memberikan kedua belah pihak manfaat. Tetap semangat!
Unjuk rasa ini digawangi oleh gabungan Aliansi Mahasiswa UGM, Tenaga Kependidikan UGM, dan Pedagang Kantin Sosio-Humaniora Bonbin. Tujuan utamanya adalah untuk mendesak adanya dialog dua arah tentang kebijakan rektor yang dinilai bermasalah.
Apa sih sebenarnya yang sedang diminta teman-teman kita di Balairung UGM sana?
Beberapa kronologis isu tuntutan yang diangkat dalam Pesta Rakyat ini yaitu terkait kenaikan dan penerapan Uang Kuliah Tunggal (UKT), relokasi Kantin Sosio-Humaniora alias Bonbin, serta tuntutan Tunjangan Kinerja (Tukin) Tenaga Kependidikan (Tendik) yang belum dibayarkan selama tiga semester. Dalam tuntutannya, para mahasiswa dan pegawai UGM menyatakan bahwa selama ini pihak universitas hanya mengadakan sosialisasi yang sarat dengan tekanan, sehingga belum tercipta satu pun kesepakatan yang melegakan bagi kedua belah pihak.
Uniknya, aksi massal ini merupakan aksi independen yang tidak membawa embel-embel bendera atau organisasi manapun. Berawal dari isu yang digembar-gemborkan di media sosial, lahirlah aksi yang murni berasal dari solidaritas perjuangan rakyat UGM bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional.
Selain itu, teman-teman UGM juga ingin menyampaikan klarifikasi…
Tuntutan-tuntutan yang disampaikan memang sudah berasal dari kronologi isu yang panjang. Dalam momen ini pula, selain menyampaikan tuntutan, mereka juga memrotes pernyataan yang dikeluarkan oleh Rektor UGM, Dwikorita, yang dianggap membohongi publik. Sebelumnya, Bu Rektor Dwikorita memang tampil dalam siaran radio pada 1 Mei 2016, menyatakan bahwa aksi ini adalah simulasi politik praktis demonstrasi untuk mahasiswa yang difasilitasi oleh UGM.
Padahal bukan.
Sementara aksi unjuk rasa dilakukan, proses negosiasi juga sedang dilaksanakan. Para pengunjuk rasa menolak bubar sebelum Rektor UGM hadir langsung menemui mereka.
Mari kita doakan saja teman-teman kita yang di sana agar tetap jaga kesehatan dan ketertiban. Semoga dialog dua arah berhasil dicapai dan memberikan kedua belah pihak manfaat. Tetap semangat!
Beberapa Isu yang Paling Hangat Diperbincangkan
[Live Report] Ada Apa Dengan UGM? 2 Mei 2016.
Quote:
Quote:
Orasi pertama dimulai oleh Dema Justicia FH UGM pada pukul 08.48 di FH UGM.
Quote:
Upacara peringatan Hardiknas baru saja selesai di Balairung.
Quote:
Beberapa persiapan Pesta Rakyat sudah terlihat di berbagai fakultas. Gambar: F. Hukum
Quote:
Hikari, berhasil memantik percikan semangat Mahasiswa di F. Isipol.
Quote:
09.20 Suasana di F. Isipol setelah klaster soshum berkumpul. Persiapan yang sangat siap untuk BERPESTA!!
Quote:
Masa Soshum di Sansiro. Terdiri dari FIB, Fisipol, dan FH. Saat ini sdg menunggu massa dari Filsafat dan Psikologi.
Quote:
09.27 Masa sudah berkumpul di titik Medika untuk Berlin Barat
Quote:
09.28 Perwakilan pedagang bonbin menyampaikan keresahannya dan menuntut kejelasan dari hak mereka
Quote:
10.04 Klaster Timur mulai memasuki rektorat
Quote:
HATI-HATI HANTU ORBA GENTAYANGAN DI SINI!
Quote:
10.26 Masa mulai menuju Balairung
Quote:
#AADC Ada Apa Dwi Corita?
Quote:
10.40 Masa tiba2 "mundur" dan berteriak "Hati-hati provokasi!"
Quote:
10.57 Aliansi mahasiswa sudah memulai orasinya di depan rektorat pada.
Quote:
11.33 Suasana lantai 1 Balairung.
Quote:
11.51 Masa mendesak bu rektor untuk keluar.
Quote:
ALIANSI MAHASISWA DI BALAIRUNG
Quote:
12.00 mahasiswa masih memadati depan rektorat menunggu "sang ibu" keluar.
Quote:
Mahasiswa masih bertahan.
Quote:
Bendera Merah Putih dikibarkan.
Quote:
14.55 Merah putih kembali diturunkan sebagai bentuk duka cita sore ini
Quote:
Apakah ini "simulasi" mu, bu?
Quote:
15.06 Rektor UGM menyampaikan pernyataan terkait UKT. Beliau menerima masukan yang disampaikan pada Kamis (28/04) lalu, dan memutuskan untuk TIDAK menaikkan UKT tahun 2016. Belum sampai lima menit, beliau kembali ke dalam gedung pusat UGM dan tidak melanjutkan pernyataannya terkait dua isu lainnya.
Inilah perkataan Ibu Dwi Korita pada pukul 15.00:
"Diskusi berkali-kali. Kamis, 28 April keputusan berdasarkan seluruh pasukan civitas akademik dan mahasiswa UKT tetap."
"Berdasar rapat dikti, 26 April sudah disosialisasikan. Tanggal 28 April mengundang pendidik bahwa tunjangan kinerja di perjuangkan dengan mengubah peraturannya."
"Terimakasih adik-adik yang saya cintai, diskusi dialog yang berkali-kali dilakukan sejak februari ini telah memutuskan pada kmis 28 April, UKT berdasarkan seluruh masukan dari civitas akademika terutama mahasiswa dan dekanat, yaitu UKT kita tetap seperti tahun lalu. Untuk tenaga kependidikan, berdasarkan rapat dikti 26 April sudah disosialisasikan. Kami sampaikan kepada mas-mas tenaga kependidikan tanggal 28 April mengundang para tenaga kependidikan dan sampaikan bahwa tunjangan kinerja tetap diperjuangkan dengan cara mengubah peraturannya, kalau tidak diubah maka melanggar aturan negara untuk menurunkan tunjangan kinerja”
"Yang terakhir tentang kantin. Maaf jangan dikatakan bonbin. Kita sudah berdoalog sejak tahun lalu. Dikala kontrak kantin sudah berlalu. Artinya sejak juli sudah ilegal. Melanggar rasa kemanusiaan."
Kabar terkini, dilantai 2 kini terdapat Presma dan 3 mahasiswa lain yang berasa di depan ruang rektor lolos dari penjagaan.
Sebelumnya bu rektor telah menyampaikan pidato berkenaan dengan tuntutan mahasiswa. Beliau menyampaikan bahwa telah membicarakan masalah relokasi bonbin dengan mendatangi secara langsung. Tetapi massa aksi tidak setuju dan menganggap bahwa semua omong kosong. Massa aksi membalikkan badan dan bu rektor merasa tidak dihargai. Kemudian bu rektor kembali masuk dalam balairung. Massa aksi memanas dan ada perwakilan naik ke atas untuk mengejar bu rektor, namun bu rektor mengunci diri dan tidak mau menemui massa aksi.
Sembari menunggu Rektor menemui massa kembali. Sedang berlangsung konferensi pers berkenaan dengann keterangan ibu rektor kemarin dan penyuaraan tuntutan hari ini.
Ibu Rektor akhirnya turun setelah sekian lama masyarakat ugm menunggu hasil keputusan rapat rektor beserta jajarannya. Ibu Rektor akan menyampaikan bagaimana tanggapannya.
sedang berlangsung negosiasi soal tanggal deadline progress tentang UKT.
Jawaban Rektor:
1. Kenaikan UKT: 28 april rektor bersama pimpinan fakultas dan beberapa komponen termasuk mahasiswa telah sepakat UKT tahun ini tetap. - Bu Dwi
2. Penurunan UKT: Para dekan sudah sepakat waktu 28 april itu bagi tidak pas bisa mengusulkan penurunan ukt dan tahun lalu sudah ada yang diturunkan. Penurunan tergantung pada kondisi mahasiswa, baik penurunan secara temporal maupun permanen - Bu Dwi
PPA akan ada ketentuan baru bahawa semua PTN tidak lagi menerima PPA - Pak Iwan
3. Mengenai Tukin: Dalam arapat dan koordinasi semua perguruan tinggi negeri berbadan hukum yang melibatkan kementerian pada 26 April yg lalu telah diusulkan adanya perubahan peraturan pemerintah. Kita sedang berjuang bersama dengan PTNBH yang lain untuk merevisi PP agar PTNBH memperoleh untuk menerima tunjangan kinerja karena klo aturannya di revisi, saya melanggar.
Rektor UGM enggan minta maaf atas pernyataannya yang menyebut aksi hari ini hanyalah simulasi. "Terimakasih banyak ya, sudah bersabar, nah sekarang selamat beristirahat keluarga menunggu dirumah," ungkapnya saat menanggapi tuntutan minta maaf itu.
Mahasiswa meminta klarifikasi dari Bu Rektor mengenai pernyataan "simulasi aksi".
Jawabnya: Saya udah pengalaman mengurus bencana alam. Ini jadi latihan bagi kita semua baik itu pimpinan universitas, SKK dan tak terkecuali kalian.
Bang Umar: Ibu pasti bisa membedakan mana latihan evakuasi bencana dan evakuasi beneran. Begitu juga aksi ini Ibu juga pasti bisa membedakan. Apakah Ibu tidak mau cabut pernyataan?
BU REKTOR: Sudahlah ini jadi latihan bagi kita semua. Mari kita saling ikhlas. Kalian ga perlu minta maaf ke saya, mari kita saling memaafkan.
Lalu ia melenggang pergi.
Audiensi sudah berakhir. Rektor dan jajarannya sudah meninggalkan panggung audiensi. Sekarang Rakyat UGM berpesta!!!
Hasil:
1. Di 2016 ini ukt sama dengan di 2015.
2. Sejak 28 April 2016 tidak ada uang pangkal untuk mahasiswa jalur mandiri.
3. Akan ada mekanisme penundaan ukt dan nomenklaturnya.
4. Akan ada pertimbangan selain gaji ortu, nanti akan dipertimbangkan jumlah anggota keluarga dan tabungan keluarga.
5. Tidak berlakunya ukt bagi mahasiswa di atas semester 8, d3 maupun profesi (masih dipertimbangkan pada minggu ini dan melibatkan mahasiswa untuk pembuatan keputusan tersebut pada tanggal 16 Mei 2016).
6. PPA dan BBP tidak bisa dianggarkan tapi akan diupayakan dengan beasiswa yang lain sebatas alokasi itu dapat dipertanggung jawabkan, jadi tidak harus sebesar yang ada saat ini.
7. Adanya perubahan besarnya ukt (masih akan dibahas lebih lanjut serta pemberitahuan maksimal pada tanggal 15 Juni 2016).
Tukin poin 1 dan 2 belum terpenuhi. "Kita sudah selalu melakukan itu. Tetapi apabila mahasiswa ingin ikut bergabung ya silahkan saja." (Ibu Rektor)
Bonbin kita tunggu kabarnya sampai tanggal 30 Mei 2016. (Ibu Rektor UGM)
makasih gan udah mengikuti jalannya pesta rakyat yang seakbar ini. semoga bermanfaat. sekian
Diubah oleh faiz.azhar 02-05-2016 12:24
0
19K
172
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan