Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

topikiniAvatar border
TS
topikini
Inilah Kisah Wendi Selama Disandera Kelompok Abu Sayyaf
Inilah Kisah Wendi Selama Disandera Kelompok Abu SayyafTOPIKINI.COM – Wendi Rakhadian 29 tahun tak pernah terpikir akan mengalami pengalaman pahit sampai disandera teroris kelompok Abu Sayyaf. Bekerja sebagai Anak Buah Kapal KM Brahma 12 sejak satu tahun terakhir, yang terpikir oleh Wendi mungkin di hantam ombak atau kapalnya tenggelam diterjang badai.

Tapi itulah kenyataannya, ia disandera kelompok teroris yang paling ditakuti di Philipina, Abu Sayyaf. Kelompok Abu Sayyaf di kenal berafiliasi dengan kelompok teroris dunia, ISIS yang berada di Timur Tengah.

Tanggal 26 Maret 2016, tanggal yang paling kelam bagi anak sulung dari 7 orang bersaudara ini. Warga Pasar Ambacang kecamatan Kuranji kota Padang ini bersama 9 orang rekannya, disandera teroris yang diketahui bagian dari kelompok Abu Sayyaf. Kapal Brahma 12 tempat Wendi bekerja sebagai Anak Buah Kapal, dicegat oleh kapal kelompok teroris itu.

Mereka 10 orang dibawa kesebuah pulau di pedalaman Pulau Jolo, Provinsi Sulu, Philipina . Kemudian kesepuluh sandera ini dipisahkan satu sama lain. Setiap hari, mereka dipindahkan.

“Selama disandera itu kami dipisahkan, kadang di rumah, kadang dipondok ditengah hutan, kami tidak mengetahui dimana lokasinya” kata Wendi kepada reporter topikini.com di rumahnya di Jl.M.Hatta Pasar Ambacang kecamatan Kuranji kota Padang, selasa siang(3/05/2016)

Selama 36 hari disandera, Wendi mengaku tak pernah mendapat perlakuan kasar dari teroris. Meski jumlah mereka (kelompok Abu Sayyaf) banyak dan bersenjata lengkap.

“Tidak pernah, kami juga tak mengerti apa percakapan mereka, karna bahasanya beda-beda, ada yang pakai bahasa Ingrris, pakai bahasa tagalok, ada juga yang bahasa melayu, tapi kami tak mengerti apa ucapan mereka” jelasnya.

Wendi selalu mendapat makan setiap hari, tapi kebanyakan dikasih mi instan.

Kisah pembebasan kesepuluh ABK ini pun Wendi tidak mengetahui prosesnya. Ia hanya dibawa oleh sejumlah anggota kelompok Abu Sayyaf ke suatu tempat untuk diserahterimakan kepada militer Philipina.

Setelah itu, mereka dibawa kerumah Gubernur Sulu, Abdusakur Tan Jnr, dan kemudian diserahterimakan kepada TNI untuk dibawa ke tanah air.

Saat ditanya tentang keberadaan 4 sandera lain yang juga ditahan Abu Sayyaf, Wendi mengaku tidak mengetahuinya. Wendi juga mengaku tidak mengetahui perihal tentang pembebasannya yang menjadi polemik, ditebus dengan sejumlah uang atau dibebaskan begitu saja.

“Selama disitu kami tidak tahu apa-apa lagi tentang kejadian, soal ada 4 orang lagi yang ditahan, kami baru tahu setelah sampai di Jakarta” kata nya.

Saat ini Wendi sudah berkumpul kembali dengan keluarganya. Ia kini hanya ingin beristirahat sejenak menghilangkan trauma setelah lepas dari cengkraman teroris yang mematikan. Namun Wendi mengaku masih ingin berlayar kembali untuk melanjutkan kehidupan masa depannya.(rio)
SUMBER
0
2K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan