vanc65Avatar border
TS
vanc65
Untung Rugi Reklamasi

Pro dan kontra yang mengiringi reklamasi pantai di sejumlah daerah di Indonesia kian meruncing seiring dengan meluapnya arus informasi yang diperoleh publik. Pada akhirnya, masyarakat terbelah menjadi dua antara yang mendukung dan menentang reklamasi. Satu hal yang sangat disayangkan adalah, menjamurnya informasi terkait reklamasi kerap kali masih berbentuk setengah jadi, abu-abu, dan simpang siur. Akhirnya, publik menelan informasi setengah matang. Dari informasi yang parsial inilah publik kedua belah pihak gontok-gontokan. Padahal, apabila keduanya duduk bersama, berdialog, mengkaji untung-rugi reklamasi, maka bisa dicapai solusi yang didukung semua pihak.



Menakar kerugian dan keuntungan dari reklamasi perlu dilakukan dengan cara yang menyeluruh. Tidak bisa hanya menonjolkan satu aspek tertentu dan pada saat yang sama mengabaikan aspek-aspek lainnya. Sekurang-kurangnya ada tiga aspek utama yang perlu diperhatikan dalam menakar reklamasigi. Yaitu aspek lingkungan, aspek sosial budaya, dan aspek ekonomi.

Hingga saat ini, protes terbesar wacana reklamasi adalah dari kalangan pecinta lingkungan dan masyarakat sekitar yang terkena dampak. Mereka merasa lingkungan akan terancam karena reklamasi merusak habitat dan ekosistem yang sudah ada. Apabila ditinjau lebih dalam, protes-protes mereka itu beralasan pada tidak bijaknya para pengembang dalam membangun kawasan yang sedang direklamasi, maupun kurangnya informasi yang diperoleh dari pihak-pihak terkait mengenai kegiatan reklamasi.

Dalam hal ini, perlu diadakannya dialog mengenai rencana strategis dan penanganan lingkungan yang komprehensif sehingga protes-protes mereka mendapatkan solusinya dan kegiatan reklamasi tetap berjalan. Sebagai contoh, Oostvaardesplassen, sebuah daerah reklamasi di Belanda dengan luas 15 ribu hektar dibangun dengan maksud melindungi habitat kuda dan beberapa jenis sapi tertentu. Dengan demikian, dalam prakteknya perlu ada sebuah poin bahwa reklamasi yang dilakukan ramah lingkungan dan menjelaskan kepada publik seterang mungkin. Tidak ada yang ditutup-tutupi sehingga berpotensi menumbulkan kegaduhan dan isu ini dimainkan oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab.

Kehadiran sebuah daratan ataupun wilayah baru hasil reklamasi sudah barang tentu akan memunculkan dampak-dampak baru pada aspek sosial dan budaya. Pada dasarnya, tujuan reklamasi adalah untuk menambah wilayah permukiman bagi penduduk, baik penduduk asli maupun pendatang. Diperlukan langkah yang bijak untuk mengakurkan budaya ketimuran bangsa ini dengan kehidupan modern sehingga memunculkan nuansa yang harmonis.

Kekhawatiran terbesar publik adalah bahwa proyek reklamasi yang bertujuan komersil semacam membangun pemukiman dan kawaan wisata, ditengarai akan menggerus budaya bangsa serta mengikis rasa sosial warga negara. Padahal, ekspektasinya justru berkebalikan. Karena di wilayah baru ini, bakal berkumpul banyak orang dan berbagai kalangan yang bisa saling berasimilasi. Seperti kota pada umumnya, pulau reklamasi didesain untuk menjadi hunian yang inklusif.

Tentu ada kemungkinan implikasi negatif yang harus dicegah sekeras agar tidak berdampak destruktif. Sebagai contoh, proses reklamasi di Bali yang mengakibatkan penduduk desa-desa adat sebagai terkena dampak modernisasi. Maka perlu adanya itikad maksimal dari pemerintah dan pengembang untuk membuat program yang menjaga adat istiadat desa setempat setelah proyek reklamasi itu selesai.

Aspek ekonomi merupakan hal lain yang mengiringi proyek reklamasi ini. Kehadiran wilayah baru akan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), pendapatan perkapita penduduk sekitar dan devisa negara melalui destinasi-destinasi pariwisata. Pulau Sentosa di Singapura, maupun Palm Island di Dubai adalah contoh terbaik bagaimana negara sanggup memaksimalkan proyek reklamasi untuk mendongkrak pendapatan dalam negeri dan berdampak menggerakan roda ekonomi.

Menyimak penjelasan untung ruginya reklamasi dari beberapa aspek penting di atas, maka bisa diambil kesimpulan sederhana bahwa kontroversi reklamasi yang saat ini terjadi karena adanya hal-hal yang ditutup-tutupi, sehingga menuai kesalahpahaman dan protes dari pihak luar. Kita menyadari bahwa dibalik proyek reklamasi ini adalah adanya niat baik dari pemerintah, pengembang, maupun elemen-elemen masyarakat (baik yang pro maupun yang kontra).

Apa yang ane utarakan di sini tentu saja belum mendalam, tapi ane kira cukup sebagai pengantar untuk menggali lebih dalam komperhensif soal isu reklamasi ini.

[]
0
4.1K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan