Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

albanasaidAvatar border
TS
albanasaid
Mencari Cagub DKI Terbaik
1. Suyoto, Bupati Bojonegoro, Jawa Timur



Jakarta - Nama Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto masuk dalam bursa calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017. Keberhasilannya memimpin Bojonegoro menjadi penilaian positif untuk bisa menjadi pesaing calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Bagi Kang Yoto persoalan di Bojonegoro dengan Jakarta relatif sama. Namun gaya kepemimpinan mengatur daerah yang menjadi pembeda.

"Leadership antara Jakarta dan Bojonegoro itu hampir sama. Hanya mungkin masalah yang diselesaikan itu berbeda," kata Kang Yoto di Tea Addict, Jl Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (30/4/2016).

Kang Yoto menggelar silaturahmi dengan ekonom Faisal Basri dan pengamat tata kota Marco Kusumawijaya. Sejumlah permasalahan yang disinggung Kang Yoto adalah perbaikan infrastruktur, stabilitas ekonomi dengan tujuan persoalan banjir tak menimbulkan dampak bagi rakyatnya.

"Bagaimana banjir itu tak menimbulkan risiko kerugian luar biasa. Bagaimana tetap menjaga stabilitas ekonomi daerah," tuturnya.

Persoalan lain di Bojonegoro adalah pengelolaan industri minyak dan gas. Tantangan ini diakuinya cukup berat karena ada beberapa persoalan yang menjadi 'kutukan'. Maksud kutukan ini menyangkut kerusakan alam sampai kerawanan perilaku korupsi.

"Bagaimana saya harus mengawal industri migas tanpa ada kutukan. Kutukan pertama itu kerusakan alam, kutukan kedua itu adalah kalau terjadi korupsi, yang ketiga pesta pora bagaimana agar tidak dikorup dalam anggaran belanja daerah," sebutnya.

Dalam pengelolaan pemerintahan, perlu menjalankan prinsip akuntabel dan transparan. Selama hampir dua periode memimpin Bojonegoro, ia berhasil membuat proyek pembangunan dengan transparan.

Keberhasilan ini membuat Bojonegoro masuk sebagai salah satu daerah percontohan di Asia karena mampu membuat sistem pemerintahan lebih baik dengan proyek pembangunan transparansi.

"Solusi dengan ini bagaimana ada percontohan, project pembangunan transparansi dan membuat pemerintahan lebih baik. Bojonegoro itu masuk. Ada di Asia, Seoul (Korea Selatan, red), Bojonegoro. Terus di Eropa itu Madrid (Spanyol) dan Paris (Prancis, red)," sebutnya.

Jakarta dan Bojonegoro punya kesamaan permasalahan yakni banjir. Dengan nada canda, Kang Yoto menyebut banjir di wilayahnya lebih parah dibanding Jakarta. Menjadi perbedaan soal anggaran di DKI yang lebih besar.

"Dalam kepemimpinan itu strategi. Bahwa banjir di DKI itu ada. Tapi, 18 kabupaten/kota Bojonegoro langsung basah. Jadi, saya kira banjir di Bojonegoro jauh lebih besar kalau diurut dengan banjir di Jakarta. Bedanya DKI itu duitnya banyak, beda dengan Bojonegoro yang sedikit," katanya langsung disambut tepuk tangan.

Meski dari cakupan daerah beda, Kang Yoto optimis strategi penyelesaian selama memimpin Bojonegoro bisa dipraktikan untuk daerah seperti Jakarta.

"Saya yakin cara ini bukan the best way, tapi bisa jadi dipakai untuk menyelesaikan persoalan. Menurut saya ini memerlukan komitmen. Kuncinya ada dialog, saling bangun kepercayaan," sebutnya.

2. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)



Jakarta - Bakal calon gubernur DKI Jakarta sekaligus pengacara kondang Yusril Ihza Mahendra merespons ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang meminta siapa saja tak memberi 'panggung' untuknya. Seperti apa?

"Saya merasa perlu menanggapi hal tersebut karena berkaitan dengan hak konstitusional setiap orang yang dijamin oleh UUD 1945," kata Yusril dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (23/4/2016).

Dijelaskan Yusril, istilah jangan memberi 'panggung' yang dimaksud Ahok tentulah agar dirinya jangan diberi kesempatan untuk berbicara di muka umum. Berbicara di muka umum dalam arti mengemukakan pikiran dan pendapat secara bebas dan terbuka tanpa dihalangi oleh siapapun.

"Permintaan Gubernur DKI seperti itu jelaslah bertentangan dengan konstitusi dan demokrasi yang harus kita junjung tinggi. Dalam demokrasi setiap orang bebas mengemukakan pendapat walau mungkin ada orang lain yang tidak setuju dengan pendapat itu," jelasnya.

Yusril mengatakan, dirinya tak akan melarang atau meminta orang lain agar tidak memberi kesempatan kepada Ahok untuk dengan bebas menyatakan pendapat.

"Kalau saya tidak setuju dengan pendapat Gubernur DKI, maka kapanpun dan di manapun saya akan dengan bebas pula menentang pendapatnya itu. Walau saya tidak setuju dengan pendapat Gubernur DKI itu, namun kebebasan beliau untuk mengemukakan pendapat itu akan saya bela mati-matian," jelas Yusril.

(Baca juga: Ahok: Jangan Kasih Panggung untuk Yusril Ihza Mahendra)

"Saya mengajak segenap rakyat berikan panggung kepada Gubernur DKI untuk berbicara dengan bebas, walau kita tidak setuju dengan pendapatnya. Ayo kita tegakkan konstitusi dan demokrasi. Berikan kepada setiap orang hak untuk mengemukakan pendapatnya dengan bebas," sambungnya.

3. Irjen Benny Mokalu



Jakarta - Staf ahli Kapolri bidang sosial budaya Irjen Benny Mokalu mencalonkan diri sebagai Cawagub DKI Jakarta dari PDIP. Apakah Benny sudah minta izin ke Kapolri?

"Ya sudah, sudah ada permohonan," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2016). Permohonannya berupa apa?

"Nanti permohonannya pengunduran diri," sambung Badrodin saat ditanya permohonan yang dimaksud itu berupa apa.

Namun begitu, Badrodin tidak menjawab gamblang ketika ditanya apakah dirinya telah mengizinkan kepada Benny.

"Kan belum mulai. Apa sudah ada pendaftaran?," ujarnya.

Benny Mokalu memutuskan maju di bursa Calon Wakil Gubernur DKI melalui PDIP. Mantan Kapolda Bengkulu itu pun siap pensiun dini jika PDIP telah mengumumkan namanya September nanti.

"Ketika saya sudah diumumkan oleh partai pengusung saya itu, saya wajib pensiun dini. Kalau tidak salah September, tapi proses surat lagi dibuat," kata Benny saat ditemui di Jakarta, Kamis (14/4/2016).

(Baca juga: Ini Alasan Irjen Benny Daftar Jadi Cawagub DKI dan Pesan dari Kapolri)

Benny di DKI tak mengincari kursi Gubernur, melainkan wakil. Menurutnya, semuanya berjalan bertahap. Jangan sampai memaksakan diri jika tak mampu.

"Saya kan dari orang susah. Saya step by step jadi wakil dulu. Saya banyak belajar dengan Ketua DPRD Pak Pras (Prasetio Edi), Pak Indra bilang jangan memaksakan kalau tidak mampu, tahu diri," ujarnya.

Itu bakal calon Gubernur DKI dan beberapa pendapat para ahli, Jadi Siapa Cawagub Pilihanmuu emoticon-Wow emoticon-Wow emoticon-Wow emoticon-Wow
Diubah oleh albanasaid 02-05-2016 00:19
0
1.4K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan