Gak sedikit masyarakat beli rumah pake KPR. Ane pun termasuk dalam masyarakat tersebut.
Tapi milih KPR bukan suatu hal yang mudah, karena banyak banget bank yang menawarkan KPR bunga rendah, KPR proses cepat, dan lain-lainnya. Ane sendiri dulu sampe bingung mau pilih KPR mana, tapi sekarang udah nggak. Dan kalo mau nyicil rumah, apa aja sih yang perlu di perhatikan?
Cekidot gan!


1. Bandingkan Cicilan KPR

Membandingkan cicilan ini jadi hal yang wajib dilakukan gan. Kita bisa medapatkan perhitungan cicilan dari kalkulator KPR, terus bandingkan dari setiap bank. Caranya ngitungnya juga gampang kok gan, kita cukup minta customer service beberapa bank untuk menanyakan simulasi bunga dan cicilan dari nominal yang kita pinjam, serta jangka waktu pelunasannya. Kebanyakan dari kita berpikir bahwa bunga rendah pasti cicilan rendah. Padahal gak juga gan. Karena mengiranya begitu, akhirnya kita hanya membandingkan bunga KPR dan gak membandingkan berapa sebenarnya jumlah nominal angsurannya yang dihasilkan dari perhitungan bunga tersebut. Karena bisa jadi bunga sama dan jumlah pinjaman sama, tapi angsuran berbeda karena cara perhitungan bunga yang berbeda antara satu bank dengan bank lainnya.

2. Jenis Bunga dalam KPR

Ada dua jenis suku bunga, yaitu, tetap dan floating.
Suku bunga tetap ini membuat angsuran kita jadi tetap. Jadi cicilan KPR kita akan tetap meski bunga naik-turun gan. Sedangkan Suku Bunga Floating itu membuat cicilan kita mengikuti bunga pasar. Jika bunga pasar naik, bunga mengambang naik, cicilan ikut naik. Begitu pula sebaliknya, kalau turun, ya ikut turun juga. Bagi ane yang saat itu mengambil KPR, secara perhitungan, suku bunga tetap lebih menguntungkan gan, karena kalau dilihat, bunga pasar lebih sering naik daripada turun. Jadi Suku Bunga Tetap lebih menguntungkan karena cicilan kita akan tetap sama. Ane sendiri waktu itu jadinya ambil KPR CIM* Niaga, karena ada suku bunga tetapnya gan dan KPR juga bisa dihubungkan dengan rekening tabungan CIM* Niaga kita, jadi bisa dapet bunga lebih ringan dan bisa lunas lebih cepet.

3. Ketentuan Take-Over dan Pelunasan Dipercepat

Take Over serta pelunasan dipercepat (pre-payment) penting banget buat dipahami kalau kita mau nyicil KPR. Karena siapa yang tau kalau kita punya rejeki lebih dan bisa lunasin KPR? Atau siapa yang tau juga kalau kita dipindah tugaskan kerja sehingga rumah gak ada yang nempatin dan pengen take-over jual rumah? Nah, sebelum ngajuin KPR, pastikan kita paham tentang syarat dan ketentuannya ya gan!

4. Perhatikan Developer Rumah KPR Tersebut.

Ini juga penting gan. Jangan karena rumahnya keliatan bagus dan lokasinya bagus kita gak memperhatikan developernya. Asal-asalan milih developer, bisa jadi nantinya malah bikin kita repot dan rugi juga gan. Kita perlu mengutamakan reputasi developernya, misalnya Ijin Peruntukan Tanah : Ijin Lokasi, Aspek Penata-gunaan lahan, Site Plan yang telah disahkan, SIPPT (Surat Ijin Penunjukkan Penggunaan Tanah), nomor sertifikat tanah, surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Surat Ijin Penggunaan Bangunan (IPB), sampe IMB nya. Apakah developer rumah kita sudah memiliki ijin-ijin tersebut? Banyak lagi pertimbangannya, tapi itu sedikit contohnya aja ya gan. Karena meskipun kita gak beli langsung lunas, kita kan tetap membayar rumah tersebut.

5. Hitung Biaya KPR

Karena umumnya DP itu diluar biaya KPR gan. Nah, biaya KPR ini mencakup biaya penilaian, biaya notaris, akta jual beli PPAT, premi asuransi kebakaran, premi asuransi jiwa kredit, dll sampe SHM. Biaya KPR ini penting juga buat diperhatikan karena jumlah juga lumayan. Biaya KPR umumnya harus dilunasi sebelum akad kredit. Calon nasabah harus membayarnya dimuka sehingga diperlukan persiapan dana supaya KPR bisa dijalankan.



Kesimpulannya, kalau mau Nyicil KPR kita perlu banyak yang diperhatikan. Jangan asal milih bank dan jangan asal milih developer. Bagus atau nggaknya rumah kita nanti, sebenarnya kita juga kok yang menentukan.
Ada yang mau nambahin lagi tentang hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum ngajiun kpr?
Jangan lupa komengnya ya gan!