- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Megawati Soal 10 WNI yang Disandera Abu Sayyaf: Terang Saja Dilepas, Wong Dibayar!


TS
maize.farmer
Megawati Soal 10 WNI yang Disandera Abu Sayyaf: Terang Saja Dilepas, Wong Dibayar!
Quote:
Jakarta - Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri menghadiri acara diskusi terkait solusi persoalan rekruitmen pegawai negeri sipil (PNS) yang adil bagi bidan yang berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT). Dalam keynote speakernya, Mega sempat berbicara mengenai persoalan 10 sandera warga negara Indonesia (WNI) yang dibebaskan kelompok militan Abu Sayyaf.
Awal celetukan ini karena Mensesneg Pratikno yang akan izin meninggalkan sebelum acara selesai karena ada rapat terkait pembahasan 10 WNI tersebut.
"Wong sandera itu sudah ada yang ngurusin kok.Ya terang saja dilepas, wong dibayar kok," ujar Mega saat keynote speaker di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Mega pun melanjutkan sambutannya terkait masalah persoalan bidan terutama yang di desa terpencil.
Dikonfirmasi terpisah di sela acara, Mensesneg Pratikno menjawab diplomatis. Ia menekankan bila pemerintah menegosiasikan pembebasan tersebut tanpa uang tebusan.
Hahaha, itu Bu Menlu ya. Nggak (bayar tebusan) lah. pemerintah kan negosiasi, dan menyampaikan terima kasih kepada Filipina," tutur Pratikno.
Adapun di sela acara, Mega saat ditanya lagi wartawan, hanya diam tak menjawab.
Dalam acara ini, Mega dan Pratikno keluar terlebih dulu sebelum acara selesai. Hadir pula Menpan-RB Yuddy Chrisnandi dan Menkes Nila F. Moelok. (hat/dra)
http://m.detik.com/news/berita/3201500/megawati-soal-10-wni-yang-disandera-abu-sayyaf-terang-saja-dilepas-wong-dibayar
Awal celetukan ini karena Mensesneg Pratikno yang akan izin meninggalkan sebelum acara selesai karena ada rapat terkait pembahasan 10 WNI tersebut.
"Wong sandera itu sudah ada yang ngurusin kok.Ya terang saja dilepas, wong dibayar kok," ujar Mega saat keynote speaker di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Mega pun melanjutkan sambutannya terkait masalah persoalan bidan terutama yang di desa terpencil.
Dikonfirmasi terpisah di sela acara, Mensesneg Pratikno menjawab diplomatis. Ia menekankan bila pemerintah menegosiasikan pembebasan tersebut tanpa uang tebusan.
Hahaha, itu Bu Menlu ya. Nggak (bayar tebusan) lah. pemerintah kan negosiasi, dan menyampaikan terima kasih kepada Filipina," tutur Pratikno.
Adapun di sela acara, Mega saat ditanya lagi wartawan, hanya diam tak menjawab.
Dalam acara ini, Mega dan Pratikno keluar terlebih dulu sebelum acara selesai. Hadir pula Menpan-RB Yuddy Chrisnandi dan Menkes Nila F. Moelok. (hat/dra)
http://m.detik.com/news/berita/3201500/megawati-soal-10-wni-yang-disandera-abu-sayyaf-terang-saja-dilepas-wong-dibayar
Berbeda dengan pernyataan resmi perusahaan:
Quote:
PT Brahma Pemilik Kapal dari 10 WNI yang Disandera: Kami Tak Bayar Uang Tebusan
Jakarta - Pemilik kapal Brahma 12, PT Brahma International, mengaku tak mengeluarkan sepeser uang pun untuk membayar tebusan atas pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Yang mereka tahu urusan pembebasan itu dilakukan tim negosiator di bawah kendali pemerintah RI.
"Saya mewakili PT Brahma bersama-sama dengan mitra kami PT Patria Maritime Lines, mengucapkan terima kasih pada pemerintah RI dalam hal ini Presiden dan jajaran menteri kabinet kerja, Menko Polhukam, Menlu serta pihak lain yang membantu pembebasan sandera awak kapal. Dan juga Kedubes kita di Filipina dan pemerintah Filipina," jelas Yan Arief yang menjabat sebagai Legal and External Action PT Brahma International dalam jumpa pers di Gedung Permata Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/5/2016).
Arief menegaskan tak ada uang yang dikeluarkan untuk membayar tebusan ke Abu Sayyaf agar 10 awak kapal bebas.
"Semuanya kami serahkan pada tim negosiator. Jadi tidak ada penyerahan uang dari PT Brahma sepeser pun," tandasnya.
Menurut Arief, pembebasan sandera adalah berkat negosiasi.
"Itu terkait bantuan dari pemerintah di bawah tim negosiator," tutur dia.
PT Brahma adalah pemilik kapal Brahma 12 yang diawaki 10 WNI. Sedangkan bertindak sebagai operator kapal adalah PT Patria Maritime Lines. Saat dibajak, kapal Brahma 12 tengah menarik kapal tongkang Anand 12 yang mengangkut lebih dari 7.000 metrik ton batu bara. Batu bara itu milik PT Antang Gunung Meratus. Kapal itu berlayar dari Sungai Puting, Kabupaten Tapin di Kalimantan Selatan menuju Batangas, Filipina Selatan. (dra/dra)
http://m.detik.com/news/berita/3201450/pt-brahma-pemilik-kapal-dari-10-wni-yang-disandera-kami-tak-bayar-uang-tebusan
Nasbung dan Nastak .... seraaaaaaaaang ...!!!

Diubah oleh maize.farmer 02-05-2016 13:46
0
6.2K
Kutip
81
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan