- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BREAKING NEWS: Bule Pembuat Onar di Berawa Dikabarkan Ditembak Polisi


TS
dispenabadi
BREAKING NEWS: Bule Pembuat Onar di Berawa Dikabarkan Ditembak Polisi
Quote:

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Bule Prancis, Amokrane Sabet (49) yang beberapa waktu lalu diberitakan Tribun Bali meresahkan masyarakat Berawa, Badung, Bali, dikabarkan ditembak oleh petugas kepolisian.
Dalam foto tersebut dituliskan keterangan : Breaking News ! WNA yang sering meresahkan warga berawa, yakni Amokrane Sabet harus ditembak oleh petugas karena mencoba melawan saat akan ditangkap.
Komentar netizen beragam menanggapi informasi tersebut.
Akun agungopyx menuliskan: ‘itu sampe brimob yg turun apa cuma sabhara aja ya? kyk grebeg teroris gt ahahaha. tpi syukurlah orng luar ini akhirnya di lumpuhkan wakakkak’.
bdsugi: Trims pak pol tindakan tegasnya..
Seorang netizen tampak masih belum percaya, bawanayoga: @kipliassoy@maddisonbrett bener ne ?
wiryakrishna_: mkanya jangan sok jagoan di bali.
Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, berdasarkan informasi yang dihimpun di Polsek Kuta Utara, tahun 2015 lalu Amokrane pernah dipanggil pihak kepolisian karena kerap membuat resah di Berawa.
Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Wayan Arta Ariawan membenarkan pihaknya memanggil kembali Amokrane setelah pemanggilan sebelumnya di pertengahan tahun 2015.
Di mana saat itu dia diancam dideportasi bila kembali membuat onar.
Terkait surat pemanggilan 7 April yang dirobek dan tak dipenuhi, Kompol Arta akan melayangkan surat pemangilan kedua.
"Kami akan kirim surat panggilan kedua dulu, kalau tetap tidak dipenuhi, nanti kita pikirkan lagi," ujar.
Hingga berita ini dimuat, belum ada konfirmasi dari pihak terkait. (*)
Spoiler for UPDATE !:
BREAKING NEWS: Akhir Cerita Bule Prancis Pembuat Onar di Bali, Ditembak Mati Polisi karena Ini
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seorang WN Prancis, Amokrane Sabet yang nekat menusuk polisi akhirnya ditembak mati polisi.
Nahasnya, seorang anggota kepolisian Polsek Kuta Utara meregang nyawa dalam upaya penjemputan paksa tersebut.
"Seorang anggota kami meninggal saat WN Prancis itu menusukkan pisaunya. Kami pun menembak mati setelah tembak peringatan tidak dihiraukan," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto.

Warga ramai menyaksikan di perbatasan garis polisi masih membentang di lokasi kejadian penembakan Amokrane di Jalan Pantai Berawa, Badung, Senin (2/5/2016)
Menurut Sugeng, pihaknya melakukan penjemputan paksa karena bule itu diadukan oleh masyarakat sekitar.
"Saat upaya penjemputan itulah pelaku membawa senjata tajam berupa pisau dan melakukan perlawanan terhadap polisi," tukasnya.
Sementara itu, dari pantauan Tribun Bali, pihak kepolisian bersenjata lengkap melakukan olah TKP di lokasi kejadian perkara.
Dalam olah TKP itu, garis polisi masih membentang di lokasi kejadian di Jalan Pantai Berawa, Tibubeneng, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali
Ratusan warga pun menyaksikan olah TKP tersebut.
Menurut beberapa warga di sekitaran TKP, bule Prancis itu memang sering membuat kegaduhan dan meresahkan warga.
Sebab, sering ngebut di jalanan Pantai Berawa dan mengacungkan jari tengah.
"Ya memang meresahkan, sering ngebut dan mengacungkan jari tengah ke masyarakat," kata warga.
Sebelumnya diberitakan, menurut seorang pemilik restoran yang tak mau disebutkan namanya, Amokrane telah di-blacklist oleh pemilik akomodasi pariwisata di dua wilayah.
Yakni di Berawa dan Seminyak-Kuta. Sebab, saat memakai fasilitas pariwisata, tidak pernah mau membayar.
Meskipun tidak diterima di Berawa, namun Amokrane tetap memperlihatkan diri di sana.
Dia selalu ugal-ugalan saat mengendarai mobil warna merahnya, dan tetap makan di restoran tanpa membayar.
Meski demikian, tidak ada yang berani menegurnya.
Sebab, Amokrane bertubuh tinggi kekar, watak keras, dan belakangan diketahui dia petarung Mixed Martial Arts (MMA) atau seni bela diri campuran yang memperbolehkan berbagai teknik pertarungan, seperti pergumulan, tendangan, dan pukulan.
Seorang satpam restoran, Nyoman Diantara, tampak geram saat mendengar nama Amokrane.
Pertengahan tahun 2015, Amokrane sempat makan di restoran tempatnya bekerja selama sembilan tahun itu.
Namun, setelah makan, pria kekar berkepala botak itu malah kabur tanpa bayar.
Saat datang kedua kalinya, manager restoran mengusirnya.
Namun dia malah mengancam mau menyakiti manager.
"Manager saya diancam, dia lari teriak-teriak minta tolong. Sebenarnya, sebelum memperlakukan manager saya seperti itu, dia sudah di-blacklist di setiap hotel, vila dan restoran di Seminyak. Dan, sekarang di sini (Berawa) pun di-blacklist," ujar Diantara.
Diantara mengatakan, atlet MMA itu juga sering membuat resah wisatawan.
"Belum lama ini, ada bule yang lagi jalan sama istrinya. Amokrane lewat, lalu berhenti di depan kedua bule suami istri itu, lalu bilang, 'istrimu cantik, boleh aku pinjam? Gitu dia bilang, langsung bule itu ngamuk. Belum lama ini, dia juga pernah bikin seorang wisatawan yang lagi makan di restoran marah-marah. Pokoknya dia telah meresahkan sekali," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polsek Kuta Utara, tahun 2015 lalu Amokrane pernah dipanggil pihak kepolisian karena kerap membuat resah di Berawa.
Dan, 7 April belum lama ini, Amokrane juga kembali dilaporkan warga karena suka mengancam dan ugal-ugalan mengendarai mobil di Jalan Pantai Berawa.
Namun surat panggilan yang diberikan langsung pada Amokrane disobek, dan dia tak memenuhi panggilan polisi. (*)
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seorang WN Prancis, Amokrane Sabet yang nekat menusuk polisi akhirnya ditembak mati polisi.
Nahasnya, seorang anggota kepolisian Polsek Kuta Utara meregang nyawa dalam upaya penjemputan paksa tersebut.
"Seorang anggota kami meninggal saat WN Prancis itu menusukkan pisaunya. Kami pun menembak mati setelah tembak peringatan tidak dihiraukan," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto.

Warga ramai menyaksikan di perbatasan garis polisi masih membentang di lokasi kejadian penembakan Amokrane di Jalan Pantai Berawa, Badung, Senin (2/5/2016)
Menurut Sugeng, pihaknya melakukan penjemputan paksa karena bule itu diadukan oleh masyarakat sekitar.
"Saat upaya penjemputan itulah pelaku membawa senjata tajam berupa pisau dan melakukan perlawanan terhadap polisi," tukasnya.
Sementara itu, dari pantauan Tribun Bali, pihak kepolisian bersenjata lengkap melakukan olah TKP di lokasi kejadian perkara.
Dalam olah TKP itu, garis polisi masih membentang di lokasi kejadian di Jalan Pantai Berawa, Tibubeneng, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali
Ratusan warga pun menyaksikan olah TKP tersebut.
Menurut beberapa warga di sekitaran TKP, bule Prancis itu memang sering membuat kegaduhan dan meresahkan warga.
Sebab, sering ngebut di jalanan Pantai Berawa dan mengacungkan jari tengah.
"Ya memang meresahkan, sering ngebut dan mengacungkan jari tengah ke masyarakat," kata warga.
Sebelumnya diberitakan, menurut seorang pemilik restoran yang tak mau disebutkan namanya, Amokrane telah di-blacklist oleh pemilik akomodasi pariwisata di dua wilayah.
Yakni di Berawa dan Seminyak-Kuta. Sebab, saat memakai fasilitas pariwisata, tidak pernah mau membayar.
Meskipun tidak diterima di Berawa, namun Amokrane tetap memperlihatkan diri di sana.
Dia selalu ugal-ugalan saat mengendarai mobil warna merahnya, dan tetap makan di restoran tanpa membayar.
Meski demikian, tidak ada yang berani menegurnya.
Sebab, Amokrane bertubuh tinggi kekar, watak keras, dan belakangan diketahui dia petarung Mixed Martial Arts (MMA) atau seni bela diri campuran yang memperbolehkan berbagai teknik pertarungan, seperti pergumulan, tendangan, dan pukulan.
Seorang satpam restoran, Nyoman Diantara, tampak geram saat mendengar nama Amokrane.
Pertengahan tahun 2015, Amokrane sempat makan di restoran tempatnya bekerja selama sembilan tahun itu.
Namun, setelah makan, pria kekar berkepala botak itu malah kabur tanpa bayar.
Saat datang kedua kalinya, manager restoran mengusirnya.
Namun dia malah mengancam mau menyakiti manager.
"Manager saya diancam, dia lari teriak-teriak minta tolong. Sebenarnya, sebelum memperlakukan manager saya seperti itu, dia sudah di-blacklist di setiap hotel, vila dan restoran di Seminyak. Dan, sekarang di sini (Berawa) pun di-blacklist," ujar Diantara.
Diantara mengatakan, atlet MMA itu juga sering membuat resah wisatawan.
"Belum lama ini, ada bule yang lagi jalan sama istrinya. Amokrane lewat, lalu berhenti di depan kedua bule suami istri itu, lalu bilang, 'istrimu cantik, boleh aku pinjam? Gitu dia bilang, langsung bule itu ngamuk. Belum lama ini, dia juga pernah bikin seorang wisatawan yang lagi makan di restoran marah-marah. Pokoknya dia telah meresahkan sekali," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polsek Kuta Utara, tahun 2015 lalu Amokrane pernah dipanggil pihak kepolisian karena kerap membuat resah di Berawa.
Dan, 7 April belum lama ini, Amokrane juga kembali dilaporkan warga karena suka mengancam dan ugal-ugalan mengendarai mobil di Jalan Pantai Berawa.
Namun surat panggilan yang diberikan langsung pada Amokrane disobek, dan dia tak memenuhi panggilan polisi. (*)
Spoiler for UPDATE !:
Siapa Sebenarnya Bule Amokrane? Ini Daftar Keonarannya di Bali
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Bule Prancis, Amokrane Sabet yang meresahkan Warga Berawa, Kuta Utara, Badung, Bali, melakukan penusukan terhadap seorang anggota kepolisian, Senin (2/5/2016).
Sebelumnya, Tribun Bali telah menghimpun informasi mengenai ulah Amokrane yang meresahkan setiap orang yang berada di Berawa, baik warga, pekerja pariwisata, pemilik akomodasi pariwisata, dan para wisatawan tengah dalam kesusahan lantaran Amokrane Sabet (49), warga berkebangsaan Prancis, mengancam keselamatan mereka.
Menurut seorang pemilik restoran yang tak mau disebutkan namanya, Amokrane telah di-blacklist oleh pemilik akomodasi pariwisata di dua wilayah.
Yakni di Berawa dan Seminyak-Kuta.
Ini beberapa keonaran yang telah diperbuat Amokrane:
Memakai fasilitas pariwisata tanpa pernah mau membayar.
Ugal-ugalan saat mengendarai mobilnya sambil menyalakan music dengan kencang
Makan di restoran tanpa membayar.
Mengancam
Berkata yang menyakitkan hati bahkan mau pinjam istri orang
Terakhir kali yang dilakukan hari ini, Senin (2/5/2016) melakukan penusukan pada seorang petugas kepolisian.
Atas beberapa keresahan yang telah ia tebarkan di masyarakat, pihak kepolisian telah memanggilnya namun belum berhasil ditangani.
Hingga akhirnya ia terpaksa ditembak karena melakukan penusukan terhadap petugas kepolisian.
Siapa sebenarnya Amokrane?
Dikutip dari aktualita, Amokrane Sabet adalah atlet MMA berusia 42 tahun asal Prancis.
Ia berasal dari klub London Cage Fighters.
Kini ia tidak lagi aktif di panggung MMA dimana ia pernah ikut pada tahun 1999 hingga 2011.
Di MMA ia lebih dikenal dengan nama Kiane Sabet.
Selain di panggung MMA, ia pernah membintangi film berjudul “K” yang disutradarai oleh John Allen.
Rekornya di panggung MMA berdasarkan catatan Sherdog adalah 1 kali menang dan 3 kali kalah.
Kiprahnya di panggung MMA tidak begitu mulus.
Fighter yang memiliki tinggi 6 kaki ini gagal meraih juara MMA.
Dalam salah satu aksinya ketika melawan Ben Smith pada tahun 2010 lalu dalam perebutan gelar kelas Heavy Weight, Amokrane yang agresif mengandalkan pukulan justru kalah KO setelah mendapatkan kuncian dari Ben Smith.
Tercatat 2 kali Amokrane kalah atas Ben Smith yaitu pada tahun 2009 dan 2010.
Saat masih aktif bertarung di MMA, tatto di tubuh Amokrane belumlah sebanyak sekarang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polsek Kuta Utara, tahun 2015 lalu Amokrane pernah dipanggil pihak kepolisian karena kerap membuat resah di Berawa.
Dan, 7 April belum lama ini, Amokrane juga kembali dilaporkan warga karena suka mengancam dan ugal-ugalan mengendarai mobil di Jalan Pantai Berawa.
Namun surat panggilan yang diberikan langsung pada Amokrane disobek, dan dia tak memenuhi panggilan polisi. (*)
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Bule Prancis, Amokrane Sabet yang meresahkan Warga Berawa, Kuta Utara, Badung, Bali, melakukan penusukan terhadap seorang anggota kepolisian, Senin (2/5/2016).
Sebelumnya, Tribun Bali telah menghimpun informasi mengenai ulah Amokrane yang meresahkan setiap orang yang berada di Berawa, baik warga, pekerja pariwisata, pemilik akomodasi pariwisata, dan para wisatawan tengah dalam kesusahan lantaran Amokrane Sabet (49), warga berkebangsaan Prancis, mengancam keselamatan mereka.
Menurut seorang pemilik restoran yang tak mau disebutkan namanya, Amokrane telah di-blacklist oleh pemilik akomodasi pariwisata di dua wilayah.
Yakni di Berawa dan Seminyak-Kuta.
Ini beberapa keonaran yang telah diperbuat Amokrane:
Memakai fasilitas pariwisata tanpa pernah mau membayar.
Ugal-ugalan saat mengendarai mobilnya sambil menyalakan music dengan kencang
Makan di restoran tanpa membayar.
Mengancam
Berkata yang menyakitkan hati bahkan mau pinjam istri orang
Terakhir kali yang dilakukan hari ini, Senin (2/5/2016) melakukan penusukan pada seorang petugas kepolisian.
Atas beberapa keresahan yang telah ia tebarkan di masyarakat, pihak kepolisian telah memanggilnya namun belum berhasil ditangani.
Hingga akhirnya ia terpaksa ditembak karena melakukan penusukan terhadap petugas kepolisian.
Siapa sebenarnya Amokrane?
Dikutip dari aktualita, Amokrane Sabet adalah atlet MMA berusia 42 tahun asal Prancis.
Ia berasal dari klub London Cage Fighters.
Kini ia tidak lagi aktif di panggung MMA dimana ia pernah ikut pada tahun 1999 hingga 2011.
Di MMA ia lebih dikenal dengan nama Kiane Sabet.
Selain di panggung MMA, ia pernah membintangi film berjudul “K” yang disutradarai oleh John Allen.
Rekornya di panggung MMA berdasarkan catatan Sherdog adalah 1 kali menang dan 3 kali kalah.
Kiprahnya di panggung MMA tidak begitu mulus.
Fighter yang memiliki tinggi 6 kaki ini gagal meraih juara MMA.
Dalam salah satu aksinya ketika melawan Ben Smith pada tahun 2010 lalu dalam perebutan gelar kelas Heavy Weight, Amokrane yang agresif mengandalkan pukulan justru kalah KO setelah mendapatkan kuncian dari Ben Smith.
Tercatat 2 kali Amokrane kalah atas Ben Smith yaitu pada tahun 2009 dan 2010.
Saat masih aktif bertarung di MMA, tatto di tubuh Amokrane belumlah sebanyak sekarang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polsek Kuta Utara, tahun 2015 lalu Amokrane pernah dipanggil pihak kepolisian karena kerap membuat resah di Berawa.
Dan, 7 April belum lama ini, Amokrane juga kembali dilaporkan warga karena suka mengancam dan ugal-ugalan mengendarai mobil di Jalan Pantai Berawa.
Namun surat panggilan yang diberikan langsung pada Amokrane disobek, dan dia tak memenuhi panggilan polisi. (*)
Spoiler for FOTO FOTO awas DP:







Spoiler for VIDEO MINTA DI TEMBAK:

Spoiler for VIDEO PENGREBEKAN:

VIDEO: Detik-detik Tewasnya Bule Amokrane di Bali, Terdengar 15 Kali Suara Tembakan
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Video penembakan Amokrane Sabet (49) beredar luas di YouTube, Senin (2/5/2016).
Dalam video tersebut terdengar 14 kali suara tembakan secara bersahutan.
Polisi tampak siaga memegang pistol hingga akhirnya terdengar suara ahhhhhhhh, terlihat sosok tubuh Amokrane ambruk telentang dengan kedua kakinya menekuk.
Beberapa detik kemudian menyusul satu tembakan menyebabkan kaki Amokrane Sabet yang tadinya tampak menekuk menjadi lurus.
Video berdurasi 1 menit 23 detik diposting oleh akun Dika Mar Yasa.
Video ini langsung dilihat ratusan pengguna YouTube dan mengundang berbagai komentar.
Akun chogano aziez menuliskan, “harusnya tak lebih dari 5x temabakan untuk melumpuhkan. 3x peringatan, 2 kali melumpuhkan. done!”.
“terlalu berlebihan, sebenernya cukup di lumpuhkan saja dia sudah tidak berkutik, tembak kakinya sudah cukup, karena melakukan perlawanan kepada petugas di jadikan alasan untuk menghabisi nyawa seseorang yang padahal petugas banyak banget beda lagi jika 2 vs 1 atau 3 vs 1, tapi apa mau di kata,” tulis akun ahmadi fitriani.
Akun dwikskate menuliskan, “lebih baik mati satu daripada menelan korban yang jelas2 tidak bersalah, ada perbuatan ada akibat yang ditanggung”.
Anthony Sinaga, “astagaaa.... prosedur nembak apa-apaan itu? amatiran. nyata-nyata sdh lumpuh msh aja ditembakin terus”.
Jujung anjuano: “Polisi sdh mnggunkn upaya preventive bhkn sampai 1 anggota tewas ditusuk bule tsb dan itu benar adanya ,wajar bl ad anggota polisi lain reflek emosi brlebih mlht kwnnya tewas. Coba anda diposisi tsb”.
jim7854512: “That was an execution. 15 shots on a men . He has already several shots and after they give him a headshot. After he lies on the ground they give him still 7 shots. Thats murder”.
Sebelumnya diberitakan, Amokrane ditembak mati setelah melakukan perlawanan saat hendak ditangkap anggota Kepolisian Polsek Kuta Utara dan Brimob Polda Bali, Senin (2/5/2016).
Dalam upaya penangkapan tersebut, seorang anggota kepolisian Polsek Kuta Utara tewas akibat 8 kali tusukan yang dihujamkan Amokrane.
"Seorang anggota kami meninggal saat WN Prancis itu menusukkan pisaunya. Kami pun menembak mati setelah tembak peringatan tidak dihiraukan," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto.
Menurut Sugeng, pihaknya melakukan penjemputan paksa karena bule itu diadukan oleh masyarakat sekitar.
"Saat upaya penjemputan itulah pelaku membawa senjata tajam berupa pisau dan melakukan perlawanan terhadap Polisi," tukasnya. (*)
SUMBER
Spoiler for KRONOLOGI:
KRONOLOGI PENGREBEKAN
Selamat Siang ndan ijin melaporkan pada hari Senin tanggal 2 Mei 2016 pukul 10.39 wita telah berlangsung giat upaya paksa terhadap WNA an. AMOKRANE SABET warga negara Prancis, bertempat di Br. Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kec. Kuta Utara, Badung.
Hadir dalam kesempatan tersebut
- Kapolsek Kuta Utara ( Kompol I Wayan Arta Ariawan, SH, S.ik )
- Kaur Bin Plin Kompol ( I Gede Mustika ).
- Kabid Penindakan Imigrasi Bandara Ngurah Rai ( M. Soleh ).
- Brimob kompi II Batalion B Polda Bali dipimpin ( Aiptu I Made Cakra ).
- Dalmas Polda Bali dipimpin ( Iptu Ishak Koko Hosio).
- anggota Polsek Kuta Utara.
● Adapun awal permasalahan hingga dilakukan upaya paksa
terhadap OA an. AMOKRANE SABET karena dianggap meresahkan masyarakat dan adanya pengaduan ke Polsek Kuta Utara dari masyarakat Br. Tegal Gudul adanya pengancaman yang dilakukan oleh AMOKRANE yang terjadi pada hari Selasa tgl 5 April 2016 pkl 16.30 Wita, dilaporkan hari Kamis tgl 7 April 2016 pkl 20.45 Wita.
• Tkp Banjar Tegal Gundul, Ds. Tibubeneng, Kec. Kuta Utara, Kab. Badung.
• Pelapor I KETUT SUDIANA, laki, 43 tahun (Badung 17 Juli 1973), Hindu, Swasta, alamat sda tkp.
• Terlapor AMOKRANE SABET, laki, 46 tahun, WN Francis, alamat Villa, Jln. Pantai Berawa, Br. Tegal Gundul, Ds. Tibubeneng.
• Saksi KADEK NANDUR YANA, laki, 38 tahun, Hindu, Swasta, alamat Br. Tegal Gundul, Ds. Tibubeneng.
Menindak lanjuti laporan pengaduan masyarakat dari pihak Polsek Kuta Utara melayangkan surat panggilan sebanyak tiga kali namun oleh AMOUK surat panggilan dari penyidik tersebut dirobek dan yang bersangkutan tidak mau menghadap ke Penyidik Reskrim Polsek Kuta Utara.
Disamping WNA an. AMOUK juga kerap melakukan upaya intimidasi dan kekacauan di kawasan kawasan wisata wilayah Badung.
● Sebelum melaksanakan upaya paksa dilakukan app terhadap personil yang ditugaskan bertempat di aula Polsek Kuta Utara guna menyampaikan perihal dan langkah langkah yang akan dilakukan dalam mengamankan WNA an. AMOUK dengan cara memborgol yang dilakukan oleh anggota Brimobda Bali dan selanjutkan diamankan di Polda Bali.
Sekitar Pukul 11.28 dilakukan negosiasi antara petugas di pimpin Kapolsek dengan translater an. FILLIP, namun AMOKRANE, tetap melawan dengan membawa pisau belati menantang petugas untuk berkelahi dan minta ditembak serta mengatakan Polisi baik dan JOKOWI ( presiden ) baik, selanjutnya Panit penyidik Polsek Kuta Utara mengeluarkan tembakan peringatan keudara tiga kali, lalu AMOKRANE malah mengejar anggota yang ada disekitar tkp.
Selanjutnya Korban anggota dievakwasi ke RS Bali Med menggunakan mobil patroli dan berdasarkan keterangan dokter yang bersangkuta sudah meninggal dunia karena mengalami luka pada bagian leher.
● Jumlah personil :
- Provos Polda Bali 6 personil.
- Brimob Kompi II Yon B Polda Bali 10 personil.
- Resmob Brimob Kompi II Yon B Polda Bali 2 personil.
- Dalmas Polda Bali 5 personil.
● Demikian info awal laporan lengkap penyusul.
Spoiler for ALASAN KENAPA DI TEMBAK MATI:
Bule Perancis Itu Hujamkan 8 Kali Tusukan, Polisi Langsung Berondong Tembakan Hingga Tewas
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto menyatakan bahwa warga negara Prancis, Amokrane Sebet ditembak mati oleh pihaknya.
Penembakan itu menyusul anggotanya yang ditusuk delapan kali meggunakan pisau oleh Amok.
Anggotanya mendapat beberapa luka tusuk di bagian badan dan satu tusukan mengenai jantung.
"Anggota kami mendapat delapan luka tusuk. Kami sudah memberikan tembakan peringatan, tapi pelaku tetap melawan akhirnya ditembak ditempat," ucapnya, Senin (2/5/2016).
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, bule itu ditembak di bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya.
Disinggung soal kronologis, Sugeng menyatakan, apabila dari awalnya, polisi hendak menggerebek pelaku usai beberapa kali surat peringatan tidak dihiraukan.
Surat pemanggilan itu dikarenakan, banyaknya pengaduan masyarakat.
Dan Amok memang cukup meresahkan.
"Jadi kami panggil tidak datang, sudah beberapa kali. Sehingga, kami gerebek. Namun, dalam penggerebekan ada perlawanan dan pelaku keluar membawa pisau dan menyerang anggota kami," tukasnya.
Dari pantauan Tribun Bali, hingga saat ini lokasi kejadian masih dijaga ketat polisi selain melakukan olah TKP, pihak Polda Bali dan jajaran pun langsung melakukan rekonstruksi.
Ratusan warga pun berkumpul untuk menyaksikan proses rekonstruksi itu. (*)
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto menyatakan bahwa warga negara Prancis, Amokrane Sebet ditembak mati oleh pihaknya.
Penembakan itu menyusul anggotanya yang ditusuk delapan kali meggunakan pisau oleh Amok.
Anggotanya mendapat beberapa luka tusuk di bagian badan dan satu tusukan mengenai jantung.
"Anggota kami mendapat delapan luka tusuk. Kami sudah memberikan tembakan peringatan, tapi pelaku tetap melawan akhirnya ditembak ditempat," ucapnya, Senin (2/5/2016).
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, bule itu ditembak di bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya.
Disinggung soal kronologis, Sugeng menyatakan, apabila dari awalnya, polisi hendak menggerebek pelaku usai beberapa kali surat peringatan tidak dihiraukan.
Surat pemanggilan itu dikarenakan, banyaknya pengaduan masyarakat.
Dan Amok memang cukup meresahkan.
"Jadi kami panggil tidak datang, sudah beberapa kali. Sehingga, kami gerebek. Namun, dalam penggerebekan ada perlawanan dan pelaku keluar membawa pisau dan menyerang anggota kami," tukasnya.
Dari pantauan Tribun Bali, hingga saat ini lokasi kejadian masih dijaga ketat polisi selain melakukan olah TKP, pihak Polda Bali dan jajaran pun langsung melakukan rekonstruksi.
Ratusan warga pun berkumpul untuk menyaksikan proses rekonstruksi itu. (*)
SUMBER
SUMBER
SUMBER
Wah wah, akhir dari prilaku bule yang meresahkan di bali

Ada korban dari anggota kepolisian lagi

Ini bule emang meresahkan, berlaga jadi jagoan.
tapi tanding malah kalah KO

semoga ini menjadi warning untuk bule bule yang suka bikin onar di indonesia.
jangan remehkan anggota kepolisian kita

Diubah oleh dispenabadi 02-05-2016 15:41


juzanggur memberi reputasi
1
49.5K
Kutip
515
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan