- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Perlu Kewaspadaan Adanya Dua Contener Senjata Hilang Dipelabuhan Dili – Timor Leste


TS
salulsalman
Perlu Kewaspadaan Adanya Dua Contener Senjata Hilang Dipelabuhan Dili – Timor Leste
Jakarta 1/5-2016, Rahman Sabon Nama pengamat sosial politik mengingatkan agar pemerintah Indonesia harus waspada dengan hilangnya dua contener senjata di pelabuhan Dili Timor Leste tanggal 2 April 2016.
Bahwa hilangnya senjata di Negara bekas propinsi ke 27 Indonesia itu,dikwatirkan akan di selundupkan ke Wilayah NKRI,seiring dengan semakin besarnya tuntutan Partai Komunis Indonesia (PKI)mendesak pemerintah untuk merehabilitasi dan meminta maaf atas tragedi PKI tahun 1965 atas keluarga dan korban Ex-PKI, disamping itu semakin meningkatnya gerakan separatis dan terorisme di NKRI.
Sebagai warga negara yang cinta akan kedamaian negeri ini,Rahman Sabon Nama meminta kepada Menko Polhukam dan Jajaran Intelijen agar mewaspadai adanya upaya penyelundupan senjata ke wilayah NKRI untuk segera melakukan kordinasi dengan aparat keamanan untuk memperketat keamanan di Wilayah2 perbatasan jalur tikus Nusa Tenggara Tmur (NTT),Maluku, Papua dan Kalimantan melihat situasi politik dan keamanan saat ini saya kwatir akan berdampak dan menimbulkan instabilitas polkam,tutur Rahman Sabon Nama pada pers pagi tadi.
Beberapa catatan pokok yang perlu menjadi kewaspadaan nasional yang dapat saya rekomendasikan untuk bangsa ini bahwa Simposium tragedi PKI 65 merupakan panggung pertama PKI yang dapat di jadikan legitimasi untuk menuntut diluar logika bangsa tutur Sabon. Nama Demikian Tutur Sabon Kepada Repelita Online.
sumber intelijen
PKI kembali bangkit sob sebelom China buat pangkalan militer di tempat yang sama
dugaan ane sob ini ada hubungannye dengan intelijen china
Bahwa hilangnya senjata di Negara bekas propinsi ke 27 Indonesia itu,dikwatirkan akan di selundupkan ke Wilayah NKRI,seiring dengan semakin besarnya tuntutan Partai Komunis Indonesia (PKI)mendesak pemerintah untuk merehabilitasi dan meminta maaf atas tragedi PKI tahun 1965 atas keluarga dan korban Ex-PKI, disamping itu semakin meningkatnya gerakan separatis dan terorisme di NKRI.
Sebagai warga negara yang cinta akan kedamaian negeri ini,Rahman Sabon Nama meminta kepada Menko Polhukam dan Jajaran Intelijen agar mewaspadai adanya upaya penyelundupan senjata ke wilayah NKRI untuk segera melakukan kordinasi dengan aparat keamanan untuk memperketat keamanan di Wilayah2 perbatasan jalur tikus Nusa Tenggara Tmur (NTT),Maluku, Papua dan Kalimantan melihat situasi politik dan keamanan saat ini saya kwatir akan berdampak dan menimbulkan instabilitas polkam,tutur Rahman Sabon Nama pada pers pagi tadi.
Beberapa catatan pokok yang perlu menjadi kewaspadaan nasional yang dapat saya rekomendasikan untuk bangsa ini bahwa Simposium tragedi PKI 65 merupakan panggung pertama PKI yang dapat di jadikan legitimasi untuk menuntut diluar logika bangsa tutur Sabon. Nama Demikian Tutur Sabon Kepada Repelita Online.
sumber intelijen
PKI kembali bangkit sob sebelom China buat pangkalan militer di tempat yang sama
dugaan ane sob ini ada hubungannye dengan intelijen china
0
4.5K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan