Bupati Bone, A Fahsar M Padjalangi, memberikan masukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bone mengenai pengadaan smartphone seharga Rp 18 juta per anggota DPRD.

"Kalau itu masih bisa ditoleransi, tanpa itu (smartphone) tugas masih berjalan dengan baik dan benar, itu bisa dipikirkan, sudah kita sampaikan ke dewan silahkan telaah sendiri," kata Fahsar kepada wartawan di Rujab Bone, Jl Petta Ponggawae, Kecamatan Tanete Riattang, Bone, Rabu (27/4/2016).

Akan tetapi, Fahsar mengatakan sebatas memberi pertimbangan kepada DPRD Bone, keputusannya tetap ditangan para wakil rakyat tersebut.
"Kembali kepada mereka, kalau itu menunjang tugasnya, kalau itu dianggap kegiatan bermanfaat, kenapa tidak dilakukan, tetapi itu perlu dipertimbangkan," kata Ketua Golkar Bone ini mengulangi ucapannya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bone telah menetapkan anggaran pengadaan smartphone seharga Rp 18 juta per unit untuk 45 Anggota DPRD Bone dan beberapa kabag di kesekretariatan Dewan.

Maraknya sorotan dari berbagai kalangan terkait pengadaan Handphone "Canggih" atau Smartphone bagi 45 Anggota DPRD Kabupaten Bone, membuat Bupati Bone DR H Andi Fahsar M Padjalangi angkat bicara.

Menurut Bupati, pengadaan handphone bagi anggota dewan di Bone itu sah-sah saja apabila memang sifatnya mendesak dan bermanfaat, namun apabila tidak sebaiknya ditunda dulu.

"Sah-sah saja jika itu memang bermanfaat, tapi kalau tidak sebaiknya ditunda." kata Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi kepada Bonepos.com, Rabu 27 April 2016.

Baca Juga : Pengadaan HP Canggih Anggota DPRD Bone Bakal Ditunda

Meski demikian, kata Bupati, pihaknya sudah memberikan masukan terkait pengadaan tersebut namun semua kembali kepada pihak dewan untuk menelaah.

"Kembali ke mereka (dewan) apabila mereka menganggap hal ini kebutuhan, kenapa tidak. Namun apabila bukan kebutuhan dan dianggap semua bisa berjalan tanpa (HP) ini, saya rasa pasti di batalkan," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, rencana pengadaan Handphone Cangih yang diperuntukkan bagi 45 Anggota DPRD Bone mendapat sorotan masyarakat, pasalnya pengadaan HP seharga Rp 18 juta dinilai hanya pemborosan dan menghabiskan uang rakyat.

Menanggapi hal itu, legislator Partai Demokrat H. Kaharuddin mengatakan bahwa, pihak DPRD akan membahas kembali dari segi regulasi dan bias yang ditimbulkan terkait pengadaan smartphone yang menguras anggaran daerah senilai Rp 800 juta itu.

"Ini kami akan bawa ke rapat pimpinan diperluas, apakah pengadaan smartphone layak untuk tetap dilakukan atau tidak, dan pastinya hasil rapat itu kami akan sampaikan ke publik," kata H Kaharuddin, kepada wartawan, di kantor DPRD Bone, Rabu siang 30 Maret 2016 lalu. - See more at: http://www.bonepos.com/2016/04/soal-....dqGi90nG.dpuf