MURAHNYA tarif bus Trans-Jakarta benar-benar menyihir warga Bekasi, Jawa Barat. Baru empat hari beroperasi sejak Senin (25/4) lalu, bus itu langsung menjadi primadona.

Bagaimana tidak? Dengan ongkos Rp3.500, penumpang sudah bisa sampai Kalideres di Jakarta Barat, dari rumah mereka di Bekasi yang berada di timur Jakarta. Alhasil, bus Trans-Jakarta pun tak pernah terlihat kosong.

"Lebih enak naik bus Trans-Jakarta. Selain ongkosnya yang teramat murah, busnya pun nyaman karena (penumpang) tidak berdesak-desakan. Kalau bus biasa, kernetnya pasti tetap memaksa menaikkan penumpang sampai bus penuh sesak," ujar Andin, salah satu penumpang Trans-Jakarta, di halte Bulak Kapal, Jalan HM Joyomartono, Bekasi.

Selama ini ia selalu menggunakan bus Mayasari Bakti AC05 jurusan Bekasi Timur-Blok M untuk menuju tempat kerjanya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Ongkos yang harus dibayarnya Rp10 ribu.

"Jadi, kalau pergi-pulang, totalnya sampai Rp20 ribu. Dengan bus Trans-Jakarta, dengan Rp10 ribu kita sudah bisa pergi-pulang," ujar Andin.

Penumpang lainnya, Budiman, juga mengaku tertarik dengan murahnya ongkos dan kenyamanan yang ditawarkan bus Trans-Jakarta. Ia pun memilih merumahkan sepeda motor yang biasa dibawanya ke tempat kerja.

"Ini baru sekali mau coba dan lebih efisien. Baru tahu juga kemarin dari teman-teman di kantor," ungkap dia.

Berdasarkan data PT Trans-Jakarta, jumlah penumpang di jalur Bekasi hanya 100 penumpang yang diangkut dalam sehari oleh delapan bus yang tersedia.

Namun, di hari berikutnya, jumlah penumpang melonjak hingga 300. PT Trans-Jakarta pun menambah armada.

"Pada uji coba hari pertama, baru delapan bus, kemarin ditambah lagi 12 unit, hari ini total ada 20 unit. Rencananya, Jumat (hari ini) akan ditambah lagi jadi 30 unit," papar salah seorang petugas lapangan PT Trans-Jakarta, Gunawan.

Di lain pihak, beralihnya para penumpang ke bus Trans-Jakarta itu telah membuat bus Mayasari Bakti AC05 kehilangan penumpang.

Ranto, salah satu sopir bus tersebut, mengeluhkan jumlah penumpang menurun.

"Kemarin pagi, pas jam berangkat kerja, saya cuma bawa 10 penumpang. Padahal, biasanya 50 bangku penumpang selalu penuh," keluhnya.

Ia bersama rekan-rekannya berencana akan berdemonstrasi untuk menolak kehadiran bus Trans-Jakarta di Bekasi.

"Kalau mau, rutenya jangan bersinggungan dengan kami. Rute bus kami sudah ada sejak lama, bahkan sebelum APTB masuk ke Bekasi," imbuhnya.

http://mediaindonesia.com/news/read/...lih/2016-04-29

Baguslah, kurang penggunaan kendaraan pribadi di DKI.
Semoga trans-jabodetabek tercapai