Kamis, 28 April 2016, 22:49 WIB
Soal Fortuner, Suara Penolakan Muncul dari DPRD
Rep: arie lukihardianti/ Red: Taufik Rachman
Republika/Hiru Muhammad

All New Fortuner
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sikap fraksi beberapa partai di DPRD Jabar, terpecah terkait rencana pengadaan mobil dinas pinjam pakai jenis Toyota Fortuner untuk 95 anggota DPRD Jabar.
Kondisi tersebut, disayangkan Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Barat.
Menurut Sekertaris Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar, Sunatra, Ia menyangkan terpecahnya pendapat anggota dewan terkait mobil tersebut. Karena, hal tersebut bisa membuat citra DPRD Jabar semakin buruk dimata masyarakat.
Sunatra menilai, suara penolakan tersebut menimbulkan kesan jika anggota DPRD Jabar tidak kompak. Selain itu, penolakan sejumlah fraksi itu tidak menjadi sikap DPRD Jabar dan akan sia-sia.?
"Itu (penolakan) cari panggung pencitraan murahan. Jadi kesannya DPRD Jabar tidak kompak,"ujar Sunatra, di Gedung DPRD Jabar, Kamis (28/4)
Sunatra mengatakan, fraksi dan anggota yang menyatakan menolak telah mengingkari kesepakatan sebelumnya. Karena rencana pengadaan mobil dinas ini telah melalui pembahasan panjang. Yakni, mulai dari pembahasan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan, badan anggaran DPRD Jabar, hingga telah mendapat koreksi dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Dalam proses tersebut, semua sudah menyetujui. Semua fraksi dan anggota juga menyetujui. Tidak ada yang menolak," katanya.
Sunarya mengatakan, jika memang rencana pengadaan mobil dinas ini akan dibatalkan atau ditangguhkan harus melalui rapat Paripurna. Seperti pada saat diputuskannya pengadaan mobil tersebut.
"Mekanisme (pembatalan atau penangguhan mobil) harus melalui Paripurna. Karena (pengadaan Fortuner) sudah diputuskan oleh paripurna. tidak ada mekanisme lain," katanya.