Rustam Effendi yang belum lama ini mengajukan pengunduran diri sebagai Walikota Jakarta Utara, gerah dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang terus menyudutkannya.

Rustam membantah segala tudingan yang selama ini diungkapkan oleh Ahok terkait penertiban kawasan prostitusi Kalijodo yang sebagian wilayahnya berada di Jakarta Utara. Ia mengancam akan buka-bukaan mengenai kebenaran yang terjadi.

"Susah kalau ngomong lewat telepon. Ini soal bukti dan fakta. Nanti saya ungkap bagaimananya, saya pegang datanya, nanti baru tampak kesimpulannya," kata Rustam saat dihubungi di Jakarta, Rabu (27/4/2016).

Sebelumnya, menanggapi mundurnya Rustam dari kursi nomor satu di Jakarta Utara, Ahok menjelaskan ada banyak persoalan yang melatarbelakangi alasan Rustam. Selain sakit hati atas candaan Ahok, pada rapat koordinasi banjir, Jumat (22/4/2016) beberapa waktu lalu.

"Saya kira ini panjang bukan cuma candaan kemarin. Sejak dari KBN, Kalijodo memang sudah ada perbedaan prinsip," ujar dia. Ia bercerita, pada saat akan ditertibkannya kawasan prostitusi Kalijodo beberapa waktu lalu. Rustam meminta agar satu bengkel di lokasi tidak dibongkar, dengan diberi tenggang waktu selama dua bulan.

"Saya pikir, kamu bisa kebayang tidak kalau Kalijodo diratain, ada satu bengkel tidak diratain, kamu tafsirannya apa? Makanya saya bilang ini bisa bahaya secara politik. Itu bisa dihubung-hubungkan, apalagi yang punya etnis Thionghoa," jelas dia. Meski demikian, ia mengaku tetap mengapresiasi kinerja bawahannya yang secara resmi dilantik pada Januari 2015 silam

http://metropolitan.inilah.com/read/...am-buka-bukaan