Kaskus

News

rayvan123Avatar border
TS
rayvan123
JOKOWI TEGASKAN Pemerintah Akan Terus Berupaya Bebaskan 14 WNI Sandera Abu Sayyaf
Beritanya Nonton Disini


Pemerintah terus berusaha menyelamatkan 10 awak kapal yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Berbagai upaya telah dikerahkan pemerintah.

Keluarga Alvian Elvis Peti, salah seorang awak kapal yang disandera memupuk keyakinan kepada pemerintah. "Kita, keluarga bersyukur pemerintah sudah membantu menolong keponakan kami," tutur Syane Repi, tante Alvian, di Jalan Swasembada Barat 17, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (29/3/2016).

Syane percaya berbagai upaya yang tengah dikerahkan oleh pemerintah dapat membebaskan Alvian. Tidak hanya pemerintah, perusahaan tempat Alvian bekerja, PT Patria Maritime Line juga terus berupaya menyelamatkan para stafnya.

"Kami keluarga, jujur sangat berharap. Kami berterima kasih kepada perusahaan dan pemerintah, serta dukungan dan doa dari masyarakat," ucap dia.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebelumnya juga memastikan, pemerintah akan terus mengupayakan membebaskan 10 WNI yang disandera. Pemerintah juga tegas, akan menangkap pelaku penyanderaan.

Selain itu, Pramono juga mengatakan, saat ini Menteri Luar Negeri Retno Marsudi masih terus mengumpulkan data terkait sandera. Retno juga diketahui masih berkoordinasi untuk menyelamatkan 10 awak kapal tersebut.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga memastikan, TNI siap bergerak jika diberi mandat menggelar operasi pembebasan sandera. Saat ini, keterlibatan TNI masih sebatas tahap negosiasi dengan pihak otoritas Filipina. Hingga tadi siang, tentara Filipina belum memberikan jalan untuk operasi perbantuan dari negara lain, termasuk Indonesia.

Polri juga saat ini masih berkoordinasi dengan pihak terkait di Filipina. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan memastikan, Polri secara diplomatik tengah berkoordinasi dengan interpol Filipina.

Seperti diketahui, terjadi pembajakan terhadap kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 pada 28 Maret 2016. Kapal tersebut membawa 7.000 ton batubara dan 10 orang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.

Saat dibajak kedua kapal dalam perjalanan dari Sungai Puting (Kalsel) menuju Batangas (Fililina Selatan). Tidak diketahui persis kapan kapal dibajak.

Pihak pemilik kapal baru mengetahui terjadi pembajakan pada tanggal 26 Maret 2016, pada saat menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari kelompok Abu Sayyaf.

Kapal Brahma 12 sudah dilepaskan dan saat ini sudah di tangan otoritas Filipina. Sementara itu kapal Anand 12 dan 10 orang awak kapal masih berada di tangan pembajak, namun belum diketahui persis posisinya.

Dalam komunikasi melalui telepon kepada perusahaan pemilik kapal, pembajak/penyandera menyampaikan tuntutan sejumlah uang tebusan. Sejak tanggal 26 Maret, pihak pembajak sudah 2 kali menghubungi pemilik kapal.

Kementerian Luar Negeri juga masih terus mengupayakan pembebasan 10 WNI yang disandera. Menlu Retno Marsudi mengungkapkan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi untuk menyelamatkan awak kapal.

Polri pun siap membantu Kemenlu membebaskan 10 awak kapal tersebut. Polri saat ini juga tengah berkoordinasi intensif dengan kepolisian Filipina.
0
740
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan