Kaskus

News

BeritagarIDAvatar border
TS
BeritagarID
Menanti pembebasan para sandera Abu Sayyaf
Menanti pembebasan para sandera Abu Sayyaf
Salah seorang awak kapal TB Henry yang berhasil melarikan diri dari pembajakan oleh kelompok Abu Sayyaf.
Penyanderaan bagi kelompok teroris seperti Abu Sayyaf menjadi bisnis menggiurkan. Uang tebusan, komoditas unggul yang menjadi incaran gerombolan, menjadi semacam steroid guna membesarkan tubuh organisasi dengan cepat. Problemnya, mereka tidak hanya main gertak.

Pada 25 April lalu, para teroris itu menunjukkan kesungguhannya. Korbannya adalah seorang warga Kanada bernama John Ridsdel. Ia dipenggal setelah uang tebusan sebesar USD21 juta untuk nyawanya tidak dipenuhi. Bagi keluarga sandera dari Indonesia, warta itu hanya mengirimkan rasa gentar.

"Saya sangat mencemaskan Pak. Bagaimanalah nasib anak saya. Rasa-ranya tidak sanggup saya membayangkannya," demikian pengakuan Aidil kepada BBC Indonesia. Aidil adalah ayah dari Wendi Rakhadian, salah satu awak kapal Anand 12, kapal yang dibajak gerombolan pada medio Maret.

Selain Aidil, terdapat 13 warga Indonesia lain yang berada dalam kungkungan Abu Sayyaf. Ia termasuk ke dalam gelombang pertama sandera--pembajakan kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12. Pada gelombang kedua, empat lagi warga Indonesia dibekap setelah kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi dirompak pada 15 April silam.

Sejauh ini, sikap pemerintah Indonesia terhadap penyanderaan itu jelas. Di hadapan wartawan, Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyampaikan pendiriannya. "Kami tidak pernah berkompromi dengan hal-hal seperti itu. Jadi tidak ada urusan sama yang namanya uang dan tebusan," ujarnya pada Selasa (26/4) dikutip Tempo. Menurutnya, pasukan Indonesia belum dapat memasuki wilayah Filipina untuk berkontribusi dalam upaya pembebasan sandera. Izin mesti terlebih dahulu didapatkan dari pihak eksekutif dan legislatif negara tersebut.

Dalam penegasannya, Jokowi mengatakan negosiasi dengan kelompok penyandera masih terjadi. "Ya kita kan sulit, kamu harus ngerti yang lain 6 bulan aja belum beres, ada yang 8 bulan juga belum beres, malah kemarin ada yang sudah dieksekusi. Tidak segampang itu, jangan memudahkan persoalan," ujar Jokowi dikutip Detik.

Pernah pula terbetik kabar bahwa salah satu pihak yang terlibat dalam negosiasi adalah Umar Patek, anggota Jemaah Islamiyah yang terlibat dalam Bom Bali I pada 2002. Pria yang tengah menjalani hukuman 20 tahun penjara itu terhubung dengan para pemimpin kelompok teroris Abu Sayyaf.

Sidney Jones, seorang pakar urusan terorisme, mengatakan bahwa kaitan antara Abu Sayyaf Group (ASG) dan kelompok teroris Indonesia yang dibeking ISIS sungguh kentara. "Masalah uang tebusan ini menjadi bisnis Abu Sayyaf yang sangat sukses...Mereka jadi punya banyak uang dan kebebasan bergerak," ujarnya dikutip Reuters (26/4).

Lebih jauh, Reuters menulis besarnya uang tebusan yang diminta bakal mendorong gerombolan lain untuk ikut terjun ke dalam bisnis ini. Apalagi, pemenggalan warga Kanada itu meningkatkan risiko bagi sandera lain, yang secara total berjumlah 23 orang.

Pada 2014, sepasang warga Jerman yang diculik dari kapal pesiar pribadinya dilepaskan setelah tebusan sebesar USD5,3 juta, atau Rp69,9 miliar, dibayarkan. 14 tahun sebelumnya, pemerintah Libya--berperan sebagai perantara--menyerahkan uang USD10 juta demi pembebasan 10 sandera dari Eropa serta Timur Tengah.

Menyikapi kondisi mencemaskan di perairan di dekat perbatasan Filipina dan Malaysia itu, Presiden Jokowi mengusulkan agar patroli bersama di perairan yang melibatkan tiga negara--Indonesia, Malaysia, Filipina--diberlakukan. Langkah itu diambil sebagai upaya berkelanjutan untuk memperkuat pengamanan laut di wilayah termaksud.

Selain itu, pemerintahan Jokowi berencana mendirikan pusat penanganan krisis yang bakal dipimpin langsung oleh sang presiden. Nantinya, crisis center itu akan menggarap pelbagai situasi yang dialami oleh warga Indonesia di luar negeri. Diterangkan oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia Luhut B. Panjaitan, pusat pengendalian krisis akan diisi oleh sejumlah menteri serta kepala militer dan polisi.


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...era-abu-sayyaf

---

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
5.8K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan