- Beranda
- Komunitas
- Story
- B-Log Collections
Beny story [ kisah pelajar loser menjadi jagoan sekolah ]


TS
papatybob
Beny story [ kisah pelajar loser menjadi jagoan sekolah ]
Berikut adalah sebuah cerita catatan keseharian seorang pelajar SMA negeri ternama di Jakarta Selatan. Perjalanan hidup yang tidak banyak dijumpai di kehidupan orang lain. Beny muda mencoba survive di kehidupan yang tak sejujurnya tak ingin ia hadapi. Seandainya terlahir kembali ia pun tak ingin hidup dalam dunia yang begitu ia benci. Berikut ini adalah catatan Beny, sebuah catatan harian kisah hidup romansa gejolak muda dengan ambisi penuh untuk mencari jati diri menjadi seorang yang mempunyai sesuatu.
Spoiler for and the story begin:
Pagi itu di hari senin dimana diadakanya upacara bendera yang wajib dihadiri oleh seluruh stockholder sekolah ternama di Jakarta Selatan. Berdirilah seorang guru penjaga yang menjaga di depan gerbang mengawasi setiap langkah seragam putih-putih yang masuk dan mencatat setiap siswa yang telat. Thomas Ritonga namanya,ialah guru kesiswaan yang berwibawa tinggi bernada rendah dan terkenal killer sehingga semua murid di sekolahan segan terhadapnya. Memeriksa kelengkapan alat upacara para siswa dari mulai topi hingga sabuk yang dibawa. Beberapa murid pun tegang di hadapanya karena tidak membawa perlengkapan upacara dan rela dihukum berdiri oleh Pak Thomas. "Dimana topi upacara mu? tidak tahukah kau hari ini hari apa?" pertanyaan yang tak asing ditelinga murid yang tidak membawa perlengkapan sekolah. Pukul 07.00 waktu gerbang sekolah ditutup dan setiap murid yang masih terlambat tidak boleh masuk ke sekolah dan mewajibkan menulis namanya di buku siswa yang telat hadir. Suara bising dan kebulan asap Vespa datang dari kejauhan kendaraan cembung berkepala bulat dan cembung itu diparkiran sekolah yang berada diluar gerbang. Seorang siswa pengendara berlari menuju pintu gerbang membawa tas selempang warna merah dan sepatu coklat dengan sabuk yang masih berantakan. "Cepat tulis namamu di buku siswa,sudah telat kamu ini berpenampilan acak-acakan pula!". Dengan nada emosi Pak Thomas berbicara. Sang murid pun dengan santai menulis namanya di buku siswa yang telat dan menyelonong masuk ke sekolah. Dengan cekatan Pak Thomas mengahadangnya " Mau apa kamu, kamu tidak tahu peraturan sekolah ini? pintu gerbang ditutup pukul 07.00, dan apa yang kamu lakukan, kamu malah nyelonong masuk kesini!" keras nada Pak Thomas. "maaf pak, tanpa mengurangi rasa hormat sebetulnya ini masih jam 06.58 dengan menunjuk jam dinding sekolah, jadi saya masih diperbolehkan untuk masuk." tanpa menghiraukan nada Pak Thomas yang tinggi ia pun percaya diri membalikan percakapan dari sang guru. "Tidak bisa 06.58 itu sudah mendekati 07.00 tidak bisa tetap tidak bisa! sekolah ini medidik siswa agar displin dan tidak korupsi waktu!". dengan cepat siswa itu membantah ocehan Pak Thomas " Kalau sekolah ini menerapkan disiplin dan tidak korupsi waktu seharusnya bapak patut menarik kata-kata Bapak, tata tertib tertulis menunjukan gerbang ditutup pukul 07.00 sedangkan saya datang tepat pukul 06.58 siapa yang korupsi waktu sekarang, apakah bapak bisa menilai bahwa dua menit itu bukan waktu? tentu masih ada kesempatan agar saya bisa masuk kesekolah". "tentu tidak sekarang saja sudah pukul 07.10 tentu kamu tidak bisa masuk". Pak Thomas memanfaatkan perdebatan agar sang siswa tidak bisa masuk begitu saja dan memperpanjang waktu. Sedangkan, sang siswa pun terus memikirkan bagaimana cara ia agar bisa masuk sekolah. Dikejauhan terdengar suara guru wanita bersuara lantang berbicara "Biarkan saja Pak, biarkan ia masuk." Ya itulah Ibu Endang, guru matematika yang sangat disegani oleh para guru dan dikenal baik hati oleh para siswa. "Sudah,biarkan ia masuk biarkan murid ini mengikuti upacara bendera,lagi pula hari ini adalah hari ulang tahun sekolah, seharusnya semua murid ikut merayakan ulang tahun sekolah kita." dengan nada penolakan Pak Thomas tidak sependapat "Tapi bu?murid ini!". "Sudaaaaaahhhh, suruh dia masuk." potong Bu Endang. Dengan nama Bu Endang yang dikenal para guru. Pak Thomas pun mengiyakan dan dengan raut muka kesal mengizinkan sang murid itu untuk masuk ke sekolah. Tak pikir panjang dengan berlari cepat ke arah barisan upacara sambil tersenyum memandang wajah Bu Endang. Pak Thomas pun tidak sadar selama perdebatan siapa nama siswa tersebut, dengan sadar ia melihat buku siswa yang terlambat yang baru saja ditulis oleh siswa tersebut. Dan nama siswa yang muncul dibagian akhir tertulis THOMAS. W. sang guru itu pun heran mengapa nama yang tertuis merupakan namanya dan ditambahkan huruf W. Dengan lantang Pak Thomas berteriak ke arah siswa itu "Hey nama kamu siapa? Thomas siapa?". dengan lantang siswa itu menjawab "THOMAS WIDODO PAK!" Pak Thomas pun geram merasa namanya disindir dan mencari-cari siswa tersebut. Dengan wajah tersenyum licik siswa itu pun menghampiri barisan upacara dan tidak terdeteksi dimana keberadaanya, nampaknya upacara telah selesai dan hiruk pikuk para siswa membuat suasana menjadi ramai sehingga keberadaanya sulit dicari. Itulah dia siswa yang penuh akal, siswa satu-satunya yang berani meniru nama sang guru yang jelas terkenal akan killernya. Dialah Beny pelajar kelas satu SMA yang sangat terkenal di sekolahanya walaupun masih terbilang junior. Ia sangat dikenali karena keberanianya akan sesuatu dan kepintaranya akan bertindak. Bahkan tak segan memukuli rival sekolah tetangganya yang berani mengusik harga diri almamaternya.Dialah sang jagoan sekolah yang nekat melakukan hal-hal apapun.
TEEEEEENG ! bel istirahat pun berbunyi tepatnya di siang hari. Beny bergegas menuju kantin dan menceritakan kejadian tadi kepada teman-temanya. Tertawa lepas pun di teriakan oleh segorombolan siswa tersebut. Yosef sang sahabat setia melihat kesenangan di raut wajah Beny. Raut wajah keceriaan yang baru ia sadari baru dimiliki Beny ketika SMA. Yosef yang menjadi sahabat sejati Beny sejak SD mengetahui betul sifat Beny ketika kecil. Seketika ia teringat tentang kisah Beny di waktu SD ketika melihat tertawa lepas Beny.
Beny SD merupakan anak yang pendiam yang pernah ia kenal. Sifat pendiamnya itu membuat Beny tidak mempunyai teman satupun. Hanyalah gambar di bukunya yang ia buat sendiri yang menjadi teman satu-satunya Beny. Tak banyak orang yang mengetahui keberadaanya waktu itu. Sehingga membuat hati Yosef ingin menemaninya, Yosef menghampiri dirinya karena merasa kasihan kepadanya dan mencoba mengadakan pembicaraan. "Hey lagi ngapain? setiap hari kerjaan lu menggambar, lu nggak ingin bergabung dengan teman yang lain untuk bermain bola?". "enggak gua disini saja, lagipula gua ingin makan siang di kelas,jadi gua gak keluar karena bawa bekal." Dengan mengiyakan Yosef pun pergi keluar kelas sambil berfikir dalam hati. Mengapa teman sekelas ku itu sangatlah penyendiri apakah yang membuatnya selalu bersifat seperti itu. Karena rasa penasaran Yosef pun mengikuti Beny ketika pulang sekolah dan mengikutinya hingga kerumah. Kaget ! itulah yang dirasakan Yosef saat itu melihat rumah Beny yang sangat kecil dan jelek. Atapnya yang mulai rapuh dan pagarnya yang sudah keropos membuat hati Yosef miris melihatnya. Padahal mereka sama-sama sekolah di sekolah swasta elit dengan biaya pendidikan yang mahal.
Keesokanya Yosef melihhat Beny seperti biasa. Diam dan tak ditemani. Seketika Ical jagoan SD kala itu beserta gengnya menghampiri tiap kelas untuk mengajak para siswa main bola. Beny dikala itu ingin sekali diajak bermain. Ingin sekali menjadi orang yang dianggap sifat seperti itu tak seperti biasanya. Dengan berani Beny meminta Ical untuk diajak bermain. Dengan penuh percaya diri Beny menawarkan dirinya. Tetapi apa yang terjadi Ical dang gengnya seketika melihat Beny siswa paling pendiam dan loser disekolah meminta untuk diajak bermain. "Siapa lu mau minta maen bareng,udah celana lu kaya anak TK kecil banget, ngapain lo !?". Ya saat itu memang tren celana melorot sedang tren. Sehingga style Ical dan gengnnya pun menyukai gaya celana melorot dan menertawakan siswa yang celana pendeknya diatas lutut.Dan saat itu pula sedang tren menertawakan nama orang tua. Sudah jatuh tertimpa tangga, itu yang dialami Beny. Nama orang tua yang dimilikinya tidak seindah nama orangtua teman-temanya. Sejak saat itu Beny sang pendiam berganti nama menjadi Beny sang bahan olok-olokan. Kehidupan Beny semakin memburuk ia diperolok setiap hari. Dari penampilan hingga nama orangtuanya. Kasihan.. itu yang dirasakan Yosef ketika melihat keadaan Beny. Ia ingin sekali mencoba menghibur Beny yang saat itu terus ditertawakan dan terus minder. Sehingga pada akhirya Yosef memberanikan diri mengajak Beny keluar sekolah pada bel pulang tiba. Ia mengajak untuk membeli Game Card permainan kartu yang sedang tren saat itu dan Yosef tahu bawha Beny sangat mengidolakan permainan itu dan ia pun membelikanya satu deck penuh. Ia tahu itu kesenangan Beny karena di bukunya ia selalu mengambar tokoh yang ada di game card itu. Senang hari Beny pada saat itu. Ia merasa baru hari ini ia menjadi seorang yang senang dan beruntung bahkan memiliki seorang teman. begitu senang Yosef melihat keadaan itu. Dan ia menanyakan suatu hal yang selama ini dipendam. " Ben kenapa sih lu pendiem bgt?terus kenapa sih lo gaberani ngelawan kalo Ical lagi ngata-ngatain lu ?". Beny pun terdiam tak berani untuk menjawab.. "tenang aja Ben, gua gacerita-cerita kok." ujar Yosef. Akhirnya Beny pun berani angkat bicara. " Sebenernya gini, gua pendiem karena gua minder.. yang lain anak orang kaya, apalagi Ical, dia kan ketua geng anak orang kaya, kalo pulang juga naik mobil, gua gaberani lawanya apalagi dia rame-rame." ujar Beny. " Lah jangan gitu Ben,biarpun mereka kaya,lu jangan nyerah gitu dong,lukan lumayan pinter dikelas sepuluh besar lah,lu juga jago gambar dan yang pernah gua denger lu juga jago jadi kiper dan maen gitar, itu kelebihan lu Ben, lu harus tunjukin lah ke mereka."
ucapan Yosef menggetarkan hati Beny kala itu. Membuatnya terinspirasi untuk melakukan hal lebih dan ingin menjadi sesuatu di sekolah.
Dikemudian hari Beny melakukan hal yang belum pernah dilakukanya, ia mencoba percaya diri. Ia mencoba maikan rambutnya dengan gel dan merubah gaya rambutnya yang tadinya kelimis menjadi spike. Serta melorotkan celananya layaknya gaya hipster. "HAHAHAHA" tertawaan segerombolan cewe-cewe gaul kala itu. menertawakan si cupu yang mencoba gaya. ApalagI Ical melihat Beny seperti itu dan mencoba meniru gayanya. Serentak seluruh geng menertawakan penampilan Beny. hari ituu ya hari ituuu merupakan hari buruk Beny. Ia sengaja membuat perubahan pada hidupnya menyiapkan segalanya. Tetapi apa yang ia rasakan.Ia merasakan hal yang sangat menusuknya. Yosef tidak melihat langsung hal tersebut. Tetapi ketika melihat keadaan Beny yang terdiam melebihi biasanya ia heran. Yosef tahu betul dari raut wajah Beny yang seperti itu ia merasakan kesedihan Beny yang mendalam. Tetapi Yosef menilai betapa hebatnya Beny. Walaupun seperti itu, ia tetap sekolah, tetap belajar. Bahkan mendapatkan peringkat disekolahnya. Hari demi hari berlalu sedikit sedikit dengan keadaan menyedihkan Beny mulai menguasai panggung hidupnya. Ia terkadang menunjukan skill bermain gitarnya dan skill menggambar dan kipernya. Lama kelamaan Beny mulai dibutuhkan dan di cari. Dan pada akhirnya Beny dan bandnya menunjukan performance di akhir taun SD. Ya selama kurang lebih 2 tahun sejak kelas 5 Beny mulai menjadi bulan-bulanan untuk bahan ejekan. tetapi di akhir dia menunjukan seusatu yang membuat orang lain terkesima. Ya... iya bermain gitar di pentas akhir tahun. suatu pencapaian yang luar biasa, yang Beny saja tidak bisa menguaraikan dengan kata-kata mengapa ia bisa seperti itu. Rupanya revolusi yang diinginkan oleh Beny. Keinginan untuk diakui dan tidak di olok-olok membuatnya bangkit. Walaupun keadaan keluarga yang pas-pasan. Ia mencoba mencocokan pergaulannya.
Tahun pun berganti Beny tumbuh menjadi ramaja yang bangkit. Ia bertekat untuk mendapatkan sekolah SMP negeri. Dan ia berhasil mendapatkanya tetapi bukan sekolah yang ia inginkan sebelumnya tentunya.... nampaknya ia keterima digelombang kedua penerimaan siswa baru... Tahun demi tahun berlalu. Yosef tidak lagi satu SMP dengan Beny. Ia sekolah di luar negeri sedangkan Beny di sekolah SMP negeri. Yang ia tahu bahwa Beny berubah menjadi remaja yang bawel,jenaka, dan sedikit bandel seperti tawuran dan sering bertengkar dengan kakak kelasnya. Ya Beny tumbuh menjadi personal yang berkembang. Yosef menganggap itu perubahan positif yang dialaminya. Karena ia berhasil berubah dan keluar dari zona nyamanya. Langka orang seperti Beny. Bisa bangkit dari keterpurukan. Kenakalan Beny membuatnya menjadi pribadi yang tangguh. Pengalamanya di Sekolah Dasar membuatnya menjadi pribadi yang tegar dan bisa menyesuaikan dengan keadaan. Sehingga benang merah mempertemukan mereka kembali sebagai sahabat sejati... SMA mereka sama, satu kelas pula, sehingga Yosef melihatnya tertawa terbahak-bahak seperti sekarang di kantin. Menertawakan kisahnya dengan Pak Thomas pagi itu.
TEEEEEENG ! bel istirahat pun berbunyi tepatnya di siang hari. Beny bergegas menuju kantin dan menceritakan kejadian tadi kepada teman-temanya. Tertawa lepas pun di teriakan oleh segorombolan siswa tersebut. Yosef sang sahabat setia melihat kesenangan di raut wajah Beny. Raut wajah keceriaan yang baru ia sadari baru dimiliki Beny ketika SMA. Yosef yang menjadi sahabat sejati Beny sejak SD mengetahui betul sifat Beny ketika kecil. Seketika ia teringat tentang kisah Beny di waktu SD ketika melihat tertawa lepas Beny.
Beny SD merupakan anak yang pendiam yang pernah ia kenal. Sifat pendiamnya itu membuat Beny tidak mempunyai teman satupun. Hanyalah gambar di bukunya yang ia buat sendiri yang menjadi teman satu-satunya Beny. Tak banyak orang yang mengetahui keberadaanya waktu itu. Sehingga membuat hati Yosef ingin menemaninya, Yosef menghampiri dirinya karena merasa kasihan kepadanya dan mencoba mengadakan pembicaraan. "Hey lagi ngapain? setiap hari kerjaan lu menggambar, lu nggak ingin bergabung dengan teman yang lain untuk bermain bola?". "enggak gua disini saja, lagipula gua ingin makan siang di kelas,jadi gua gak keluar karena bawa bekal." Dengan mengiyakan Yosef pun pergi keluar kelas sambil berfikir dalam hati. Mengapa teman sekelas ku itu sangatlah penyendiri apakah yang membuatnya selalu bersifat seperti itu. Karena rasa penasaran Yosef pun mengikuti Beny ketika pulang sekolah dan mengikutinya hingga kerumah. Kaget ! itulah yang dirasakan Yosef saat itu melihat rumah Beny yang sangat kecil dan jelek. Atapnya yang mulai rapuh dan pagarnya yang sudah keropos membuat hati Yosef miris melihatnya. Padahal mereka sama-sama sekolah di sekolah swasta elit dengan biaya pendidikan yang mahal.
Keesokanya Yosef melihhat Beny seperti biasa. Diam dan tak ditemani. Seketika Ical jagoan SD kala itu beserta gengnya menghampiri tiap kelas untuk mengajak para siswa main bola. Beny dikala itu ingin sekali diajak bermain. Ingin sekali menjadi orang yang dianggap sifat seperti itu tak seperti biasanya. Dengan berani Beny meminta Ical untuk diajak bermain. Dengan penuh percaya diri Beny menawarkan dirinya. Tetapi apa yang terjadi Ical dang gengnya seketika melihat Beny siswa paling pendiam dan loser disekolah meminta untuk diajak bermain. "Siapa lu mau minta maen bareng,udah celana lu kaya anak TK kecil banget, ngapain lo !?". Ya saat itu memang tren celana melorot sedang tren. Sehingga style Ical dan gengnnya pun menyukai gaya celana melorot dan menertawakan siswa yang celana pendeknya diatas lutut.Dan saat itu pula sedang tren menertawakan nama orang tua. Sudah jatuh tertimpa tangga, itu yang dialami Beny. Nama orang tua yang dimilikinya tidak seindah nama orangtua teman-temanya. Sejak saat itu Beny sang pendiam berganti nama menjadi Beny sang bahan olok-olokan. Kehidupan Beny semakin memburuk ia diperolok setiap hari. Dari penampilan hingga nama orangtuanya. Kasihan.. itu yang dirasakan Yosef ketika melihat keadaan Beny. Ia ingin sekali mencoba menghibur Beny yang saat itu terus ditertawakan dan terus minder. Sehingga pada akhirya Yosef memberanikan diri mengajak Beny keluar sekolah pada bel pulang tiba. Ia mengajak untuk membeli Game Card permainan kartu yang sedang tren saat itu dan Yosef tahu bawha Beny sangat mengidolakan permainan itu dan ia pun membelikanya satu deck penuh. Ia tahu itu kesenangan Beny karena di bukunya ia selalu mengambar tokoh yang ada di game card itu. Senang hari Beny pada saat itu. Ia merasa baru hari ini ia menjadi seorang yang senang dan beruntung bahkan memiliki seorang teman. begitu senang Yosef melihat keadaan itu. Dan ia menanyakan suatu hal yang selama ini dipendam. " Ben kenapa sih lu pendiem bgt?terus kenapa sih lo gaberani ngelawan kalo Ical lagi ngata-ngatain lu ?". Beny pun terdiam tak berani untuk menjawab.. "tenang aja Ben, gua gacerita-cerita kok." ujar Yosef. Akhirnya Beny pun berani angkat bicara. " Sebenernya gini, gua pendiem karena gua minder.. yang lain anak orang kaya, apalagi Ical, dia kan ketua geng anak orang kaya, kalo pulang juga naik mobil, gua gaberani lawanya apalagi dia rame-rame." ujar Beny. " Lah jangan gitu Ben,biarpun mereka kaya,lu jangan nyerah gitu dong,lukan lumayan pinter dikelas sepuluh besar lah,lu juga jago gambar dan yang pernah gua denger lu juga jago jadi kiper dan maen gitar, itu kelebihan lu Ben, lu harus tunjukin lah ke mereka."
ucapan Yosef menggetarkan hati Beny kala itu. Membuatnya terinspirasi untuk melakukan hal lebih dan ingin menjadi sesuatu di sekolah.
Dikemudian hari Beny melakukan hal yang belum pernah dilakukanya, ia mencoba percaya diri. Ia mencoba maikan rambutnya dengan gel dan merubah gaya rambutnya yang tadinya kelimis menjadi spike. Serta melorotkan celananya layaknya gaya hipster. "HAHAHAHA" tertawaan segerombolan cewe-cewe gaul kala itu. menertawakan si cupu yang mencoba gaya. ApalagI Ical melihat Beny seperti itu dan mencoba meniru gayanya. Serentak seluruh geng menertawakan penampilan Beny. hari ituu ya hari ituuu merupakan hari buruk Beny. Ia sengaja membuat perubahan pada hidupnya menyiapkan segalanya. Tetapi apa yang ia rasakan.Ia merasakan hal yang sangat menusuknya. Yosef tidak melihat langsung hal tersebut. Tetapi ketika melihat keadaan Beny yang terdiam melebihi biasanya ia heran. Yosef tahu betul dari raut wajah Beny yang seperti itu ia merasakan kesedihan Beny yang mendalam. Tetapi Yosef menilai betapa hebatnya Beny. Walaupun seperti itu, ia tetap sekolah, tetap belajar. Bahkan mendapatkan peringkat disekolahnya. Hari demi hari berlalu sedikit sedikit dengan keadaan menyedihkan Beny mulai menguasai panggung hidupnya. Ia terkadang menunjukan skill bermain gitarnya dan skill menggambar dan kipernya. Lama kelamaan Beny mulai dibutuhkan dan di cari. Dan pada akhirnya Beny dan bandnya menunjukan performance di akhir taun SD. Ya selama kurang lebih 2 tahun sejak kelas 5 Beny mulai menjadi bulan-bulanan untuk bahan ejekan. tetapi di akhir dia menunjukan seusatu yang membuat orang lain terkesima. Ya... iya bermain gitar di pentas akhir tahun. suatu pencapaian yang luar biasa, yang Beny saja tidak bisa menguaraikan dengan kata-kata mengapa ia bisa seperti itu. Rupanya revolusi yang diinginkan oleh Beny. Keinginan untuk diakui dan tidak di olok-olok membuatnya bangkit. Walaupun keadaan keluarga yang pas-pasan. Ia mencoba mencocokan pergaulannya.
Tahun pun berganti Beny tumbuh menjadi ramaja yang bangkit. Ia bertekat untuk mendapatkan sekolah SMP negeri. Dan ia berhasil mendapatkanya tetapi bukan sekolah yang ia inginkan sebelumnya tentunya.... nampaknya ia keterima digelombang kedua penerimaan siswa baru... Tahun demi tahun berlalu. Yosef tidak lagi satu SMP dengan Beny. Ia sekolah di luar negeri sedangkan Beny di sekolah SMP negeri. Yang ia tahu bahwa Beny berubah menjadi remaja yang bawel,jenaka, dan sedikit bandel seperti tawuran dan sering bertengkar dengan kakak kelasnya. Ya Beny tumbuh menjadi personal yang berkembang. Yosef menganggap itu perubahan positif yang dialaminya. Karena ia berhasil berubah dan keluar dari zona nyamanya. Langka orang seperti Beny. Bisa bangkit dari keterpurukan. Kenakalan Beny membuatnya menjadi pribadi yang tangguh. Pengalamanya di Sekolah Dasar membuatnya menjadi pribadi yang tegar dan bisa menyesuaikan dengan keadaan. Sehingga benang merah mempertemukan mereka kembali sebagai sahabat sejati... SMA mereka sama, satu kelas pula, sehingga Yosef melihatnya tertawa terbahak-bahak seperti sekarang di kantin. Menertawakan kisahnya dengan Pak Thomas pagi itu.
TERIMA KASIH GAN YANG UDAH MAU NYIMAK CERPEN ANE MOHON KOMENG MUTUNYA YA GAN DAN JANGAN LUPA







Diubah oleh papatybob 11-01-2014 11:57
0
3.5K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan