- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
FPI Larang Monolog Tan Malaka, Pria Minang Yang Hafal Quran


TS
jackal15
FPI Larang Monolog Tan Malaka, Pria Minang Yang Hafal Quran
TEMPO.CO, Jakarta - Pementasan Monolog Tan Malaka yang rencananya akan digelar Rabu kemarin di Pusat Kebudayaan Prancis atau IFI Bandung terpaksa batal. Sebabnya, sekelompok orang yang mengaku dari berbagai organisasi islam, termasuk Front Pembela Islam, melarang acara tersebut.

Ketua Bidang Hisbah FPI DPD Jawa Barat Dedi Subu mengatakan, alasan pelarangan acara itu karena Tan Malaka merupakan seorang tokoh komunis. "Ini indikasi penyebaran, ada teater, itu kan hidupkan paham komunis. Itu sudah jelas munculnya komunisme gaya baru," kata Dedi, Rabu, 23 Maret 2016.
Lalu, bagaimana sebenarnya sosok Tan Malaka tersebut?
Tempo pernah mengupas sosok Tan Malaka dalam edisi khusus yang terbit pada 17 Agustus 2008. Dia berasal dari Nagari Pandan Gadang. Rumah gadang beratap ijuk tempat tinggalnya yang berjarak sekitar seratus meter dari jalan raya yang melintasi Suliki, Payakumbuh, 120 kilometer timur laut Padang, itu hingga kini masih kokoh berdiri.
--------
Larang Monolog Tan Malaka, FPI: Dia Tokoh Komunis

Laskar FPI dan LPI mengawasi area sekitar tempat pentas monolog Tan Malaka Saya Rusa Berbulu Merah di Institut Francaise Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 23 Maret 2016. Organisasi FPI dan LPI mendatangi Pusat Kebudayaan Perancis tersebut dan meminta panitia untuk membatalkan pentas monolog yang dianggap membawa isu komunisme.
TEMPO.CO, Bandung - Ketua Bidang Hisbah Front Pembela Islam (FPI) DPD Jawa Barat Dedi Subu mengatakan organisasinya melarang pementasan teater monolog Tan Malaka garapan kelompok Mainteater Bandung. Selain meminta polisi membatalkan acara tersebut, ia juga menyarankan teater mengangkat tokoh penting lain. FPI mengatakan Tan Malaka adalah tokoh komunis.
"Banyak bapak bangsa di Indonesia untuk mendidik generasi muda yang bukan berhaluan komunis. Melawan aruslah ini," kata Dedi kepada Tempo, Rabu, 23 Maret 2016. Menurut Dedi, kebebasan ekspresi ada batasnya dan tidak mendukung seni yang berbau komunis.
Berdasarkan bacaan sejarah, kata Dedi, Tan Malaka merupakan tokoh berhaluan kiri. Undang-undang dan aturan lain melarang penyebaran paham komunis di Indonesia. "Ini indikasi penyebaran, ada teater, itu kan hidupkan paham komunis. Itu sudah jelas munculnya komunisme gaya baru," kata Dedi.
Sejak Rabu siang hingga malam, 23 Maret 2016, anggota ormas Islam berjumlah hingga puluhan orang berdatangan ke lokasi acara monolog di pusat kebudayaan Prancis atau IFI, Bandung. Mereka ingin membubarkan paksa jika monolog tetap dipentaskan. Penyelenggara memutuskan pentas perdana Rabu malam dibatalkan.
https://m.tempo.co/read/news/2016/03...-tokoh-komunis
--------
Apa mereka bisa mendefinisikan komunisme Dan sosialisme

Ketua Bidang Hisbah FPI DPD Jawa Barat Dedi Subu mengatakan, alasan pelarangan acara itu karena Tan Malaka merupakan seorang tokoh komunis. "Ini indikasi penyebaran, ada teater, itu kan hidupkan paham komunis. Itu sudah jelas munculnya komunisme gaya baru," kata Dedi, Rabu, 23 Maret 2016.
Lalu, bagaimana sebenarnya sosok Tan Malaka tersebut?
Tempo pernah mengupas sosok Tan Malaka dalam edisi khusus yang terbit pada 17 Agustus 2008. Dia berasal dari Nagari Pandan Gadang. Rumah gadang beratap ijuk tempat tinggalnya yang berjarak sekitar seratus meter dari jalan raya yang melintasi Suliki, Payakumbuh, 120 kilometer timur laut Padang, itu hingga kini masih kokoh berdiri.
--------
Larang Monolog Tan Malaka, FPI: Dia Tokoh Komunis

Laskar FPI dan LPI mengawasi area sekitar tempat pentas monolog Tan Malaka Saya Rusa Berbulu Merah di Institut Francaise Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 23 Maret 2016. Organisasi FPI dan LPI mendatangi Pusat Kebudayaan Perancis tersebut dan meminta panitia untuk membatalkan pentas monolog yang dianggap membawa isu komunisme.
TEMPO.CO, Bandung - Ketua Bidang Hisbah Front Pembela Islam (FPI) DPD Jawa Barat Dedi Subu mengatakan organisasinya melarang pementasan teater monolog Tan Malaka garapan kelompok Mainteater Bandung. Selain meminta polisi membatalkan acara tersebut, ia juga menyarankan teater mengangkat tokoh penting lain. FPI mengatakan Tan Malaka adalah tokoh komunis.
"Banyak bapak bangsa di Indonesia untuk mendidik generasi muda yang bukan berhaluan komunis. Melawan aruslah ini," kata Dedi kepada Tempo, Rabu, 23 Maret 2016. Menurut Dedi, kebebasan ekspresi ada batasnya dan tidak mendukung seni yang berbau komunis.
Berdasarkan bacaan sejarah, kata Dedi, Tan Malaka merupakan tokoh berhaluan kiri. Undang-undang dan aturan lain melarang penyebaran paham komunis di Indonesia. "Ini indikasi penyebaran, ada teater, itu kan hidupkan paham komunis. Itu sudah jelas munculnya komunisme gaya baru," kata Dedi.
Sejak Rabu siang hingga malam, 23 Maret 2016, anggota ormas Islam berjumlah hingga puluhan orang berdatangan ke lokasi acara monolog di pusat kebudayaan Prancis atau IFI, Bandung. Mereka ingin membubarkan paksa jika monolog tetap dipentaskan. Penyelenggara memutuskan pentas perdana Rabu malam dibatalkan.
https://m.tempo.co/read/news/2016/03...-tokoh-komunis
--------
Apa mereka bisa mendefinisikan komunisme Dan sosialisme

Diubah oleh jackal15 24-03-2016 22:20


tien212700 memberi reputasi
1
10.2K
88


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan