Dunia Maya.
Sosial media memungkinkan kita berteman dari belahan dunia manapun. Dulu waktu awal2 punya Facebook, pertemanan yang di-accept hanya sebatas yang kenal aja.
Beberapa tahun kemudian ketika permintaan pertemanan di facebook udah banyak banget, kepikiran untuk konfirm2in request'an ini kenal atau tidak kenal orangnya. Sampe akhirnya sudah memenuhi limit pertemanan 5.000 orang.

Diantara teman2 dunia maya tsb (selanjutnya gw akan singkat menjadi DuMay), gw ingin menceritakan salah satu teman DuMay berasal dari India, dan saat ini menetap di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Dia bekerja pada sebuah toko perhiasan.

Gw tidak suka chatting2 di inbox cuma utk say Hello, Selamat Pagi, Selamat Siang, Apa kabar, lagi apa dan basa - basi lainnya karena tidak kenal dan karena ingin berhati2 dengan orang yang tidak dikenal (it's me, maafkan mungkin ada yang tidak suka),dan beberapa kali ada yang mengatakan gw sombong ~yasudahlah, tapi kalau ada yang berkomentar di wall fb biasanya gw akan repply - karena orang lain bisa lihat comment2 yang ada, jadi gw merasa lebih aman (walaupun ala kadarnya, dan kadang2 jg sok akrab tergantung apa yang sedang dibahas hahaa)

Balik ke topik semula, awal gw chatting dengan si kawan ini .

Suatu hari gw upload foto nyanyi di Album Facebook, waktu itu gw pake dress merah sedengkul (memang agak ngepress ke badan - hiks ) posisinya agak nyender ke meja dibelakang gw. Foto tsb di sebuah gedung pernikahan di jakarta, take picture rame2 dengan beberapa pengisi acara waktu itu. Kemudian si kawan ini chatting ke inbox gw, mengomentari foto tersebut,seperti ini kira2 :

S : Assalamu'alaikum
D : Wa'alaikumsalam
S : Apa km muslim ?
D : Iya, knp ?
S : Kalau km ga keberatan, aku mau ngomong sesuatu
D : (penasaran gw, mau ngomong apa ni orang tidak dikenal haa) iya ngomong aja..
S : (Kirim foto gw dan.. ) km cantik Masyaallah, tp jenis pakaian yg km gunakan ini jangan di post friend, u'r so beautiful Alhamdulillah for everything

Lihat cara dia menegur gw ? Ini adalah cara menegur/menasihati yang benar. Gw teringat kalimat Imam Syafi'i bunyinya seperti ini :

"Hendaklah engkau sengaja mendatangiku untuk memberi nasehat ketika aku sendirian. Hindarilah memberi nasehat kepadaku ditengah khalayak ramai Karena sesungguhnya memberi nasehat dihadapan banyak orang sama saja dengan memburuk-burukkan"

Respect dengan cara dia menyampaikan pendapat/nasihat/tegurannya, gw jadi malu sendiri dan tanpa pikir panjang gw langsung hapus foto yang dimaksud.


Dan sejak itu kita jadi berteman dan chatting. 'Kenapa kamu belum pake hijab ? Hijab will protect u' katanya..Kadang kalau gw sedih, dia menghibur 'dont cry friend, trust to Allah, berprasangka baiklah sama Allah'.

Suatu hari kami chatting seperti ini :

S : 'Kadang saya marah sama muslim, mereka tidak mengamalkan ajaran Islam dengan baik seperti yang diajarkan Rasulullah'
D : 'Misalnya?'
S : 'Meninggalkan Shalat, wanita tidak berhijab,dll'

Dalam hati gw membenarkan,iya juga sih.. Ga usah jauh2, contohnya Bu Bos gw,beliau Muallaf, kalau sudah adzan langsung ke Mushala ikut shalat berjamaah, Senin-Kamis rutin puasa,berhijab,haji..Masyaallah..Beda sama gw yang kadang shalatnya masih ntar2an dulu, puasa sunnah berat,dan hal2 lainnya - insyaallah selalu berusaha untuk lebih baik lagi.

Kemudian dia cerita hal besar yang terjadi dalam hidupnya. Ternyata dia pindah dari India ke Dubai karena orang tuanya,keluarganya, saudara2nya membenci dia karena dia memilih menjadi Muallaf 4 tahun yang lalu.Tapi seiring berjalannya waktu, keluarganya mulai mengerti bahwa itu pilihan hidupnya. Dia ga cerita detailnya gimana sampai akhirnya dia menerima Islam, tapi yang jelas dia bangga dengan statusnya sebagai Muslim. Dia juga minta didoakan agar mendapat kebaikan di dunia dan di akhirat.

Allaahumma tsabbithu waj’alhu haadiyan wa mahdiyyan”
Artinya :
“Ya Allah, tetapkanlah ia (Islam) dan jadikanlah ia sebagai penunjuk yang selalu memberi petunjuk (HR Al-Bukhari, Muslim, Ibn Majah, Ahmad, Al-Baihaqi, Al-Nasa’i, dan Al-Thabarani)”


Jakarta Timur, 22 April 2016