Legenda Inter Milan, Javier Zanetti, mendapatkan penghargaan dari negaranya, Argentina. Dilansir situs resmi Inter, Zanetti mendapat gelar ‘outstanding sport personality’ atau olahragawan berkepribadian terbaik karena dianggap sebagai pribadi yang luar biasa.
Sebagai pemain bola, Zanetti memang memiliki kesadaran sosial tinggi. Menanggapi krisis ekonomi Argentina pada 2001 yang membuat jutaan orang jatuh dalam jurang kemiskinan, Zanetti bersama istrinya Paula membentuk yayasan Pupi (Fundación PUPI - PUPI Foundation).
Yayasan tersebut didirikan di Argentina untuk membantu anak-anak miskin.

Pemain berbakat yang satu ini ternyata tak hanya gesit di lapangan hijau, tetapi gesit dalam melakukan banyak kegiatan amal. Messi memiliki sebuah badan amal bernama Leo Messi Foundation. Dia juga menjadi seorang anggota aktif di UNICEF.
Selain itu, penyerang Barcelona ini juga kerap menyumbangkan uangnya untuk membangun infrastruktur di negara asalnya di Argentina. Seperti membangun asrama atau restorasi rumah sakit di kota kelahirannya.

Mantan Penyerang Liverpool ini mendirikan Dirk Kuyt Foundation yang bertujuan untuk mengembangkan bakat olah raga anak-anak cacat, dengan motto yang berarti kurang lebih "Menyenangkan Bagi Semua Orang."
Kuyt mengadakan acara penggalangan dana dan mendukung proyek ini dengan harta pribadinya.

Eto'o menyediakan beasiswa di bidang sepak bola, pendidikan dan kesehatan. Selama kariernya ia menginvestasikan sebagian upahnya kepada banyak komunitas di seluruh Afrika. Misi Eto'o adalah meningkatkan taraf hidup, layanan kesehatan sekaligus mendorong integrasi sosial.
Selain itu, mantan penyerang Inter Milan ini juga menyumbangkan sejumlah peralatan seperti mobil ambulans kepada rumah sakit.

Gelandang asal Ghana ini memiliki karakter yang kuat dan pantang menyerah. Begitu pula dengan program jangka panjangnya untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat, terutama anak-anak tidak mampu di Ghana.
Lembaga milik Essien sedang dalam proses sepanjang lima tahun untuk misi mulia tersebut, dan sudah dimulai sejak tahun 2011, dengan sepertiga upahnya sebagai modal awal.

Lembaga Drogba berdiri pada tahun 2007 dengan uang dari saku pribadinya. Ia memulainya dengan membantu penderitaan anak-anak di Afrika, agar mendapat kehidupan yang lebih baik.
Yayasan ini telah menggalang banyak dana untuk tujuan yang baik di Afrika dan Drogba secara pribadi telah membayar untuk rumah sakit dan panti asuhan yang akan dibangun di negara asalnya dari Pantai Gading. Rencana berikutnya adalah Drogba bersama lembaganya akan membangun sekolah.

Kanu mendirikan lembaga bantuan bagi penderita kelainan jantung melalui pengalaman yang dimilikinya. Kanu pernah didiagnosa mengalami cacat jantung, persis sebelum masa keemasannya di Inggris bersama Arsenal.
Beruntung saat itu Kanu sudah mampu melakukan operasi. Dan untuk mengenang masa-masa tersebut, ia mendirikan sebuah lembaga yang membantu masyarakat Nigeria yang tidak dapat melakukan operasi karena masalah finansial.

Bellamy memang akrab dengan sebutan 'bad boy', namun hal itu tidak berpengaruh kepada kemuliaan hati seseorang.
Di balik reputasi sebagai pemain yang bengal, Bellamy juga adalah seorang pria yang sangat baik dan murah hati. Dilaporkan bahwa ia mengunjungi Sierra Leone untuk mengunjungi seorang teman. Selama di sana, ia mempelajari tentang kemiskinan dan penderitaan anak-anak lokal.
Bellamy berkeliling negeri tersebut dengan tas penuh berisi bola, dan mengajak anak-anak untuk bermain bersama. Ia sangat terkesan dengan semangat sepak bola. Hal itu melecut spiritnya untuk mendirikan lembaga yang mempromosikan permainan sepak bola di Sierra Leone, sekaligus memberi semangat untuk perubahan di negara tersebut.

Steven Gerrard dan anak-anak mungkin dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Komitmen Gerrard untuk mensejahterakan ratusan bahkan ribuan anak-anak kurang mampu di lingkungannya memang sudah menjadi hasrat tersendiri pria ini. Dan sejak Gerrard mendirikan sebuah lembaga sosial yang bergerak untuk membantu anak-anak kurang mampu, mantan kapten Liverpool ini pun mampu 'melampiaskan' keinginanya untuk membantu sesama.

Selain menjadi pemain sepak bola, Lahm juga mendirikan sebuah yayasan bernama Philipp Lahm stiftung untuk membantu orang-orang yg kurang mampu. Lahm banyak melakukan bakti sosial, buktinya pada tahun 2007, 2008 dan 2009 Lahm menjadi duta besar hari AIDS nasional. Lahm dianugerahi Tolerantia-preis pada 20 September 2008, karena kontribusi luar biasa melawan intoleransi dan homofobia dalam olahraga, terutama di bidang sepak bola.

Genap sepuluh tahun menjadi duta UNICEF, David Beckham pun mendirikan yayasan amal untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung dan mengalami kekurangan.

Yayasan tersebut dinamai 'David Beckham UNICEF Fund' dan dirilis di London kemarin. Harapannya, dengan didirikannya yayasan amal ini, setiap orang bisa membantu dan memberikan sumbangsih nyata membantu orang, khususnya anak-anak yang mengalami kekurangan.

Mario Balotelli kita tahu sebagai sosok pesepakbola yang penuh dengan aksi kontroversi. Namun di lain sisi, penyerang Liverpool tersebut ternyata memiliki sisi kemanusiaan yang sangat tinggi.

Diketahui bila salah satu organisasi sosial yang peduli terhadap sindrom down di Inggri yakni Cheshire Down’s Syndrome Support Group’s (CDSSG) mengunggah gambar Super Mario kala memaku kaos bertuliskan, “Tetap tenang, ini hanya kelebihan kromosom.”
Balotelli mengajak para fans turut membantu yayasan itu. Pada akun Facebook miliknya, Balotelli membagikan informasi dari CDSSG soal sumbangan yang bisa diberikan masyarakat.

Di tengah kesibukannya di lapangan hijau, Casillas mendirikan yayasan sosial pada 2013. Dalam keterangan di situs resmi mantan kapten Real Madrid dan timnas Spanyol tersebut, disebutkan bahwa organisasi nonprofit itu bertujuan untuk membantu siapa pun yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
’’Yayasan ini terutama bergerak mempromosikan dan mengembangkan aktivitas untuk meningkatkan kesehatan serta kualitas hidup anak-anak. Beberapa dari aktivitas yang kami lakukan juga ditujukan untuk membela kesetaraan gender, rasa, dan kepercayaan.’’ Demikian tertulis di ikercasillasworld.com.

Kanoute dikenal sebagai muslim yang taat dan kerap bangga menunjukkan identitas keyakinannya itu. Pada tahun 2007 misalnya, pemain terbaik Afrika 2007 ini pernah memberikan gajinya selama setahun, sebesar 700.000 dolar AS atau sekitar Rp 7 miliar untuk menyelamatkan masjid terakhir yang ada di Sevilla. Di kampung halamannya, ia mempunyai yayasan yang menyantuni anak yatim.