- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
[NEW] Cewek itu menyebalkan
TS
terwelun
[NEW] Cewek itu menyebalkan
hai nama gue ardi gue mau menyeritakan kejadian hidup gue yang tidak bisa gue lupakan dan masalah ini masih berlanjut hingga sekarang
ok tanpa banyak bicara mari masuk ke dalam cerita
ok tanpa banyak bicara mari masuk ke dalam cerita
Quote:
Original Posted By terwelunsudah lama
sudah lama aku kenal dirinya dan sudah lama pula aku mengaguminya namanya grace calista
selang dalam waktu beberapa bulan kami melakukan chat maupun video call ya dia memang cewek luar negri tapi bisa berbahasa indonesia, dia ngakunya sekarang tinggal di singapura
dia cantik anggun cute feminim dia berwajah tirus agak bulat, rambutnya tergerai panjang, kulitnya kuning langsat wajahnya mirip cosplayer dari china bernama kiyoshi sakurazuka
lama kami melakukan video call namun dia tak kunjung bersuara sepatah kata pun, malu mungkin pikirku, aku sering mendesaknya aku hanya ingin tahu seberapa merdu suaranya.
hingga akhirnya aku pun penasaran , aku matikan videonya dengan dalih ingin pergi membeli makan aku mencari foto facebooknya melalui google dan terkejut, kutemukan akun lain dengan foto yang sama namun dengan nama yang berbeda tanpa berfikir panjang aku buka akun tersebut.
hal yang aneh akun tersebut berasal dari thailand, semakin ku scroll kebawah semakin aku tahu bahwa ternyata dia selama ini memakai wig, alamak!, akupun mulai curiga, ku scroll lagi kebawah dan donggg! kutemukan beberapa foto yang membuat bulu kuduk ku berdiri, foto dimana ia tanpa riasan sedikitpun tanpa wig dan tonjolan besar di lehernya, etdah itu jakun namanya, dan kuyakini bahwa dia ternyata seorang cowok!
Kepalaku blank tak percaya, aku pun kembali membuka video call, ia tak ada disana dan bila kuperhatikan memang kamarnya tak ubahnya seperti kamar cewek pada umumnya banyak boneka dan accesories accesories lucu
aku mengernyit, kepalaku masih berputar putar.
aku menghela nafas kusandarkan wajahku dimeja.
“aku harus berterus terang padanya”
lama aku menundukkan kepalaku
hingga akhirnya kulihat dia sudah kembali ke kamarnya, membawa sepiring makanan.
calista : “oh “ dia mengetik
calista : “kamu, udah nungguin dari tadi ya”
calista : “maaf kalau aku ngga ada”
calista : “aku barusan membuat puding”
gue : “puding ahahaha uhm enak kayaknya”
calista : “iya enak, kamu mau”
calista : “sini aku suapin” ketiknya manja
gue : “eh ahaha sayang sekali, aku sudah kenyang”
calista : “ya sayang, padahal beneran enak loh”
gue : “eh anu uhm”
gue : “boleh ngga aku bertanya satu hal padamu” aku membulatkan niat
calista : “apa itu tanya aja”
gue : “anu uhm begini anu...”
gue : “ehm kamu… kamu...”
gue : “kamu..
gue : “ehm kamu…”
gue : “kamu cowok ya ? “
aku gemetaran, menunggu responnya seakan waktu berjalan terasa lama, waktu seakan akan berhenti
donngg dia membalas cepat
calista : “eh”
calista : “ya..”
calista : “kamu ngomong apa” dia bertanya balik
calista : “ya aku cewek seperti yang kamu lihat”
calista : “tapi aku lihat kamu punya akun lain dan uhm ...”
calista : “akun..., akun facebook ?”
calista : “oh itu akunku yang lama memang kenapa, kok kamu tahu” dia menjawab singkat
gue : “jadi ini benar kamu ?” aku menunjukkan fotonya yang tanpa riasan dan tanpa wig
dia tidak membalas, agak lama kemudian
calista : “ya memang kenapa”
gue : “jadi kamu ladyboy?”
calista : “…...ya”
gue : “beneran”
calista : “…...iya”
gue : “ciyus?”
calista : “…...iya”
gue : “enelan ?”
calista : “…...ya aku memang ladyboy aku sudah ngasih kode padamu dari awal tapi kau sendiri yang bilang ingin berkenalan denganku”
calista : “kamu sendiri yang bilang ingin dekat denganku”
calista : “bulan depan aku akan operasi pita suara, jadi tunggu saja”
calista : “kalau suaraku sudah berubah aku ingin membuatmu surprise sebenarnya”
calista : “lagipula kini aku sudah menjadi cewek”
calista : “kamu sudah janji ingin menemuiku secepat mungkin”
gue : “ya memang aku bilang begitu, tapi masalahnya kamu ehm ladyboy...”
calista : “lantas kenapa kalau aku ladyboy di thailand hal ini sudah biasa”
calista : “banyak teman temanku juga ladyboy”
calista : “teman cowok cowok ku juga biasa saja”
calista : “lihat aku aku cantik bukan, manis bukan” dia menyakinkan
gue : “ya ya manis sih tapi kalau cowok…..”
calista : “memang kenapa, aku sudah operasi kelamin lagi!”
calista : “aku cewek sekarang”
gue : “maaf anu...”
gue : “tapi kita kayaknya...” aku menelan ludah
gue : “udahan aja deh”
calista : “oh jadi kamu asal campakkan aku gitu aja?!” tiba tiba dia marah
gue : “ya karena kamu cowok...”
calista : “memang kenapa ?! ... sudah kubilang aku sekarang sudah menjadi cewek !!!
calista : “dasar jangan mentang mentang karena kamu ganteng kamu seenaknya mengecap diriku rendahan”
gue : “oh aku ganteng ya haha, uh ehm tapi bukan itu masalahnya...”
calista : “brengsek”
calista : “kukira cowok indonesia itu baik baik!”
calista : “lo gak ada bedanya dengan cowok cowok lainnya di singapore!”
calista : “mati aja lo biar gue balik lagi ke thailand!!!”
kami pun bertengkar lama hingga pada akhirnuya dia berkata “kudoakan agar tuhan mengutuk lo menjadi seorang cewek biar tahu bagaimana rasanya perasaan gue”
sekejap ia mematikan webcamnya
betapa remuk diriku mengetahui bahwa dia ternyata seorang ladyboy yikss lantas aku menutup chat facebook ku kepalaku pun masih berputar putar ah sial padahal dia cantik tapi sayang dulunya berbatang, aku bergidik, perutku terasa mual, seketika aku menutup laptopku, dan lari menuju kamar mandi aku muntah walau tidak banyak tapi cukup bikin pusing. ya, aku memang tidak suka dengan banci, bencong, lekong, lgbt dan sejenisnya, walaupun dia cantik tapi amit amit kalau dulunya cowok.
------------------------
aku membuka pintu rumahku.
kuputuskan untuk berjalan jalan sebentar melepas penat otak
hari ini memang gila, aku benar benar shock
kepalaku dilanda kram cukup hebat.
tiba tiba seorang pria datang menepuk pundakku, membuyarkanku dari lamunan
seorang pria berbadan besar, berkumis dan memiliki janggut, berkantung mata tebal dan berambut cepak klimis, kulitnya sawo matang
om : “hai dik”
gue : “eh hai” jawabku
om : “boleh tanya sesuatu ngga?”
gue : “eiya mau tanya apa om”
om : “jalan sudirman 07 itu sebelah mana ya?”
gue : “oh jalan sudirman...”
gue : “bapak terus aja nanti ada pertigaan belok kiri habis itu belok kanan, ada perempatan belok kiri”
gue : “itu udah jalan sudirman”
om : “oh makasih dek”
om : “tapi udah malem….”
om : “adek mau... “
om : “nganterin om ngga”
gue : “eh”
gue : “kalau sendiri... kenapa om”
om : “nggak pa pa om hanya sedikit kesepian”
gue : “kesepian maksudnya”
om : “udahlah temenin aja ya om barang sebentar aja”
gue : “ha ah om kan laki masak gak berani” aku mengernyitkan dahi
om : “bukan gitu masalahnya” ia menarik tanganku dan mendekatkan didadanya
om : “om hanya butuh kehangatan adek”
gue : “kehangatan maksudnya….?!” keringatku bercucuran
om : “kehangatan punya nya adek” ia mengelus joni
reflek aku menjauhkan badanku “ apa apaan om ?!!“
om : “sudahlah turuti saja apa mau om” ia mencengkram pundakku
gue : “aha ah, maaf om sepertinya saya mau pulang aja, sudah malem” aku menepis tangannya dan berjalan cepat meninggalkannya
om : “tunggu dek” dia menyusulku
gue : “maaf om” aku berlari, ia mengejarku
aku menambah kecepatanku, dia juga semakin beringas mengejarku
kalang kabut aku berlari namun tiba tiba badanku melemah, kekuatanku hilang seketika, badanku jadi lemas dan tidak terkendali hingga akhirnya aku tersungkur ke tanah
grep,
om : “kena kau”
lantas dia berhasil menangkapku mencengkram tanganku dan menelungkupku menyosor ke aspal
om : “haha akhirnya om berhasil menangkapmu”
gue : “tunggu tunggu mau apa ente om”
om : “akan kunikmati tubuh indahmu sekarang”
gue : “menikmati tunggu, maksudny…….”
brettt! belum sempat aku meneruskan kata kataku, dia merobek celanaku, melorotkan celana dalamku
om : “haha kini akhirnya” dia berusaha membuka dengkulku
gue : “tidaaakk oom tungguuu…?!”
om : “ha ha sudah terlambat sayang!”
ia membuka selangkanganku daaaan….
gue : “tidaaaaakkkkk ooommm !!!!” “jangggaaaaan!!!”
kriiiingggg!!! kriiiingggg!!! kriiiingggg!!!
dering weker mengagetkanku seketika pula itu aku bangun, mataku puyer, mulutku menganga
“hah, hah,”
tubuhku bermandikan peluh, perutku terasa kram, mataku berkunang kunang
“hah..” “hah..”
“ hah……..”“ hah……..”
“ugh……...”
ehm ………”
uhuk………..”
“ugh….
“ ah…...” “hmm...”
“barusan itu apaan”
“ugh kepalaku pusing”
aku pun mengelap keringat di kening mengatur nafasku yang tak beraturan
belum genap jiwaku terkumpul
aku memejamkan mata, dan kusadari bahwa itu semua hanyalah mimpi
“gila”
“gila... kok bisa mimpi gitu ya gue ?” Aku bergumam
anjir hampir aja gue mau diperkaos sama om om brewok”
“urrugh”
“err…...”
“mana jelek lagi komuknya” aku menggerutu
aku mengatur nafasku
“asem dah dari kemarin malem kejadian gak mengenakkan melulu”
aku bangkit melepaskan sprei yang menyelimutiku
“tadi malem juga” aku mendongakkan kepala
“tadi malem gue barusan putus sama lekong” aku terdiam dalam pikiran
“ya sudahlah”
“yang penting….”
“yang penting hari ini gue sekolah ketemu cewek beneran”
“lupakan mimpi and kejadian semalam”
aku berdiri, namun ada hal aneh, kurasakan badanku terasa lebih ringan heran, aku menjinjit, bisa kulakukan dengan mudah, aku pun melompat lompat
”eh kok ringan banget badan gue keknya badan gue jadi kopong habis mandi keringat”
kaget, aku pun melihat jemariku, aku mengamatinya dengan seksama
“kayaknya jari gue rasanya lebih mungil deh , apa perasaan gue aja ya”
aku juga mengelus elus kulitku, aneh,
“asem kok jadi halus gini”
Hal lain yang mengejutkanku, aku melihat dadaku terlihat menonjol, aku terhenyak, reflek aku memegangnya, terasa membengkak,
“etdah, apa mungkin dada gue lebam?” aku berpikir keras
“Tapi gak terasa sakit kok “
aku berkeringat dingin,
“ada apa gerangan”
perasaanku tidak enak, aku berlari menuju cermin,
“drop drop drop….”
aku sampai didepan cermin dan
“glekk...”
diriku terhenyak dan terbelalak
mulutku kembali menganga, aku mematung diam seribu bahasa
tubuhku kaku dan tidak bergerak
mulutku mulai merapal
“a a a aaah…..”
“apa apaan….”
badanku menggigil
“yang benar saja” gigiku bergidik
bagaikan disambar petir tubuhku lemas. ya, tidak kutemukan bayangan diriku yang biasanya
tidak ketemukan wajah tampanku yang menawan,
tidak kutemukan pandangan mataku yang tegas
tidak kudapati postur tubuhku yang gagah
tidak kudapati potongan rambut pendekku yang keren
justru, justru yang kudapati adalah …..
“ce…”
“ce….”
“ce…...”
“ceweekk……. ?!?
kulihat sosok seorang bayangan cewek, seorang cewek yang berwajah mungil nan polos seorang cewek bermata hitam legam dan belo, rambutnya panjang sepunggung berponi samping berkulit putih dan mirip seorang mantan member ak48, oku manami, dan itu terpantul tepat didepanku aku terperangah dan tetap terbelalak jantungku berdegup kencang rasanya darah mengalir deras ke otak memuncak dan ingin meletus dari ujung kepala, aku menggeleng gelengkan kepala tak percaya,
“apa yang sebenarnya terjadi pada gue”
“mengapa bisa begini”
“oh my god”
“gue... gue….”
“gue baru...”
“gue baru saja … jadi seorang cewek???!”
Belum sempat aku meluruskan akal sehatku, kudengar suara langkah kaki menaiki tangga
“drop drop drop”
“ a a .. ada seseorang” pikirku
“drop… drop.. drop...”
“ a .. a . ah”
“tep” suara itu berhenti
hingga akhirnya langkah kaki itu sampai didepan pintu kamarku
“tok tok tok”
“tok…”
ibu : “ardi.. ardi….”
ibu : “Ardi buka pintunya ayo sarapan”
ibu : “ardii... “
dooonggg! ibu mengetuk pintuku gawat, aku panik, aku panik tujuh keliling apa yang harus kulakukan
“si .. si sial….”
“gue gak mungkin ngasih tahu ibu”
“ ngasih tau ibu apa yang barusan kejadian”
“dem… sial….?!”
ya aku tak mungkin memberi tahu ibu bahwa aku baru saja,
baru saja….
baru saja terkena kutukan!!!!
sudah lama aku kenal dirinya dan sudah lama pula aku mengaguminya namanya grace calista
selang dalam waktu beberapa bulan kami melakukan chat maupun video call ya dia memang cewek luar negri tapi bisa berbahasa indonesia, dia ngakunya sekarang tinggal di singapura
dia cantik anggun cute feminim dia berwajah tirus agak bulat, rambutnya tergerai panjang, kulitnya kuning langsat wajahnya mirip cosplayer dari china bernama kiyoshi sakurazuka
lama kami melakukan video call namun dia tak kunjung bersuara sepatah kata pun, malu mungkin pikirku, aku sering mendesaknya aku hanya ingin tahu seberapa merdu suaranya.
hingga akhirnya aku pun penasaran , aku matikan videonya dengan dalih ingin pergi membeli makan aku mencari foto facebooknya melalui google dan terkejut, kutemukan akun lain dengan foto yang sama namun dengan nama yang berbeda tanpa berfikir panjang aku buka akun tersebut.
hal yang aneh akun tersebut berasal dari thailand, semakin ku scroll kebawah semakin aku tahu bahwa ternyata dia selama ini memakai wig, alamak!, akupun mulai curiga, ku scroll lagi kebawah dan donggg! kutemukan beberapa foto yang membuat bulu kuduk ku berdiri, foto dimana ia tanpa riasan sedikitpun tanpa wig dan tonjolan besar di lehernya, etdah itu jakun namanya, dan kuyakini bahwa dia ternyata seorang cowok!
Kepalaku blank tak percaya, aku pun kembali membuka video call, ia tak ada disana dan bila kuperhatikan memang kamarnya tak ubahnya seperti kamar cewek pada umumnya banyak boneka dan accesories accesories lucu
aku mengernyit, kepalaku masih berputar putar.
aku menghela nafas kusandarkan wajahku dimeja.
“aku harus berterus terang padanya”
lama aku menundukkan kepalaku
hingga akhirnya kulihat dia sudah kembali ke kamarnya, membawa sepiring makanan.
calista : “oh “ dia mengetik
calista : “kamu, udah nungguin dari tadi ya”
calista : “maaf kalau aku ngga ada”
calista : “aku barusan membuat puding”
gue : “puding ahahaha uhm enak kayaknya”
calista : “iya enak, kamu mau”
calista : “sini aku suapin” ketiknya manja
gue : “eh ahaha sayang sekali, aku sudah kenyang”
calista : “ya sayang, padahal beneran enak loh”
gue : “eh anu uhm”
gue : “boleh ngga aku bertanya satu hal padamu” aku membulatkan niat
calista : “apa itu tanya aja”
gue : “anu uhm begini anu...”
gue : “ehm kamu… kamu...”
gue : “kamu..
gue : “ehm kamu…”
gue : “kamu cowok ya ? “
aku gemetaran, menunggu responnya seakan waktu berjalan terasa lama, waktu seakan akan berhenti
donngg dia membalas cepat
calista : “eh”
calista : “ya..”
calista : “kamu ngomong apa” dia bertanya balik
calista : “ya aku cewek seperti yang kamu lihat”
calista : “tapi aku lihat kamu punya akun lain dan uhm ...”
calista : “akun..., akun facebook ?”
calista : “oh itu akunku yang lama memang kenapa, kok kamu tahu” dia menjawab singkat
gue : “jadi ini benar kamu ?” aku menunjukkan fotonya yang tanpa riasan dan tanpa wig
dia tidak membalas, agak lama kemudian
calista : “ya memang kenapa”
gue : “jadi kamu ladyboy?”
calista : “…...ya”
gue : “beneran”
calista : “…...iya”
gue : “ciyus?”
calista : “…...iya”
gue : “enelan ?”
calista : “…...ya aku memang ladyboy aku sudah ngasih kode padamu dari awal tapi kau sendiri yang bilang ingin berkenalan denganku”
calista : “kamu sendiri yang bilang ingin dekat denganku”
calista : “bulan depan aku akan operasi pita suara, jadi tunggu saja”
calista : “kalau suaraku sudah berubah aku ingin membuatmu surprise sebenarnya”
calista : “lagipula kini aku sudah menjadi cewek”
calista : “kamu sudah janji ingin menemuiku secepat mungkin”
gue : “ya memang aku bilang begitu, tapi masalahnya kamu ehm ladyboy...”
calista : “lantas kenapa kalau aku ladyboy di thailand hal ini sudah biasa”
calista : “banyak teman temanku juga ladyboy”
calista : “teman cowok cowok ku juga biasa saja”
calista : “lihat aku aku cantik bukan, manis bukan” dia menyakinkan
gue : “ya ya manis sih tapi kalau cowok…..”
calista : “memang kenapa, aku sudah operasi kelamin lagi!”
calista : “aku cewek sekarang”
gue : “maaf anu...”
gue : “tapi kita kayaknya...” aku menelan ludah
gue : “udahan aja deh”
calista : “oh jadi kamu asal campakkan aku gitu aja?!” tiba tiba dia marah
gue : “ya karena kamu cowok...”
calista : “memang kenapa ?! ... sudah kubilang aku sekarang sudah menjadi cewek !!!
calista : “dasar jangan mentang mentang karena kamu ganteng kamu seenaknya mengecap diriku rendahan”
gue : “oh aku ganteng ya haha, uh ehm tapi bukan itu masalahnya...”
calista : “brengsek”
calista : “kukira cowok indonesia itu baik baik!”
calista : “lo gak ada bedanya dengan cowok cowok lainnya di singapore!”
calista : “mati aja lo biar gue balik lagi ke thailand!!!”
kami pun bertengkar lama hingga pada akhirnuya dia berkata “kudoakan agar tuhan mengutuk lo menjadi seorang cewek biar tahu bagaimana rasanya perasaan gue”
sekejap ia mematikan webcamnya
betapa remuk diriku mengetahui bahwa dia ternyata seorang ladyboy yikss lantas aku menutup chat facebook ku kepalaku pun masih berputar putar ah sial padahal dia cantik tapi sayang dulunya berbatang, aku bergidik, perutku terasa mual, seketika aku menutup laptopku, dan lari menuju kamar mandi aku muntah walau tidak banyak tapi cukup bikin pusing. ya, aku memang tidak suka dengan banci, bencong, lekong, lgbt dan sejenisnya, walaupun dia cantik tapi amit amit kalau dulunya cowok.
------------------------
aku membuka pintu rumahku.
kuputuskan untuk berjalan jalan sebentar melepas penat otak
hari ini memang gila, aku benar benar shock
kepalaku dilanda kram cukup hebat.
tiba tiba seorang pria datang menepuk pundakku, membuyarkanku dari lamunan
seorang pria berbadan besar, berkumis dan memiliki janggut, berkantung mata tebal dan berambut cepak klimis, kulitnya sawo matang
om : “hai dik”
gue : “eh hai” jawabku
om : “boleh tanya sesuatu ngga?”
gue : “eiya mau tanya apa om”
om : “jalan sudirman 07 itu sebelah mana ya?”
gue : “oh jalan sudirman...”
gue : “bapak terus aja nanti ada pertigaan belok kiri habis itu belok kanan, ada perempatan belok kiri”
gue : “itu udah jalan sudirman”
om : “oh makasih dek”
om : “tapi udah malem….”
om : “adek mau... “
om : “nganterin om ngga”
gue : “eh”
gue : “kalau sendiri... kenapa om”
om : “nggak pa pa om hanya sedikit kesepian”
gue : “kesepian maksudnya”
om : “udahlah temenin aja ya om barang sebentar aja”
gue : “ha ah om kan laki masak gak berani” aku mengernyitkan dahi
om : “bukan gitu masalahnya” ia menarik tanganku dan mendekatkan didadanya
om : “om hanya butuh kehangatan adek”
gue : “kehangatan maksudnya….?!” keringatku bercucuran
om : “kehangatan punya nya adek” ia mengelus joni
reflek aku menjauhkan badanku “ apa apaan om ?!!“
om : “sudahlah turuti saja apa mau om” ia mencengkram pundakku
gue : “aha ah, maaf om sepertinya saya mau pulang aja, sudah malem” aku menepis tangannya dan berjalan cepat meninggalkannya
om : “tunggu dek” dia menyusulku
gue : “maaf om” aku berlari, ia mengejarku
aku menambah kecepatanku, dia juga semakin beringas mengejarku
kalang kabut aku berlari namun tiba tiba badanku melemah, kekuatanku hilang seketika, badanku jadi lemas dan tidak terkendali hingga akhirnya aku tersungkur ke tanah
grep,
om : “kena kau”
lantas dia berhasil menangkapku mencengkram tanganku dan menelungkupku menyosor ke aspal
om : “haha akhirnya om berhasil menangkapmu”
gue : “tunggu tunggu mau apa ente om”
om : “akan kunikmati tubuh indahmu sekarang”
gue : “menikmati tunggu, maksudny…….”
brettt! belum sempat aku meneruskan kata kataku, dia merobek celanaku, melorotkan celana dalamku
om : “haha kini akhirnya” dia berusaha membuka dengkulku
gue : “tidaaakk oom tungguuu…?!”
om : “ha ha sudah terlambat sayang!”
ia membuka selangkanganku daaaan….
gue : “tidaaaaakkkkk ooommm !!!!” “jangggaaaaan!!!”
kriiiingggg!!! kriiiingggg!!! kriiiingggg!!!
dering weker mengagetkanku seketika pula itu aku bangun, mataku puyer, mulutku menganga
“hah, hah,”
tubuhku bermandikan peluh, perutku terasa kram, mataku berkunang kunang
“hah..” “hah..”
“ hah……..”“ hah……..”
“ugh……...”
ehm ………”
uhuk………..”
“ugh….
“ ah…...” “hmm...”
“barusan itu apaan”
“ugh kepalaku pusing”
aku pun mengelap keringat di kening mengatur nafasku yang tak beraturan
belum genap jiwaku terkumpul
aku memejamkan mata, dan kusadari bahwa itu semua hanyalah mimpi
“gila”
“gila... kok bisa mimpi gitu ya gue ?” Aku bergumam
anjir hampir aja gue mau diperkaos sama om om brewok”
“urrugh”
“err…...”
“mana jelek lagi komuknya” aku menggerutu
aku mengatur nafasku
“asem dah dari kemarin malem kejadian gak mengenakkan melulu”
aku bangkit melepaskan sprei yang menyelimutiku
“tadi malem juga” aku mendongakkan kepala
“tadi malem gue barusan putus sama lekong” aku terdiam dalam pikiran
“ya sudahlah”
“yang penting….”
“yang penting hari ini gue sekolah ketemu cewek beneran”
“lupakan mimpi and kejadian semalam”
aku berdiri, namun ada hal aneh, kurasakan badanku terasa lebih ringan heran, aku menjinjit, bisa kulakukan dengan mudah, aku pun melompat lompat
”eh kok ringan banget badan gue keknya badan gue jadi kopong habis mandi keringat”
kaget, aku pun melihat jemariku, aku mengamatinya dengan seksama
“kayaknya jari gue rasanya lebih mungil deh , apa perasaan gue aja ya”
aku juga mengelus elus kulitku, aneh,
“asem kok jadi halus gini”
Hal lain yang mengejutkanku, aku melihat dadaku terlihat menonjol, aku terhenyak, reflek aku memegangnya, terasa membengkak,
“etdah, apa mungkin dada gue lebam?” aku berpikir keras
“Tapi gak terasa sakit kok “
aku berkeringat dingin,
“ada apa gerangan”
perasaanku tidak enak, aku berlari menuju cermin,
“drop drop drop….”
aku sampai didepan cermin dan
“glekk...”
diriku terhenyak dan terbelalak
mulutku kembali menganga, aku mematung diam seribu bahasa
tubuhku kaku dan tidak bergerak
mulutku mulai merapal
“a a a aaah…..”
“apa apaan….”
badanku menggigil
“yang benar saja” gigiku bergidik
bagaikan disambar petir tubuhku lemas. ya, tidak kutemukan bayangan diriku yang biasanya
tidak ketemukan wajah tampanku yang menawan,
tidak kutemukan pandangan mataku yang tegas
tidak kudapati postur tubuhku yang gagah
tidak kudapati potongan rambut pendekku yang keren
justru, justru yang kudapati adalah …..
“ce…”
“ce….”
“ce…...”
“ceweekk……. ?!?
kulihat sosok seorang bayangan cewek, seorang cewek yang berwajah mungil nan polos seorang cewek bermata hitam legam dan belo, rambutnya panjang sepunggung berponi samping berkulit putih dan mirip seorang mantan member ak48, oku manami, dan itu terpantul tepat didepanku aku terperangah dan tetap terbelalak jantungku berdegup kencang rasanya darah mengalir deras ke otak memuncak dan ingin meletus dari ujung kepala, aku menggeleng gelengkan kepala tak percaya,
“apa yang sebenarnya terjadi pada gue”
“mengapa bisa begini”
“oh my god”
“gue... gue….”
“gue baru...”
“gue baru saja … jadi seorang cewek???!”
Belum sempat aku meluruskan akal sehatku, kudengar suara langkah kaki menaiki tangga
“drop drop drop”
“ a a .. ada seseorang” pikirku
“drop… drop.. drop...”
“ a .. a . ah”
“tep” suara itu berhenti
hingga akhirnya langkah kaki itu sampai didepan pintu kamarku
“tok tok tok”
“tok…”
ibu : “ardi.. ardi….”
ibu : “Ardi buka pintunya ayo sarapan”
ibu : “ardii... “
dooonggg! ibu mengetuk pintuku gawat, aku panik, aku panik tujuh keliling apa yang harus kulakukan
“si .. si sial….”
“gue gak mungkin ngasih tahu ibu”
“ ngasih tau ibu apa yang barusan kejadian”
“dem… sial….?!”
ya aku tak mungkin memberi tahu ibu bahwa aku baru saja,
baru saja….
baru saja terkena kutukan!!!!
anasabila memberi reputasi
1
2.5K
Kutip
14
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan