- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Daftar Oknum Terguncang Terkait Pilkada DKI 2017


TS
nodali
Daftar Oknum Terguncang Terkait Pilkada DKI 2017
Hiruk pikuk dunia perpolitikan membuat panas dingin siapapun. Berikut, daftar oknum terguncang menjelang pilkada DKI. Daftar berikut dibuat sebagai pemetaan isu-isu hangat yang terjadi belakangan ini.
1. Ahok. Lebih tepatnya sih, pengguncang suasana. Mengapa, karena seperti yang dia bilang, dia punya 1000 musuh. Padahal, bisa lebih, malah lebih banyak.Walaupun demikian, ia pun terguncang juga, oleh karena berbagai isu yang diarahkan ke Ahok. Misalkan, kasus RS Sumber Waras yang sampai sekarang KPK belum menemukan 2 alat bukti yang kuat untuk mejadikannya tersangka. Belum lagi, isu gratifikasi yang dikomentari oleh Mahfud MD, padahal Ahok sudah mengakuinya, dana tersebut diterimanya sebagai dana kampanye pada tahun 2012 sebelum dia jadi pejabat. Nasibmu lah Pak Ahok, angkat tangan dah!
2. Yusril. Dia terguncang gegara isu kasus yang ingin dia bela ketika kapal asing mencuri ikan di Indonesia. Memang benar, itu tugasnya pengacara. Tapi, banyak yang mempertanyakan hati nuraninya dalam hal ini, ketika Indonesia berusaha menjadi pusat maritim dunia. Lebih terguncang lagi ketika ada isu SARA yang disampaikan oleh adiknya. Sebenarnya itu tak bisa dihubungkan, tetapi, komentar netizen tidak dapat dibendung. Ditambah lagi, karena saking pengennya Yusril jadi gubernur, ia rela mendaftar sebagai balon di partai lain, PDIP, padahal dia yang notabene ketua partai. Bukankah lucu, ketika kader partainya saja sepertinya kurang aa respect padanya, lalu apakah PDIP juga memiliki respect yeng lebih besar dari kadernya sendiri? Entahlah.
3. Oknum anggota DPRD DKI, terutama Sanusi. Guncangan yang terlalu hebat, hingga mendapat kehormatan memakai baju orange yang diberikan oleh KPK. Belum lagi, manuver oknum anggota DPRD lainnya yang ingin buang badan atas kasu OTT tersebut. Oknum lainnya adalah, M. Taufik yang kerap kali mengeluarkan pernyataan yang selalu berseberangan dengan pernyataan Ahok. Sayangnya, dia bungkam setelah diperiksa 8 jam di kantor KPK minggu ke-3 April 2016. Onum DPRD lainnya adalah, Haji Lulung, yang katanya akan memotong telinganya jika Ahok menggugat BPK ke PTUN, sayangnya janjinya hanya berlaku 2 hari saja, dan dia sendiri yang memutuskan masa kadaluarsanya. Mantap kam rasa nak ku?
4. Oknum DPR RI. Gegara Ahok seorang, oknum anggota DPR RI turun tangan dan ikut mengeluarkan pendapat atas kasus reklamasi, RS Sumber Waras, relokasi, dll. Apakah di senayan tersebut kurang banyak kerjaan? Entahlah.
5. Oknum BPK. Ini lebih terguncang lagi. Bayangkan saja, ada oknum BPK yang mau mengajak duel dengan Ahok, yang notabene sedang menjabat sebagai Gubernur DKI. Hah? Gak salah? Jaman secanggih ini, masih juga demen main fisik? Mengajak ribut tetangga, boleh lah. Okum BPK laiinya juga terguncang karena temuan dari publikasi panama papers, sampai-sampai Ruhut Sitompul pun menyuarakan agar ketua BPK segera mengundurkan diri. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan martabat BPK dimata publik dan menjaga integritas sebuah lembaga negara.
6. Ahmad Dhani, yang katanya digadang-gadang mau maju dalam pentas pilkada DKI. Sayangnya, meskipun sekeras apapun dia mengeluarkan ide (lebih tepatnya: ISU), namun warga Jakarta sepertinya tidak menaruh percaya dan simpati pada oknum yang satu ini. Mungkinkah hal ini gegara janji sebelumnya yang belum ditepati, bahwa akan memotong "kemal*annya" jika Jokowi terpilih sebagai presiden RI? Entahlah.
7. Sandiago Uno, salah satu pengusaha yang katanya sukses di Indonesia dan ingin mencalonkan diri menjadi calon gubernur DKI. Tak ada angin, tak ada hujan, namanya juga tercantum dalam panama papers? Guncangannya ikut menyeret namanya ditelan angin bagai yang berhembus.
Siapakah calon terguncang lainnya?
1. Ahok. Lebih tepatnya sih, pengguncang suasana. Mengapa, karena seperti yang dia bilang, dia punya 1000 musuh. Padahal, bisa lebih, malah lebih banyak.Walaupun demikian, ia pun terguncang juga, oleh karena berbagai isu yang diarahkan ke Ahok. Misalkan, kasus RS Sumber Waras yang sampai sekarang KPK belum menemukan 2 alat bukti yang kuat untuk mejadikannya tersangka. Belum lagi, isu gratifikasi yang dikomentari oleh Mahfud MD, padahal Ahok sudah mengakuinya, dana tersebut diterimanya sebagai dana kampanye pada tahun 2012 sebelum dia jadi pejabat. Nasibmu lah Pak Ahok, angkat tangan dah!
2. Yusril. Dia terguncang gegara isu kasus yang ingin dia bela ketika kapal asing mencuri ikan di Indonesia. Memang benar, itu tugasnya pengacara. Tapi, banyak yang mempertanyakan hati nuraninya dalam hal ini, ketika Indonesia berusaha menjadi pusat maritim dunia. Lebih terguncang lagi ketika ada isu SARA yang disampaikan oleh adiknya. Sebenarnya itu tak bisa dihubungkan, tetapi, komentar netizen tidak dapat dibendung. Ditambah lagi, karena saking pengennya Yusril jadi gubernur, ia rela mendaftar sebagai balon di partai lain, PDIP, padahal dia yang notabene ketua partai. Bukankah lucu, ketika kader partainya saja sepertinya kurang aa respect padanya, lalu apakah PDIP juga memiliki respect yeng lebih besar dari kadernya sendiri? Entahlah.
3. Oknum anggota DPRD DKI, terutama Sanusi. Guncangan yang terlalu hebat, hingga mendapat kehormatan memakai baju orange yang diberikan oleh KPK. Belum lagi, manuver oknum anggota DPRD lainnya yang ingin buang badan atas kasu OTT tersebut. Oknum lainnya adalah, M. Taufik yang kerap kali mengeluarkan pernyataan yang selalu berseberangan dengan pernyataan Ahok. Sayangnya, dia bungkam setelah diperiksa 8 jam di kantor KPK minggu ke-3 April 2016. Onum DPRD lainnya adalah, Haji Lulung, yang katanya akan memotong telinganya jika Ahok menggugat BPK ke PTUN, sayangnya janjinya hanya berlaku 2 hari saja, dan dia sendiri yang memutuskan masa kadaluarsanya. Mantap kam rasa nak ku?
4. Oknum DPR RI. Gegara Ahok seorang, oknum anggota DPR RI turun tangan dan ikut mengeluarkan pendapat atas kasus reklamasi, RS Sumber Waras, relokasi, dll. Apakah di senayan tersebut kurang banyak kerjaan? Entahlah.
5. Oknum BPK. Ini lebih terguncang lagi. Bayangkan saja, ada oknum BPK yang mau mengajak duel dengan Ahok, yang notabene sedang menjabat sebagai Gubernur DKI. Hah? Gak salah? Jaman secanggih ini, masih juga demen main fisik? Mengajak ribut tetangga, boleh lah. Okum BPK laiinya juga terguncang karena temuan dari publikasi panama papers, sampai-sampai Ruhut Sitompul pun menyuarakan agar ketua BPK segera mengundurkan diri. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan martabat BPK dimata publik dan menjaga integritas sebuah lembaga negara.
6. Ahmad Dhani, yang katanya digadang-gadang mau maju dalam pentas pilkada DKI. Sayangnya, meskipun sekeras apapun dia mengeluarkan ide (lebih tepatnya: ISU), namun warga Jakarta sepertinya tidak menaruh percaya dan simpati pada oknum yang satu ini. Mungkinkah hal ini gegara janji sebelumnya yang belum ditepati, bahwa akan memotong "kemal*annya" jika Jokowi terpilih sebagai presiden RI? Entahlah.
7. Sandiago Uno, salah satu pengusaha yang katanya sukses di Indonesia dan ingin mencalonkan diri menjadi calon gubernur DKI. Tak ada angin, tak ada hujan, namanya juga tercantum dalam panama papers? Guncangannya ikut menyeret namanya ditelan angin bagai yang berhembus.
Siapakah calon terguncang lainnya?

Diubah oleh nodali 21-04-2016 19:56
0
2.7K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan