Gunung Everest memang dikenal sebagai puncak tertinggi di dunia, tapi kini sebutan untuk gunung yang ditaklukkan Sir Edmund Hillary bertambah, Everest telah menjadi tempat pembuangan sampah tertinggi di bumi. Geram dengan kondisi yang terjadi di gunung yang selalu diselimuti salju ini Pemerintah Nepal melalui Menteri Pariwisata Madhusudan Burlakoti menerapkan aturan baru yang akan berlaku mulai April.

Peraturan baru itu mewajibkan kepada setiap petualang yang mendaki Gunung Everest untuk membawa kembali turun sampah seberat delapan kilogram ditambah sampah dari perbekalan yang mereka bawa sebelumnya.


Sampah di kawasan Gunung Everest sangat beragam bentuknya, sampah dari bungkus makanan, tabung oksigen, tenda-tenda yang sudah tak terpakai dan tubuh-tubuh pendaki yang tewas membeku tersebar keberadaannya.


Bila aturan tidak diterapkan secepatnya, Gunung Everest akan menjadi tempat tertinggi dengan polusi sampah yang luar biasa banyak. Pemerintah Nepal sendiri akan menjauhkan denda bagi siapapun yang tak menjalankan aturan yang telah ditetapkan atau menyita deposit yang diserahkan sebelum para pendaki melakukan pendakian. Deposit atau jaminan yang harus diserahkan oleh pendaki itu sendiri kini nilainya mencapai Rp 45.760.000/ grup dan akan dikembalikan setelah setiap tim menunjukkan bukti bahwa mereka membawa sampah dari perbekalan yang mereka bawa.


Selain menerapkan aturan untuk menjaga lingkungan kawasan Gunung Everest, Pemerintah Nepal akan membangun sejumlah fasilitas seperti kamar mandi yang bersih dan pendirian pos yang akan dijaga oleh petugas polisi dan tentara.


Saat ini sejumlah lembaga juga berupaya melakukan pelestarian kawasan Gunung Everest, bahkan sebuah lembaga nirlaba menggelar pameran yang menghadirkan sampah-sampah dari Gunung Everest dan menunjukkan dampak dari sampah yang ditinggalkan di kawasan itu.


The Eco Everest Expedition pada tahun 2008 berhasil membawa turun 15 tonsampah,600kgkotoran manusiadanenam tubuh manusia yang tewas membeku. Tak hanya itu, menurut Dawa Sherpa , manajer ekspedisi di Asian Trekking, lembaganya mengaku juga menyelenggarakan tur bersih-bersih tahunan ke Everest. Paket itu menurutnya untuk mendorong setiap para pendaki untuk turut menjaga Gunung Everest agar tetap bersih.


Bulan lalu, Pemerintah Nepal telah memangkas biaya untuk pendaki individdu, namun aksi pangkas ini dinilai tidak efektif meski berhasil mendatangkan banyak pendaki, kekhawatiran itu dikarenakan semakin banyak pendaki memadati Everest hanya akan menambah tumpukan sampah juga ketidak-teraturan di tempat itu.


Sejak 1953, Gunung Everest menjadi ladang pendapatan bagi warga. Pendakian pertama yang dilakukan Edmund Hilary dan seorang Sherpa Tenzing Norgay dahulu mengikut sertakan puluhan sherpa ( pembawa barang) yang diupah. Selain menjadi Sherpa banyak penduduk di kawasan Kathmandu Nepal juga membuka penginapan-penginapan yang kerap ramai didatangi wisatawan, terutama pada bulan April dan Mei yang biasa dikenal sebagai musim pendakian.







Maaf ya gan kalo Thread ane berantakan, maklum ini first thread dan ane masih baru di kaskus

Ngakak ane gan bacanya



Bisa jadi gan bisa jadi



Pasti beku gan, tapi ya mungkin mereka kepepet gan....