Belajar dari Kasus JIS, Apa yang Perlu Diajarkan pada Anak Tentang Seks?
TS
benedick.henry
Belajar dari Kasus JIS, Apa yang Perlu Diajarkan pada Anak Tentang Seks?
Untuk agan yang punya anak, mendengar berita tentang kasus JIS pasti iktan miris dan sekaligus cemas. Bagaimana jika hal tersebut terjadi di sekitar kita? Ane sendiri setiap hari memperhatikan perkembangan anak Ane dan jadi sadar, kalo bekal pendidikan seks tersebut emang harus diajarkan oleh orang tua sejak dini sebaik mungkin. Seenggaknya ane harus ajarin anak ane untuk berani dan tegas bicara TIDAK pada orang-orang di sekitarnya yang ingin menyentuk tubuhnya. Sekaligus ngajarin mereka untuk teriak kencang..apapun deh...
ane agak sebel lihat kasus JIS soalnya
Pelecehan seksual pada anak yang terjadi di JIS menjadi sebuah catatan hitam, yang memperlihatkan bagaimana penyimpangan seksual sudah sangat meresahkan masyarakat. Dan, hal ini juga menjadi pelajaran baru bagi semua orang tua, tentang pentingnya memberikan pendidikan seks usia dini, agar anak juga bisa memahami bagaimana cara mereka menghindari diri dari pelecehan seksual.
Salah satu kendala mengapa pendidikan seks usia dini jarang menjadi topik bahasan para orang tua adalah, karena tingkat pengetahuan dari orang tua itu sendiri yang juga masih sangat minimal, sehingga mereka seringkali dilanda kekhawatiran, jika apa yang disampaikannya tidak sesuai untuk anak-anak mereka.
Spoiler for Penelitian Tentang Minimnya Pendidikan Seks pada Anak:
Fisher J dan Mc Taggart, memaparkan pandangannya pada Review of Sex and Relationships Education (SRE) pada tahun 2008, dan telah diterbitkan di UK Youth Parleament. Menurut peneliti, berdasarkan pada jejak pendapat 20.000 orang di usia yang relatif muda, 40% dari mereka menyebutkan bahwa pendidikan tentang seks yang mereka terima masih amat sangat minim, dan hanya 33% yang menerima nya dengan kualitas rata-rata. 43% dari mereka menyebutkan bahwa mereka belum pernah mendapatkan pelajaran tentang hubungan berlainan jenis.
Spoiler for "Tanggapan UNESCO dan UNICEF Mengenai Seks di Usia Dini":
United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memapaparkan, bahwa cukup banyak kendala yang menghambat jalannya pendidikan tentang seks kepada anak-anak. Salah satunya adalah, karena anggapan tabu tentang informasi seks itu sendiri. Selain itu, sumber-sumber panduan dan tutorial tentang bagaimana agar pendidikan seks tersebut bisa diterima oleh anak-anak dengan sehat, jumlahnya terbilang sangat sedikit, sehingga anak-anak tidak memiliki banyak sumber bacaan yang berkualitas dalam belajar tentang seks. Inilah yang menjadi satu alasan mengapa pada akhirnya UNESCO, UNICEF, UNAIDS, UNFPA bekerja sama dalam membuat panduan tentang pendidikan seks yang baik.
Dengan terbukanya kasus pelecehan seksual Jakarta International School (JIS), maka sudah saatnya setiap orang tua lebih waspada kepada lingkungan sekitar anak-anak mereka. Sekalipun tidak bisa terus-menerus mendampingi, pembekalan tentang pendidikan seks usia dini yang sehat, kepada anak-anak diharapkan bisa menjadi salah satu cara untuk menghalau terjadinya pelecehan seksual di kemudian hari.
Pendidikan Seks Usia Dini : Semakin Cepat Semakin Baik
Mengajarkan anak mencintai tubuhnya sendiri Tidak ada waktu yang paling tepat untuk memberikan pendidikan seks usia dini, selain sesegera mungkin. Terlebih jika anak telah mengenal tentang tubuh mereka, maka pengenalan tentang hal tersebut harus sudah dilakukan.
Yang pertama-tama harus dilakukan tentunya membuat anak terlebih dahulu mencintai tubuh mereka sendiri. Dengan bekal mencintai tersebut, anak juga merasa memiliki kewajiban untuk memelihara tubuhnya.
Tentunya, dalam menyampaikan pesan kepada anak, semua disesuaikan dengan tingkatan usia anak:
Spoiler for Pendidikan Seks Untuk Balita:
Ajarkan kepada mereka pendidikan seks saat mereka sedang mandi. Kenalkan bagian-bagian tubuh mereka dan bagaimana cara mereka merawatnya. Pada anak balita, bahasa yang disampaikan pun harus mudah dipahami. Misalnya: Ketika Anda menyampaikan tentang payudara, sampaikan bahwa payudara ini nantinya untuk dedek bayi menyusu, jadinya harus dijaga dengan baik. Jika Anda orang lain yang akan menyentuhnya, maka berteriaklah yang lantang atau berlarilah.
Ajarkan juga kepada anak bahwa bagian-bagian vital di tubuh mereka adalah sesuatu yang ekslusif yang mereka miliki, sehingga tidak boleh ada orang lain yang menyentuh atau berusaha untuk menyakiti bagian-bagian tersebut.
Spoiler for Pendidikan Seks Untuk Anak-anak :
Di usia ini anak sudah mengenal lawan jenis, sehingga mereka sudah memiliki ketertarikan satu sama lainnya. Pendidikan tentang hubungan yang baik antara pria dan wanita sudah bisa diajarkan di usia ini.
Anak-anak di usia ini juga lebih peka dengan perkembangan organ reproduksi. Mereka mungkin akan bertanya, darimana seorang adik berasal, mengapa ibunya mengandung dan lain sebagainya. Jawablah pertanyaan tersebut dengan jawaban yang realistis tapi tidak perlu terlalu ilmiah. Misalnya, katakan bahwa ibunya mengandung karena ada seorang adik bayi yang akan dilahirkan.
Selain itu, dikarenakan pelecehan seksual banyak terjadi di usia ini, orang tua sebaik mungkin memberikan pendidikan tentang apa saja yang harus dilakukan seorang anak, jika dihadapkan dengan situasi tersebut, seperti mengajarkan anak untuk menolak dipeluk oleh orang lain, menolak dicium, diajak jalan-jalan, duduk berduaan dan lain sebagainya. Ajarkan kepada mereka untuk tegas mengatakan TIDAK pada siapun yang ingin memegang tubuh mereka.
Spoiler for Pendidikan Seks di Usia Remaja:
Hubungan remaja dengan kawan-kawannya semakin akrab saat ini, karenanya pendidikan seks usia dini harus lebih digiatkan. Berikan pendidikan tentang sistem reproduksi lebih mendalam lagi, seperti mengapa seorang wanita mengalami menstruasi, mengapa seorang anak pria mengalami mimpi basah dan apa saja yang harus mereka lakukan ketika mengalaminya. Anak-anak di usia pubertas perlu pembekalan tentang bagaimana merawat kebersihan alat kelamin.
Di usia remaja, pembekalan akan bertambah lagi, khususnya mengenai hubungan antar lawan jenis. Mereka perlu mengetahui apa saja dampak yang mungkin terjadi jika mereka melampaui batas dalam pergaualan. Tidak perlu khawatir untuk memberikan batasan-batasan dalam berhubungan dengan teman-teman berlawanan jenis.
Dampingan orang tua mengenai materi seksualitas perlu lebih fokus lagi. Mengingat peran media masa dan internet semakin besar, dan kemungkinan mereka mencari informasi seks lebih bebas, maka komunikasi lebih mendalam pada anak-anak perlu ditingkatkan. Ceritakan apa saja yang perlu mereka ketahui di usia tersebut. Merahasiakan segala sesuatu tentang seks, membuat keinginan mereka untuk mencari tahu semakin besar, akibatnya adalah informasi yang mereka temukan mungkin tidak bisa disaring dengan benar, dan mereka mendapatkan informasi yang salah.
Walaupun masih mengalami kontroversi, tidak ada salahnya mengajarkan kepada anak remaja Anda mengenai kontrasepsi. Tapi, pemaparan yang digunakan selalu dengan bahasa yang baik, sehingga anak Anda tidak melihatnya sebagai peluang untuk melakukan hubungan seksual.
Yang tidak kalah penting dari semua adalah, pendidikan moral dan agama yang cukup, ditanamkan sejak anak-anak Anda kecil. Dengan bekal ini, maka mereka akan lebih bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan tentu saja kepada Tuhannya.
Dengan melihat kenyataan bahwa masalah seksual pada anak dan remaja semakin meningkat, yang ditandai dengan peningkatan jumlah pelecehan seksual anak, eksploitasi anak, seks bebas dan lain sebagainya, maka tidak ada salahnya jika pendidikan seks usia dini tidak lagi dianggap tabu, dan menjadi tanggung jawab bagi banyak orang dewasa untuk menterjemahkannya kepada setiap anak dengan bahasa mereka secara sehat dan bijaksana.
Itu sedikit info tentang apa yang harus kita sebagai orang tua sampaikan tentang seks pada anak-anak kita nantinya. Moga bermanfaat buat agan-agan yang udah punya anak, semoga kasus di JIS tidak menimpa anak-anak kita dan semua anak di Indonesia ini.