Beberapa waktu yang lalu, nenek saya, yang sempat mengenal mantan pacar saya semasa kuliah, tiba-tiba bertanya, "Dulu kenapa putus sama dia?" Saya hanya menjawab sambil lalu, "Dia pikir saya terlalu pintar untuknya, Nek." Tapi, kemudian, saya merenungkannya berhari-hari.

Sejak kecil, saya selalu terbiasa mendapatkan contoh dari perempuan pintar, kuat, mandiri, dan sukses, baik di urusan domestik maupun karier di luar rumah. Saya tumbuh dengan mengagumi perempuan yang menjabat sebagai CEO, profesor, atau sekadar memiliki usaha sendiri. Di kala remaja lain belajar menggunakan make up, saya sibuk meningkatkan nilai pelajaran, menghadiri seminar jurnalistik, dan ikut lomba debat Bahasa Inggris. Cita-cita saya adalah memiliki talkshow sendiri, mungkin seperti Mata Najwa saat ini. Buat saya, perempuan pintar itu keren sekali dan saya ingin menjadi salah satu di antara mereka.

Sayangnya, saya harus menerima kenyataan bahwa perempuan pintar adalah ‘pilihan nomer dua’ di mata teman lelaki seumuran saya. Mereka ‘ngeri’ bertatapan apalagi kalau harus mengobrol dengan saya. Kata mereka, "Saya tidak asyik. Yang dibahas hal-hal penting terus." Saya jadi minder dan perlahan mengubur impian saya untuk 'mengubah dunia' demi mendapatkan kekasih.
Saat kuliah, setelah berhasil memiliki pacar, lingkungan kembali mengingatkan saya atas keinginan yang menggebu untuk berprestasi. Ketika ada teman sekelas yang mendapatkan IP 4 sempurna, saya kecewa kepada diri sendiri. Padahal, IP saya saat itu sama sekali tidak buruk, 3,75. Jauh lebih tinggi daripada pacar yang hanya memiliki IP 2,85. Saya juga ‘haus’ akan pengalaman. Saya menjadi penyiar radio swasta sambil tetap aktif di klub debat Bahasa Inggris. Semuanya mendorong saya untuk terus melahap berita dan pengetahuan.

Saya pikir, si dia seharusnya bangga kepada saya. Toh, saya tidak pernah membahas tentang perbedaan nilai kami. Saya menyayanginya apa adanya. Namun, setelah beberapa tahun bersama, kami harus berpisah juga. Saat itu dia pernah berkata, "Haruskah kamu selalu memimpin? Apakah menjadi yang terbaik di segala aspek sebegitu pentingnya untukmu?"

Saya terhenyak. Mungkin dia merasa insecure. Mungkin dia merasa egonya terluka. Ada banyak kemungkinan. Tapi, kalau saja dia (dan kamu) tahu, sebenarnya perempuan pintar adalah perempuan idaman setiap laki-laki. Berikut buktinya.

Setiap Ibu adalah Perempuan yang Cerdas dan Kuat


Photo credit: zwitsal.co.id

Hal ini tidak perlu diperdebatkan. Ibu rumah tangga, bekerja, maupun working-from-home mom, semuanya pasti perempuan yang pintar. Mereka pintar mengatur rumah dan finansial. Mereka memahami nutrisi seperti apa yang harus didapatkan oleh anggota keluarganya. Mereka mendidik anak-anak mereka hingga menjadi sarjana, direktur, presiden, dan masih banyak lagi. Mereka mengajarkan kekuatan, kebijaksanaan, dan makna kehidupan. Mereka juga berjuang keras untuk menciptakan kebahagiaan di rumah, terkadang bahkan mengorbankan kebahagiaan dirinya sendiri.

Kamu tentu ingin anakmu dibesarkan dalam suasana yang penuh motivasi dan inspirasi, kan? Sehingga sebaiknya kamu memilih perempuan pintar untuk menjadi pendamping hidupmu.

Less Drama, More Trust



Perempuan pintar punya kepercayaan diri yang tinggi. Ketika dia memilih untuk bersamamu, maka dia tidak akan meragukan perasaanmu. Tidak ada yang namanya cemburu tidak jelas, membombardirmu dengan pertanyaan menyelidik, atau stalking, dan membatasi pergaulanmu. Selama kamu dapat dipercaya, dia tidak akan bermasalah dengan teman-temanmu. Namun, sekali kamu mengkhianatinya, bersiaplah untuk segera dihapus dari kehidupannya.

Ingin Memiliki Me Time dan Waktu Kencan yang Berkualitas? Bersama Perempuan Pintar adalah Pilihan Tepat


Photo credit: prophotonut.com

Perempuan yang memiliki segudang aktivitas sadar bahwa setiap detik berharga. Sebagaimana dia membutuhkan waktu untuk meraih aktualisasi dirinya, dia akan memberimu ruang untuk berkembang. Pernah punya pengalaman berkencan dengan perempuan yang memaksamu untuk menemaninya ke salon, padahal kamu sedang ingin ke bengkel? Perempuan pintar tidak akan merajuk. Sebaliknya, dia akan sangat menghargai kebersamaan kalian. Dia tahu betapa dia juga membutuhkan waktu untuk fokus pada pekerjaannya saat di rumah atau di kantor masing-masing, sehingga dia akan memberikan 100% saat bersamamu.

Kencan Tidak Pernah Membosankan


Photo credit: Pixabay

Sejujurnya, selama hampir empat tahun saya berpacaran dengan si mantan, saya hampir selalu menyertakan dirinya dalam kegiatan saya. Nonton konser di mana saya bertugas sebagai liaison officer, nonton pertandingan sepak bola ketika saya menulis skripsi tentang pesepakbola asing, dan lain-lain. Kami mengakui bahwa networking saya lebih luas daripada si dia dan di pikiran saya, saya ingin hal ini memberi keuntungan baginya juga. Dengan banyak pilihan kegiatan seru yang saya miliki, kencan kami pun akan selalu menyenangkan karena variatif dan tak membosankan.

Perempuan Pintar Mudah Dibahagiakan


Photo credit: Pixabay

Masa sih? Ya, perempuan mandiri sangat mudah untuk disenangkan. Baginya, sebuah hubungan adalah tempat di mana dia bisa melepaskan beban. Jangan berpikir bahwa perempuan pintar adalah sosok manusia tanpa cela. Di depan kekasihnya, dia sudah cukup bahagia karena ada seseorang yang mencintainya. Tidak hanya karena kelebihannya, tapi juga kekurangannya. Dia juga sudah cukup terbiasa dengan hal-hal yang ‘luar biasa’ di luar sana, sehingga bersamamu, dia akan mencari hal-hal yang sederhana. Saya pernah mengatakan kepada (mantan) pacar saya, "Kalau lagi sama kamu Ay, menunggu cat kering saja sudah membuat aku bahagia!" Sayangnya, gombalan ini kurang berhasil untuknya.

Menjadi Motivasi untuk Maju Bersama



"Jangan cintai aku apa adanya? Jangan. Tuntutlah sesuatu agar kita jalan ke depan." (Tulus)
Familiar dengan kutipan lagu di atas? Tulus saja punya lagu berjudul, ‘Jangan Cintai Aku Apa Adanya’. Tulus dalam lagunya membagikan pesan bahwa dia menginginkan pasangannya memberikan ekspektasi yang lebih bagi dirinya agar dirinya pun terpacu untuk menjadi lebih baik. Dari lirik lagu ini, kamu akan belajar untuk tak jadi laki-laki yang senang ‘main aman’ dengan memilih bersama perempuan yang ‘biasa saja’.

Perempuan yang pintar dan kuat akan menjadi penyemangat dan pendukung nomer satu bagimu. Dia akan mengerti kalau kamu sedang sibuk mengurusi pekerjaan karena dia tahu hal ini adalah untuk kebaikan bersama.

Ingin Hubungan yang Tahan Lama dan Serius? Perempuan Pintar yang Harus Kamu Pilih


Photo credit: mindyandphil.com
Perempuan pintar cenderung mempertimbangkan segala sesuatu dengan hati-hati, sehingga seolah-olah tidak tertarik kepadamu. Tapi, yang ada di pikirannya adalah bahwa dia ingin memberikan yang terbaik untukmu dan hubungan kalian. Dia menginginkan hubungan yang langgeng, saling menguatkan, dan saling mendewasakan. Dia tidak ingin membuang waktumu. Oleh karena itu, akan lebih baik baginya untuk memasuki sebuah hubungan dengan hati dan mental yang siap.