- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Belajar Mengolah Tinja, Pejabat Pemkot Bekasi ke Filipina


TS
hap69
Belajar Mengolah Tinja, Pejabat Pemkot Bekasi ke Filipina
Quote:
Belajar Mengolah Tinja, Pejabat Pemkot Bekasi ke Filipina
SENIN, 18 APRIL 2016 | 12:31 WIB

Seorang warga mengambil air yang tertutup Llmbah busa di Kali Ancol, Jakarta, 16 Februari 2016. Limbah busa di Kali Ancol tersebut merupakan indikator pencemaran air. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Bekasi - Sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, bakal bertolak ke Filipina pada 26-29 April 2016 mendatang. Kunjungan itu, untuk belajar mengolah tinja. Dikabarkan, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi turut dalam kunjungan tersebut.
Kepala Dinas Bangunan dan Permukiman, Kota Bekasi, Dadang Ginanjar mengatakan, kunjungan itu merupakan undangan dari pihak Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH). Selain Kota Bekasi, ada pemerintah pusat, dan empat kota/kabupaten di Indonesia. "Seluruh biaya dan kebutuhan di sana ditanggung oleh IUWASH," kata Dadang, Senin, 18 April 2016.
Menurut Dadang, kegiatan itu merupakan pertukaran ilmu dalam pengelolaan limbah tinja di Filipina. Pihaknya bakal belajar tentang peraturan, strategi, dan penerapannya di Kota Manila, Filipina. Di sana kata dia, sudah melakukan pelayanan lumpur tinja terjadwal seperti di Maynilad/Lagoona dan Baliwag. Adapun, Kota Bekasi, pengolahan limbah tinja berada di area Tempat Pembuangan Akhir, Sumur Batu.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Tumai, mengakui sudah ada tembusan surat izin dari Wali Kota Bekasi ke Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, ihwal rencana kunjungan kerja ke Filipina pada akhir April ini. "Keputusan sepenuhnya ada di Gubernur, tapi saran saya dibatalkan kalau bisa," kata dia.
Alasannya, ujar Tumai, karena masih banyak pekerjaan di Kota Bekasi, sehingga eksekutif bisa fokus melakukan pekerjaan yang belum rampung. Selain itu, menjaga imaje pejabat kunjungan kerja ke luar negeri. Adapun, belajar mengolah limbah cukup di dalam negeri saja. "Di dalam negeri juga banyak yang bisa mengerti cara mengolah limbah," kata Tumai.
Diketahui, Pemerintah Kota Bekasi Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu. Sayangnya, pengolahan limbah tinja tersebut belum maksimal, sehingga pemerintah akan melakukan perbaikan.
ADI WARSONO
SENIN, 18 APRIL 2016 | 12:31 WIB

Seorang warga mengambil air yang tertutup Llmbah busa di Kali Ancol, Jakarta, 16 Februari 2016. Limbah busa di Kali Ancol tersebut merupakan indikator pencemaran air. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Bekasi - Sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, bakal bertolak ke Filipina pada 26-29 April 2016 mendatang. Kunjungan itu, untuk belajar mengolah tinja. Dikabarkan, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi turut dalam kunjungan tersebut.
Kepala Dinas Bangunan dan Permukiman, Kota Bekasi, Dadang Ginanjar mengatakan, kunjungan itu merupakan undangan dari pihak Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH). Selain Kota Bekasi, ada pemerintah pusat, dan empat kota/kabupaten di Indonesia. "Seluruh biaya dan kebutuhan di sana ditanggung oleh IUWASH," kata Dadang, Senin, 18 April 2016.
Menurut Dadang, kegiatan itu merupakan pertukaran ilmu dalam pengelolaan limbah tinja di Filipina. Pihaknya bakal belajar tentang peraturan, strategi, dan penerapannya di Kota Manila, Filipina. Di sana kata dia, sudah melakukan pelayanan lumpur tinja terjadwal seperti di Maynilad/Lagoona dan Baliwag. Adapun, Kota Bekasi, pengolahan limbah tinja berada di area Tempat Pembuangan Akhir, Sumur Batu.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Tumai, mengakui sudah ada tembusan surat izin dari Wali Kota Bekasi ke Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, ihwal rencana kunjungan kerja ke Filipina pada akhir April ini. "Keputusan sepenuhnya ada di Gubernur, tapi saran saya dibatalkan kalau bisa," kata dia.
Alasannya, ujar Tumai, karena masih banyak pekerjaan di Kota Bekasi, sehingga eksekutif bisa fokus melakukan pekerjaan yang belum rampung. Selain itu, menjaga imaje pejabat kunjungan kerja ke luar negeri. Adapun, belajar mengolah limbah cukup di dalam negeri saja. "Di dalam negeri juga banyak yang bisa mengerti cara mengolah limbah," kata Tumai.
Diketahui, Pemerintah Kota Bekasi Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu. Sayangnya, pengolahan limbah tinja tersebut belum maksimal, sehingga pemerintah akan melakukan perbaikan.
ADI WARSONO
https://metro.tempo.co/read/news/201...si-ke-filipina
Toplah Bekasi


0
11.6K
Kutip
133
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan